Masih bersama saya Almalini Masharah, kali ini aku pengen nge share cerita ya yang bisa juga disebut novel.. ini aku sendiri yang membuatnya jadi jika ada kesamaan nama, tempat dll itu hanya fiktif belaka..^^ oh yaa ini semacam novel korea ,, aku juga udah nge post ini di http://almalinimshrh.wordpress.com/
COMENT AND LIKE NYA Sangat membantu saya !! :)
Semoga suka yyaaa
Happy reading**
^^AS TIME GOES BY^^
"Jam ini aku berikan padamu agar kau selalu mengingatku setiap detiknya"
by Almalini Masharah
-KIM JUNHYUN
-AHN YEORIN
INTRO
Seoul , 2010
Dipagi
hari yang cerah sekitar pukul 07.00 AM K.S.T Seorang laki-laki tua bernama Ahn
Jung Mi. Ia adalah tipe pria yang sangat keras, kasar, dan paling tidak suka
diperintah dia adalah ayah dari gadis cantik yang bernama Ahn Yeorin dan Entah
kenapa penyebabnya sang ayah sangatlah membenci putrinya sendiri. Ahn Yeorin
selalu diperlakukan kasar memang sejak dari kecil Yeorin selalu mendapatkan
perlakuan itu dari sang ayah. Jika ditanya apakah Yeorin punya seorang ibu ?
jawabannya tentu punya. Ahn Min Yeon namanya ia adalah ibu dari Ahn Yeorin dan
istri dari Ahn Jung Minnya. kehidupan antara anak dan ibu ini sangatlah tragis.
Dipagi yang cerah ini Ahn Jung Min berteriak-teriak memanggil nama Yeorin yang
baru saja bangun dari tidurnya
“Ahn
Yeorin !” Teriak Jun Min memanggil nama putrinya.
Yeorin
yang saat itu masih tertidur mendengar teriakan dari sang ayah pun langsung
tersadar dari tidurnya dan berlari menuju asal suara itu.
“Ne
appa (Iya ayah)”.
“Neo
eomma eoddiga (Ibumu ada dimana) ?”.
“Eomma
(Ibu) ? eomma (Ibu) aku tidak tahu eomma ada dimana aku kan bar ...” Yeorin mencoba
menjelaskan pada Ahn Jung Min sang ayah belum sempat untuk memberi penjelasan
ucapan Yeorin sudah dipotong oleh ayahnya.
“Kau
jangan banyak omong cepat cari eommamu bukankah dia harus melayani para tamu?”
Ayah Yeorin berdecak kesal dan menyuruh putrinya untuk mencari dimana istrinya
berada.
“Aku
disini? Ada apa kau mencariku?” Tanya seorang wanita tua namun masih terlihat
cantik itu yang tidak lain adalah istri dari Ahn Jung Min dengan nada dingin
yang sepertinya baru saja pulang dari pasar.
“Aishhh jinjja, dari mana saja kau?! Kau tidak
tahu para tamu sudah berteriak-teriak, cepat layani!”.
“Tapi
aku harus memasak sarapan dulu untuk Yeorin” Tolak Min Yeon halus. Namun malah
dibalas dengan sebuah tamparan yang cukup keras oleh suaminya sendiri sehingga
istrinya terjatuh kelantai.
Plakk ...
“Arghhh”
Rintih Min Yeon.
“Eomma
gwaenchana? (Ibu, kau tidak apa-apa)”
Tanya Yeorin dengan nada yang khawatir sambil berlari kearah ibunya yang baru
saja ditampar oleh ayahnya.
“Appa
waeyo (ayah kenapa)? kau menyakiti eomma” Tanya Yeorin kepada ayahnya kemudian
membant ibunya berdiri.
“Ne
gwaenchanayo (Aku baik-baik saja)” Jawab Ibu Yeorin dengan nada lembut, ia
tidak mau mebuat anaknya khawatir.
“Eomma
biar aku saja yang melayani tamu itu” Kata Yeorin kepada ibunya.
“Annio (jangan) kau lakukan itu, itu
sangat berbahaya untukmu eo?” Ibu Yeorin langsung menolak saat Yeorin berkata
seperti itu. Dia hanya takut terjadi apa-apa dengan putrinya karena ditoko
minuman itu yang sebagian tamunya adalah lelaki hidung belang.
“Tapi
eomma”
“Nan
gwaenchana (aku baik-baik saja), lebih baik Yeorin mandidan berangkat sekolah
eo?”.
“Ya!
Ahn Min Yeon, cepat layani tamu itu!” Teriak ayah Yeorin memanggil nama ibu
Yorin dari kamarnya.
“Ne
arra”.
~o0o~
LONDON, INGGRIS. 2010
Di
London Inggris kali ini sedang mengalami musim gugur. Seorang pria tampan
sedang bermain bola basket dengan teman sebayanya disebuah lapangan basket
sekolahnya. Pria itu sangat tampan hidungnya yang mancung, alisnya yang tebal,
matanya yang tajam, kulitnya yang putih, dan tubuhnya yang tinggi. Pria yang
berumur 17 bergolongan darah O ini
adalah anak dari pengusaha kaya dari Korea Selatan ia bernama Kim Jun Hyun sudah
3 tahun ia tinggal dilondon sejak usianya 14 tahun. Jun Hyun dikirim oleh
ayahnya yang bernama Kim Jeong Suk untuk bersekolah di London.
“Tunggu”
Tiba-tiba Jun Hyun menghentikan permainan basket pada teman-temannya.
“Ada
apa?”.
“Tunggu
sebentar sepertinya ayahku menelphoneku”.
“Yeobseo
? (hallo) abeoji (Ayah) ?”.
“Eo ?
Annio, saya sekretaris Choi”.
“Eohh,
ada apa ? apa terjadi sesuatu di Seoul?” Tanya Jun Hyun mengerutkan dahinya.
“Tuan
muda anda disuruh pulang oleh Tuan Kim untuk pulang ke Seoul, sekarang juga”
Jelas sekretaris Choi.
“Huh
? wae (kenapa) ?” Tanya pria tampan itu dengan nada dan raut wajah yang bingung.
“Maaf
Tuan muda saya tidak bisa membicarakn ini di telphone. Saya mohon segeralah
pulang ke Seoul”.
“Ne, arraseo (Baik, aku mengerti)”.
~o0o~
“Ahn
Yeorin !!!” Teriak ayah Yeorin dari kamarnya.
“Ne appa
(Iya ayah), tunggu sebentar” Yeorin
yang mendengar namanya dipanggil pun menyaut.
“Ahn
Yeorin !!!” “Ahn Yeorin” Ayah Yeorin pun berteriak memanggil nama Yeorin karena
geram putrinya tak kunjung datang.
“Ne appa waeyo (Iya apa, ada apa)?”
Yeorin yang takut dipukuli lagi oleh ayahnya pun berlari tergesa-gesa ke kamar
ayahnya.
“Aisshh
lama sekali”.
“Mianhae appa (Maafkan aku ayah)”.
“Ini
cepat antarkan barang ini kerumah Tuan Jang Min woo” Jae Wook ayah Yeorin
memberikan sebuah barang berwarna putih berbentuk bulat seperti pil obat yang
Yeorin tidak tahu barang apa itu.
“Barang
apa ini appa?” Tanya Yeorin dengan raut wajah bingung kepada ayahnya.
“Aishh
kau jangan tanya cepat antarkan ini alamatnya, dan jika nanti uang yang diberi
Tun Jang itu kau cepat pulang. Arra?”.
“Ne, Arrachi (Iya, aku mengerti) ”.
“Ahhh
satu lagi jangan bilang eomma tentang ini”.
“Ne
appa” Yeorin yang saat itu sangat polos pun hanya mengiyakan apa yang dikatakan
ayahnya. Dan sebenarnya barang yag dikasih oleh ayahnya pada Yeorin adalah
barang terlarang yaitu narkoba.
Sesaat
kemudian Yeorin berganti baju lalu kemudian pergi menuju alamat yang dikasih
oleh appanya untuk mengantarkan barang kerumah Tuan Jang menggunakan bus. Setelah
20 menit didalam bus Yeorin pun sampai kerumah Tuan Jang.
Ting... nong
... ting .... nong
“Tunggu
sebentar” Teriak seorang pria dari dalam.
“Nuguya
(Kau siapa) ?”.
“Ahn Yeorin imnida (Saya Ahn Yeorin)” Yeorin
memperkenalkan dirinya kepada ahjussi (Paman)
yang ada didepannya.
“Ahn
Yeorin ?” Tanya pria tua itu lagi.
“Ne
saya disuruh appa saya datang ke alamat ini mengantarkan barang ini” Ucap
Yeorin lalu menyerahkan barang yang dibawanya tadi kepada Tuan Jang.
“Appamu
Ahn Jung Min kah? Tidak disangka appamu menyerahkan putrinya sendiri kelubang
buaya” Kata Tuan Jang berbicara kecil dengan tersenyum licik menatap Yeorin
dari baawah kaki sampai atas.
“ada
apa ahjussi?”
“Silahkan
masuk aku ingin mengambil uangku dulu” Tuan Jang pun menawari Yeorin masuk
kedalam rumahnya dulu.
“Annio
ahjussi aku tunggu disini saja” Tolak Yeorin dengan nada halus, agar tidak
menyinggung perasaan Tuan Jang.
“Gwaenchana
(Tak apa-apa) anggap saja rumah sendiri”.
“Ne
gomawo (Iya terimakasih)” Ucap Yeorin
lalu masuk kedalam rumah Tuan Jang yang sangat mewah.
“Ini
uangnya” Tuan Jang lalu menyerahkan uang kepada Yeorin yang sedang duduk di
sofa.
“Ne
ahjussi kamshamnida, kalau begitu aku permisi” Setelah menerima uang yang
diberikan Tuan Jang Yeorin pun pamit pulang. Tapi saat Yeorin ingin bergegas
keluar rumah Tuan Jang yang mewah tetapi dicegah oleh Tuan Jang.
“Owwhhh
anak manis jangan pergi dulu”.
“Wae
? aku harus segera pulang”
“Sebelum
kau pulang bagaimana kalau kita minum sebentar” Tuan Jang mengajak Yeorin
meminum minuman yang mengandung alkohol dan jelas saja ditolak oleh Yeorin
karena dia masih dibawah umur dan Yeorin memang tidak suka dengan minuman yang
beralkohol.
“Anni
ahjussi (Tidak paman), aku belum
cukup umur untuk minum-minuman seperti itu”.
“Wae
? bukankah appamu suka sekali dengan yang namanya mabuk-mabukan”.
“Maaf
ahjussi aku harus pergi sekarang juga” Yeorin menolak ajakan Tuan Jang lalu
bergegas pergi dari rumah Tuan Jang karena Yeorin merasa ada firasat yang
buruk.
Saat
Yeorin hendak keluar dari rumah Tuan Jang. Tiba-tiba saja tangan Yeorin ditarik
sehingga Yeorin jatuh kelantai.
“Sebelum
pergi bagaimana kalau kita bersenang-senang dulu gadis manis” Ucap tuan Jang
mendekati Yeorin yang saat ini sedang ketakutan dengan tersenyum licik.
“Shiro (Aku tidak mau)!!”.
“Wae ? bukannya eommamu seorang wanita
penghibur eo?”.
“Anni
eommaku bukan orang yang seperti itu” Bantah Yeorin , gadis bergolongan darah A
itu membantah jika ibunya seorang wanita penghibur padahal ia hanya dipaksa
untu bekerja seperti itu oleh Ahn Jung Min suaminya sendiri.
“Nikmati
permainanku chagiya” Tuan Jang tersenyum licik pada Yeorin kemudian Tuan Jang
menyentuh bahu Yeorin hendak melepaskan baju Yeorin yang diperlakukan tidak seronok
oleh Tuan Jang pun berontak.
Prangg ..... Bukk
Saat
Tuan Jang ingin menyentuh Yeorin, Yeorin mengambil sesuatu yang ada diatas meja
yaitu botol dan botol itu langsung diarahkan ke kepala Tuan Jang sehingga
kepala Tuan Jang berdarah dan juga Yeorin menendang perut Tuan Jang. Tuan Jang
pun terjatuh kelantai sambil memegangi kepalanya dan merintih kesakitan. Saat
Tuan Jang terjatuh Yeorin mengambil kesempatan untuk kabur.
“Gadis
tengik sialan, kau harus membayar ini semua!” Tuan berteriak karena tidak
terima apa yang dilakukan Yeorin terhadapnya. Yeorin pun tergesa-gesa untuk berlari
dengan sangat kencang karena Tuan Jang mengejarnya.
“Ya
berhenti kau!” Tuan Jang masih berusaha mengejar Yeorin.
“Minggir
... minggir kau eo?” Tuan Jang mendorong orang-orang yang menghalangi jalannya.
Aksi
saling kejar-mengejar pun terjadi, Yeorin berlari dengan sangat kencangnya
walaupun tangannya terluka karena pecahan beling tadi. Tetapi saat Yeorin ingin
menyebrang jalan tiba-tiba dari arah samping sebuah mobil berjalan dengan
kencang dan ingin menabrak Yeorin.
“Arrgggghhhhhh
.......” Yeorin tiba-tiba berteriak kencang dan menutup matanya dengan
tangannya. Yeorin berteriak seperti itu karena saat ia ingin menyebrang jalan
ia tak berhati-hati sehingga hampir saja ia tertabrak oleh sebuah mobil
berwarna hitam.
“Ahh
rasakan kau gadis tengik” Tuan Jang tersenyum licik pada Yeorin yang terluka
karena terserempet oleh mobil. Lalu Tuan Jang memegang Yeorin dan membawa paksa
Yeorin.
“Lepaskan
aku !!! tolong ... tolong” Yeorin berteriak meminta tolong karena si Tuan Jang
ingin membawanya pergi.
“Ya !
apa yang kau lakukan padanya ahjussi?” Seorang pria tampan keluar dari mobilnya
kemudian menghampiri Tuan Jang yang membawa paksa seorang gadis yang sedang
terluka.
“Aku
? aku ingin membuat perhitungan dengannya karena membuatku terluka”.
“Tuan
tolong aku, ahjussi itu hampir saja menyentuhku. Hikss...hikss tolong aku”
Yeorin meminta tolong kepada si pria tampan itu.
“Ne
agashi” Pria tampan itu pun menarik Yeorin dan membawanya pergi dari hadapan
Tuan Jang.
“Ya pria
tengik lepaskan gadis itu!” Tuan Jang berteriak marah pada sang pria tampan.
“Shiro
(Aku tidak mau)” Pria tampan itu
tidak mau menyerahkan sang gadis alias Yeorin kepada Tuan Jang.
“Kau
tidak mau ?”.
Saat
Tuan Jang ingin memukul wajah yang telah menolong Yeorin ditahan oleh pengawal
dari pria yang menolong Yeorin itu.
“Bawa
ahjussi ini kekantor polisi”.
“Ne
tuan Muda”.
“Ya
lepaskan aku. Aku tidak bersalah.... ya!!! Lepaskan”.
“Neo
Gwaenchana ? (Kau tidak apa-apa) ”
“Ne nan gwaenchana gomawoyo”.
“Changkaman
(Tunggu) agashi tanganmu terluka
apakah kau mau kuantar ke apotik terdekat”.
“Anni,
tidak usah aku baik-baik saja sekali lagi terimakasih”.
“Changkaman,
agashi boleh aku tahu namamu siapa?”.
“Na
Ahn Yeorin imnida”.
“Yeorin
? namaku Kim Jun Hyun”.
“Ya
tung ...” Saat Jun Hyun ingin memanggil Yeorin lagi tetapi Yeorin sudah pergi
terlebih dahulu dan karena juga ponsel Jun Hyun
berdering tanda ada panggilan yang ternyata sekretaris Choi.
As time goes by
nan guge duryoungol
ni aneso naui modunge obdon iri doelkabwa woo~
“Yeobseo (Hallo), Tuan muda kau dimana. Presdir sudah menunggumu”.
“Aku
akan segera kesana”.
“Eo,
apa ini? Kalung ? sepertinya cincin ini
milik Yeorin ?” Kata Jun Hyun menatap bingung saat menemukan sebuah kalung yang
memiliki liontin dan didalam liontin itu ada sebuah gambar seorang gadis dan
wanita yang berumur sekitar 30 tahun keatas yang sepertinya ibu dari gadis yang
disamping. Jun Hyun berpikir jika kalung yang dipegangnya ini adalah kalung
yeoja yang hampir saja ia tabrak.
Yeorin
sudah sampai dirumahnya, ia sangat taku kejadian yang baru diterimanya tadi
bayangkan saja ia hampir dilakukan tidak seronok oleh ahjussi tua dan hampir
tertabrak mobil jika si pengemudi tidak cepat-cepat mengerem mobil itu. Saat
tiba dirumah ayah Yeorin langsung menodongnya dan meminta uang yang diberikan
ahjussi kurang ajar itu. Dan Yeorin sama sekali belum menyadari jika kalung
pemberian eommanya saat ulang tahunnya yang ke 14 tahun telah hilang.
“Mana
uangnya ?”.
“Ini
appa”.
“Bagus,
kau tidak mengambilnya kan ?”.
“Anni
aku tidak mengambilnya”
“Bagus”
Ucap Jung Min menatap uang yang lumayan banyak diamplop coklat, ia tersenyum
lebar karena putrinya melakukan perintahnya dengan baik.
“Yeorin
kau kenapa berantakan seperti ini, dan eo ? tanganmu terluka ?” terdengar suara
wanita yang tiba-tiba datang menghampiri Yeorin dan ayahnya. Wanita itu
langsung bertanya dengan nada khwatir pada sang anak karena ia melihat tangan
Yeorin berdarah yang lumayan banyak dan juga dengkul kakinya yang lecet.
“Nan gwaenchana tadi aku hanya jatuh”
bohong Yeorin, ia sama sekali tidak mau membuat eomma kesayangannya itu
khawatir terhadapnya.
“Mwo
? ada apa ini ?”.
“Aboeji ? eomma eodiga ? (Ayah, ibu kemana)”.
“Eommamu
sudah tenang disurga”.
“Mwo
? anni tidak mungkin. Aboeji eomma masih hidupkan ?”.
“hikksss...hiksss
EOMMA KAJIMA ... EOMMA KAJIMA (Ibu,
jangan tinggal aku)
Jun hyunmu sudah pulang EOMMA
Kajimaaaaaaaaaaaaaa...” Tangis Jun Hyun semakin menjadi saat melihat photo sang
ibu dan bunga-bunga yang menghiasi bingkai photo tersebut. Jun Hyun terduduk
sambil mengeluarkan cairan bening dimatanya, ia amat sangat menyesal belum
sempat membahagiakan eommanya sebelum
sang ibu menghembuskan nafas terakhirnya.
“Sudahlah
eommamu akan sedih jika kau seperti ini. Uljima”
Ayah Jun Hyun mencoba menenangkan
Jun Hyun yang sedang berduka karena kepergian ibunya.
~o0o~
NEW FRIEND
Pagi
yang cerah ini Yeorin sedang berjalan santai menuju kesekolahnya, setiap pergi
kesekolah atau kemanapun Yeorin selalu menguncir rambutnya dan juga kadang
dikepang dan disekolah Yeorin selalu di buly oleh teman-temannya. Sebenarnya
Yeorin sempat ingin putus sekolah tapi karena eommanya yang menyuruhnya untuk
melanjutkan sekolah agar masa depannya cerah.
“Aigoo,
mengerikan sekali dia” Ejek seorang gadis pada Yeorin.
“Ne
benar-benar sangat memalukan” Gadis yang satunya lagi pun juga mengejek Yeorin.
Hinaan
dan cacian selalu didapatkan Yeorin. Karena berita buruk tentang keluarganya beredar
Yeorin jadi sering di bully, dikerjain, dihina Yeorin pun sama sekali mempunyai
teman sama sekali yang memang tidak ada yang mau berteman dengannya dan Yeorin
juga lebih suka menyendiri.
“Ada
guru ... guru” Seorang pria berteriak saat ada guru semua murid-murid pun duduk
dengan rapi. Yeorin hanya berdiri diam didepan kelasnya.
“Yeorin-a
kenapa kau tidak duduk eo ?” Tanya Guru Goo bingung melihat Yeorin tidak duduk
dan hanya berdiri didepan kelas.
“Kursi
saya tidak ada seongsanim (Guru)”
Jawab Yeorin dengan kepalanya ditundukan.
“Eo ?
bagaimana bisa tidak ada ?, ckck ... kalau begitu kau duduk dibangku paling
belakang saja ya” Guru Goo pun menyuruh Yeorin duduk dibarisan pojok paling
belakang,
“Ne”.
Tok ... tok ... tok
“Masuk”
“Mianhae,
saya terlambat seongsanim (Guru)”
Seorang pria tampan muncul dari pintu dan itu membuat para penghuni didalam
kelas berdecak kagum karena ketampanan sang pria kecuali Yeorin dia hanya diam
dan masih fokus membaca bukunya.
“Kau
murid baru itukan ?” Tanya Guru Goo pada pria tampan itu.
“ne”
“Yasudah
silahkan duduk” Guru Goo pun mempersilahkan pria tampan duduk disamping Yeorin.
“Wahh
dia tampan kudengar dia dari negara Inggris” Teriak salah satu gadis memuju
ketampanan pria itu.
“Ne
tampan sekali” Puji salah satu gadis lagi.
“Semua
diam jangan ada yang berisik arra (Mengerti)
?” Bentak Guru Goo karena murid-muridnya berisik karena pada memuji ketampanan
pria itu.
“Arraseo seongsanim (Kami mengerti guru)”.
“Neo (Kau), bukannya yang kemarin aku
tabrak”
“Mwo?
mian aku tidak mengenalmu” Jawab Yeorin dengan nada acuh.
“Jeogmal? (benarkah) kau tidak mengenalmu” Tanya pria itu lagi.
“Ne
aku tak mengenalmu”
“Tap...”
Belum sempat pria itu melanjutkan ucapannya tapi malah dipotong oleh sang guru.
“Ya !
sudahku bilang jangan ada yang berbicara”.
Kring ... kring ... kring Bel berbunyi tandanya istirahat.
“Namamu
siapa ?” Tanya salah satu seorang gadis yang berambut panjang.
“Kim
Jun Hyun imnida” Jun Hyun memperkenalkan dirinya.
“Wahh
namamu bagus”
“Kau
dari Inggris kah ?” Tanya salah satu seorang namja (pria)
“Ne,
eo mian aku harus keluar dulu” Jawab Jun Hyun lalu pamit untuk keluar dari
kelas.
“Aisshhh
mana yeoja itu ?” Jun Hyun mencari Yeorin.
“Permisi,
apa kau melihat Ahn Yeorin ?” Jun Hyun bertanya kepada 3 orang gadis yang
sedang asyik mengobrol.
“Yeorin nugu (Yeorin siapa) ?”
“Ahh
apa mungkin maksudmu yeoja murahan itu”.
“Yeoja
murahan ?” Jun Hyun bingung kenapa Yeorin dipanggil dengan gadis murahan.
“Ne
kau tahu ibunya itu wanita penghibur” Sang gadis memberitahu Yeorin tentang
keadaan keluarganya.
“Ahh biasanya
dia ada gedung sekolah paling atas”.
“Ne
gomawo”.
“Ternyata
kau disini” Suara Jun Hyun mengusik ketenangan Yeorin yang sedang asyik baca
novel kesukaannya.
“Neo
? bagaimana bisa kau ?” Yeorin heran saat Jun Hyun tiba-tiba datang.
“Aku
tahu semua, jadi kau selalu disini karena tidak ada yang ingin berteman
denganmu eo?” Tanya Jun Hyun dengan senyuman mautnya.
“
....................... ” Saat Jun Hyun bertanya malah tidak ditanggapi oleh
Yeorin, ia malah asyik membaca novelnya.
“Kau
benar-benar tidak mengenalku ?” Jun Hyun bertanya lagi kepada Yeorin namun
Yeorin sama sekali tak bereaksi.
“
....................... ”
“Aku
Kim Jun Hyun kau tidak mengenalku ?” Jun Hyun tidak menyerah dia pun
memperkenalkan dirinya pada Yeorin
“aku
tidak mengenalmu” Jawab Yeorin singkat tanpa memandang wajah Jun Hyun.
“Akhirnya
kau mau menjawab petanyaanku juga” Jun Hyun tersenyum senang karena dari tadi
Jun Hyun bertanya pada Yeorin tidak dijawab akhirnya dijawab juga.
“Kau
Ahn Yeorin bukan ?” Tanya Jun Hyun (lagi).
“Kau yang waktu kuselamatkan saat
kau dikejar oleh ahjussi jahat itu.
“Cepat
kau cari tahu si bajingan Ahn Jung Min”.
“Maaf
Direktur saya belum bisa menemukan Ahn Jae Wook dia sangat pintar
bersembunyikan indetitas, dan saya hanya tahu kalau Ahn Jae Wook adalah seorang
pemabuk dan pengedar narkoba Tuan”.
“Kurang
ajar sekali orang itu, segera temukan dia. Aku akan membunuh dia dengan
tanganku sendiri”.
PARAN SENIOR HIGH SCHOOL
“Ne
aku mengenalmu, wae ?” Yeorin pun menjawab pertanyaan dari Jun Hyun yang
menurutnya namja (Pria) cerewet.
“Akhirnya
kau mengaku juga, anni gwaenchana. Apa lukamu sudah sembuh ?”.
“Sudah”
Ujar Yeorin singkat.
“Ah
Yeorin-a aku menemukan ini, apa ini milikmu ?” Jun Hyun menunjukan sebuah
kalung berliontin yang didalam liontin itu ada sebuah photo.
“ini
milikku, bagaimana bisa kau menemukannya ?” sebelum bertanya Yeorin sambil
meraba-raba lehernya memastikan apakah kalung pemberian dari eommanya saat
ulang tahunnya yang ke 14 itu menghilang atau tidak. Dan Yeorin heran mengapa
kalung bisa berada ditangan namja (Pria) ini ?.
“Aku
menemukan ini dijalan mungkin terjatuh saat kau hampir tertabrak olehku” Jelas
Jun Hyun kemudian mengembalikan kalung itu kepada pemiliknya.
“Gomawoyo Jun Hyun-ssi” Setelah
mengucapkan terimakasih Yeorin langsung pergi meninggalkan Ju Hyun. Jun Hyun heran kenapa yeoja itu
langsung pergi apakah wajahnya kurang tampan sehingga dia terburu-buru pergi
seperti itu, tapi menurutnya wajahnya tampan ahh .. annio (tidak) bahkan sangat tampan menurutnya.
Jun Hyun senang kembali ke Korea karena Jun Hyun merasa
beruntung bertemu dengan Ahn Yerin entah kenapa saat Jun Hyun bertemu atau
melihat Yeorin membuat dia bahagia. Sementara itu, Yeorin turun dari lanatai
atas gedung sekolahnya dan kemudian berjalan santai kekelasnya karena beberapa
menit lagi akan masuk, Yeorin takut jika ia telat masuk ke kelas dia akan
dihukum oleh gurunya apalagi mata pelajaran sekarang adalah Jung Seongsanim (Pak guru Jung) yang terkenal
disekolahnya sebagai guru yang galak dan tegas.
Sementara
itu didalam ruang kelas, teman-teman Yeorin berencana ingin mengerjai Yeorin
agar dihukum oleh pak guru Jang dengan cara mengambil buku PR yang sudah dibuat
oleh Yeorin dengan susah payah. Yang membuat rencana ngerjain Yeorin adalah
Shin Jae Kyung sejak dari dulu dia memang sangat tidak suka dengan kehadiran
Yeorin, setelah sukses mengambil buku PR Yeorin Jae Kyung pun membuang buku PR
Yeorin kedalam tong sampah yang kotor juga bau.
“ahhh
rasakan si Yeoja murahan ini, biar dia dihukum Jung Seongsanim karena tidak
mengerjakan PR” Ujar Jae Kyung disertai senyuman liciknya.
“Hahahahahahah....”
Teman-teman sekelasnya pun hanya tertawa senang dengan apa yang dilakukan oleh
Jae Kyung.
Yeorin pun datang kedalam kelasnya, kemudian ia duduk
dikursinya. Saat Yeorin sudah duduk dikursinya tiba-tiba Yeorin dilempari
kertas yang tidak terpakai oleh teman 2 orang yeoja (perempuan)
“Ya!
yeoja bodoh apa ibumu sekarang sedang melayani pria-pria hidung belang itu eo?
Kenapa kau tidak sekalian membantu ibumu melayani pria-pria ?” Ejek Jae Kyung
pada Yeorin.
“Hahahaha
... hahaha” Semua teman sekelas Yeorin tertawa senang melihat saat Jae Kyung
mengejek ibu Yeorin.
“Rasakan
ini, dasar yeoja tidak tahu malu” Ujar seorang gadis.
Yeorin
ditimpukin dengan kertas-kertas oleh teman sekelasnya. Ini sudah biasa bagi
Yeorin, Jun Hyun yang baru tiba dikelas kaget melihat Yeorin yang sedang
ditimpukin kertas oleh teman kelasnya sendiri.
“Yeorin
gwaenchana ?” Jun Hyun datang menghampiri Yeorin dan menanyakan keadaannya.
“Jun
Hyun jangan perdulikan si yeoja bodoh itu tak ada gunanya benar tidak
teman-teman ??”.
“Ne
benar”.
“Ada
Jung seongsanim!!!”.
“Semuanya
apa kalian sudah mengerjakan PR?” Tanya Jung seongsanim.
“Sudah”.
“Bagus,
hey Shin Jae Kyung kumpulkan PR semuanya”.
“Baik
pak”.
Jae
Kyung pun mengitari bangku-bangku teman-temannya untuk mengambil PR untuk
dikumpulkan ke Jung Seongsanim.
“Eo ?
kemana buku PR ku” Ujar Yeorin yang sedang mengobrak-ngabrik tas mencari buku
pr nya.
“Ya !
kenapa kau lama sekali. Mana buku PR mu ?” Tanya Jae Kyung dengan nada sinis.
“Aku
sudah mengerjakannya tapi kenapa buku PR ku tidak ada” Jawab Yeorin.
“Ah
kau jangan alasan” Bentak Jae Kyung pada Yeorin dan Yeorin hanya menundukan kepalanya.
“Jung
seongsanim Yeorin tidak mengerjakan PR” Adu Jae Kyung pada Jung seongsanim.
“Aisshh
jinjja ! YEORIN KENAPA KAU TIDAK MENGERJAKAN PR eo ?”.
“aku
sudah mengerjakannya seongsanim dan aku yakin bukunya aku taruh ditasku” Jelas
Yeorin pada Guru Jung.
“Jangan
banyak alasan cepat keluar dan hormat dilapangan sampai bel pulang sekolah!”
Teriak Guru Jung pada Yeorin dan mengacungkan jari telunjuknya kepintu kelas
yang artinya Yeorin disuruh keluar dari kelas.
“Tapi
seongsanim ...”
“TIDAK
ADA TAPI-TAPIAN!”.
“Ne”.
“Huhhhhhhhhhuuuu
............. dasar yeoja pabo (Wanita
bodoh)” Yeorin disorakin oleh seluruh teman sekelasnya kecuali Jun Hyun dia
hanya diam. Yeorin pun keluar dari kelasnya menuju kelapangan untuk menerima
hukumannya. Saat Yeorin sudah keluar Jun Hyun tiba-tiba berdiri dari kursinya
lalu menghampiri Guru Jung yang sedang menulis dipapan tulis.
“Jung
seongsanim aku juga tidak mengerjakan PR”.
“Kau
kan anak baru jadi kau belum tahu atau tidak ada PR, jadi kau tidk usah
dihukum”.
“Tapi
aku sama saja kan tidak mengerjakan PR, jika dihukum aku tidak apa-apa” Jun
Hyun ngotot minta dihukum itulah alasan satu-satunya untuk menemani Yeorin yang
sedang diluar karena dihukum.
“Jika
itu mau kau cepat keluar dari kelasku”.
“Kamsahamnida seongsanim (Terimakasih
pak)” Jun Hyun pun mengucapkan terimakasih kepada Guru Jung.
Jun
Hyun keluar menyusul Yeorin yang sedang ada ditengah lapangan . Ia memang sengaja agar Jun Hyun bisa
menemani Yeorin yang sedang dihukum.
“Kau
kenapa bisa disini ?” Tanya Yeorin
dengan wajah heran.
“Aku
tidak mengerjakan PR jadi aku dihukum” Jawab Jun Hyun santai tanpa menatap
wajah Yeorin.
“Tapi
kau baru saja pindah kesekolah ini jadi mana kau tahu ada PR ?”.
“Aku
yang meminta dihukum oleh Jung seongsanim, aku ingin menemanimu” Jawab Jun Hyun
dengan tersenyum manis dan itu membuat Yeorin tersipu malu.
Sementara itu dirumah yang sangat sederhana yaitu rumah
Keluarga Ahn sedang ada pertengkaran besar antara suami dengan istrinya yang
tidak lain adalah kedua orang tua Ahn Yeorin, Ahn Jung Min itulah nama suami
dari Ahn Min Yeon. Sudah 16 tahun Ahn Min Yeon diperlakukan tidak wajar oleh
suaminya sendiri sebenarnya dari dulu a ingin sekali berpisah pada sang suami
tapi demi Yeorin ia akhirnya memutuskan bertahan. Hari ini Jung Min membentak
istrinya sendiri hanya karena masalah kecil.
“Ya
Ahn Min Yeon, ambilkan aku soju cepat !!”
“Tapi
kau sudah mabuk seperti ini, lebih baik kau istirahat”.
“KAU
BERANINYA MENGATURKU EO ?!” Suami dari Min Yeon (ayah Yeorin) marah saat Min
Yeon menasehatinya agar tidak teralu banyak meminum soju.
“Anni
bukan seperti itu jika kau terus meminum soju kau akan jatuh sakit”.
PRANGG ... PLAK
Jung
Min ayah yeorin melempar botol soju kelantai hingga pecah lalu menampar
istrinya sendiri, Min Yeon ibu Yeorin ia memang selalu diperlakukan seperti itu
suaminya setiap hari Min Yeon selalu dibentak, dipukul, ditampar. Tak jarang
Yeorin juga sering diperlakukan kasar seperti itu.
“KU
BILANG AMBILKAN SOJU LALU CEPAT KAU LAYANI PARA TAMU!” lagi-lagi suaminya
membentak dirinya.
“Ne,
hiksss .... hiksss” Min Yeon pun mengiyakan apa yang diminta suaminya sambil
mengeluarkan air mata.
~o0o~
DI SUNGAI HAN
Sehabis
pulang sekolah Jun Hyun mengajak Yeorin unuk berjalan-jalan ke sungai Han
awalnya Yeorin menolak ajakan Jun Hyun karena ia takut dimarahi oleh ayahnya,
tapi karena bujukan Jun Hyun pun akhirnya Yeorin mau. Dia berdua sekarang
sedang duduk berdampingan dipinggir sungai Han yang indah.
“Yeorin-a
kenapa kau dari setadi diam eo?” Tanya Jun Hyun sambil memandangi wajah Yeorin.
“Aku
tidak suka banyak bicara” Jawab Yeorin singkat.
“kenapa
kau tidak suka banyak bicara eo? Biasanya kan yeoja (Wanita) itukan selalu berbicara tanpa henti, ahh aku tahu kau
tidak suka berbicara karena kau tidak punya teman kan?”.
“Siapa
bilang aku tidak punya teman. dulu saat aku masih kecil, aku punya banyak
teman. Memang kau pikir wanita itu sering berbicara. Dan aku aneh denganmu
katamu yeoja bayak berbicara, lantas kau ini apa dari setadi kau itu banyak
bicara? Jangan-jangan kau punya kepribadian ganda?”.
“Mwo
enak saja, aku ini namja (Pria) normal,
aku baru mendengar kau berbicara panjang lebar seperti tadi. Yeorin-a apa
sekarang kau punya teman eo?”.
“Annio
(Tidak)” Jawab Yeorin singkat.
“Jinjja
(Benarkah)? Kau tidak punya teman?”
Tanya Jun Hyun tidak percaya. Mana ada didunia ini yang tidak memiliki teman.
“Ne”.
“Yeorin-a
apa kau mau berteman denganku ?”.
“Anni (Tidak) Aku
tidak butuh teman, hidupku sudah hancur” Ucap Yeorin dengan mengeluarkan air
mata yang membasahi pipinya.
“Kenapa
kau tidak butuh teman?” Tanya Jun Hyun sambil memandangi wajah Yeorin dengan
serius.
“Kau
tahu semenjak berita keluarga buruk keluargaku menyebar, semenjak itulah aku
tidak punya teman semua orang membenciku, menghinaku, mengucilkanku, bahkan
memukulku jadi untuk apa aku butuh teman? dan ini takdir yang harus aku jalani.
Hidup sendiri tanpa teman!”.
“Kau
pernah dengar kata-kata ini? Di dunia ini pasti manusia saling membutuhkan
karena manusia adalah mahluk sosial”.
“Tapi
tidak denganku aku hanya sendiri, tidak ada yang mau menjadi temanku yang ada
semua membenciku”.
“Tidak
semua orang yang membencimu, Ahn Yeorin-a mari kita berteman”.
“Kau
sedang bercanda ?” Tanya Yeorin memandangi wajah tampan Jun Hyun.
“Annio
(Tidak) aku tidak sedang bercanda,
mari kita berteman ?” Jun Hyun masih menawarkan diri untuk berteman dengan
Yeorin.
“
........... ” Yeorin tidak menjawab pertanyaan dari Jun Hyun.
“Ahn
Yeorin mari kita berteman ?”.
“Aku
tahu kau pasti ingin mengerjai aku saja kan ?”.
“Aku
serius dengan ini, jika kau tidak percaya aku akan membuktikan jika aku memang
tidak sedang bercanda”.
“Membuktikan
?”.
“Ne,
aku akan melompat kesungai Han ini yang sangat dalam ini” Ucap Jun Hyun
bersungguh-sungguh kemudian dia berjalan ketepi sungai Han untuk bersiap-siap
melompat.
“Aku
tidak percaya, mana mungkin hanya ingin berteman denganku kau akan mau
menggadaikan nyawamu”.
“Aku
serius aku akan melompat sekarang juga” Jun Hyun sudah berada dipinggir sungai
han bersiap-siap untuk melompat. Sebenarnya ia tidak serius melompat ia hanya
menggeretak Yeorin saja. Meminta jadi temannya saja susahnya setengah ampun apalagi
memintanya menjadi kekasihnya bisa-bisa ia jadi gila dulu baru diterima menjadi
kekasihnya. Dan selanjutnya saat Jun
Hyun ingin melompat tiba-tiba tangan Jun Hyun dipegang oleh Yeorin.
“Changkaman (Tunggu), aku percaya denganmu
jadi kau tidak usah melompat” Ucap Yeorin masih menggenggam tangan Jun Hyun
berharap Jun Hyun tidak melompat. Dan usanhanya mencegah namja aneh dan berisik
itu pun berhasil.
“Jeongmal (benarkah) ? apa sekarang kita menjadi teman ?” Tanya Jun Hyun dan dijawab
oleh Yeorin dengan anggukan disertai senyuman.
“Gomawo,
Yeorin-a kau sangat manis dan cantik jika tersenyum. Yeorin-a apa jika besar
nanti kau ingin menjadi apa?” Yeorin yang mendengar ucapan Jun Hyun pun hanya
tersipu malu.
“Yeorin-a
besar nanti kau ingin menjadi apa ?”.
“Aku
ingin menjadi dancer yang profesional diseluruh dunia” Jawab Yeorin tanpa
menatap wajah Jun Hyun ia malah menatap langit yang dihiasi bintang-bintang
yang indah.
“Kau
pandai menari ?”.
“Ne,
sejak SMP aku memang suka sekali menari. Oh ya kau ingin menjadi apa Jun
Hyun-ssi?” Tanya Yeorin.
“Jangan
memangilku Jun Hyun-ssi bukankah sekarang kita sudah berteman jadi jangan
memanggilku dengan bahasa formal seperti itu lagi cukup Jun Hyun ataupun Hyun,
kau bertanya padaku?” Kata Jun Hyun kemudian ia malah bertanya pada Yeorin.
“Tentu saja aku bertanya denganmu memang
disini ada siapalagi?”.
“Owwhhh
... akhirnya aku bisa mendengarmu berbicara cukup panjang dan juga sampai
bertanya. Dan aku akan menjadi diriku sendiri. Walaupun besar nanti aku menjadi
pengemis pun tidak masalah asalkan aku tetap menjadi diriku. KIM JUN HYUN yang
hebat” Ujar Jun Hyun dengan semangat.
“Jun
Hyun ini sudah sangat sore aku harus pulang” Ucap Yeorin pada Jun Hyun untuk
pamit pulang karena sudah terlalu sore. Tapi saat Yeorin hendak pulang ditahan
oleh Jun Hyun.
“Changkaman (Tunggu), Yeorin-a bagaimana
besok pulang sekolah kita kesini lagi. Bagaimana?”.
“Shirro (Aku tidak mau)”.
“Wae
?” Tanya Jun Hyun dengan wajah cemberut, dan itu sangat lucu menurut Yeorin.
“Aku
harus mengikuti kelas tari”.
“Bagaimana
setelah kau pulang dari kelas tari, aku akan menunggumu?”.
“Baiklah,
sampai jumpa Jun Hyun”.
“Yeorin-a
tunggu!”.
“Ada
apa lagi ?”.
“boleh
aku mengantarmu pulang?”.
“Tidak
usah itu akan merepotkanmu”.
“Annio
itu tidak merepotkan, kajja (Ayo)”.
Jun
Hyun mengantar Yeorin dengan berjalan kaki. Jun Hyun juga menggandeng tangan
Yeorin. Awalnya Yeorin terkejut saat Jun Hyun mengenggam tangannya tapi saat
melihat wajah Jun Hyun tersenyum Yeorin pun jadi ikut tersenyum.
“Yeorin-a
apa kau suka bahasa inggris ?”.
“Annio
aku sangat membenci pelajaran itu”.
“Kenapa
kau membecinya ?”.
“Karena
aku lemah dalam berbahasa inggris, kau menyukai bahasa inggris kah ?”.
“Geure, neomu chua (Benar, aku sangat suka)”.
“Apa
kau tahu bahasa inggrisnya teman ?”.
“Kau
kira aku ini terlalu bodoh tidak tahu bahasa inggris teman eo ?, aku tahu teman
bahasa inggrisnya adalah friend. Betul kan ?”.
Prok ... prok ...prok
Jun
Hyun menepuk tangan karena Yeorin sudah menjawab pertanyaannnya.
“Nilai 100 untukmu”.
“Ini rumahku”.
“Ini rumahmu?”.
“Ne, rumahku memang kecil dan
juga berantakan”.
“Gwaenchana (Tidak apa-apa), tapi bentuk rumahmu sangat lucu, aku
suka”.
“Kau mau masuk ?”.
“Annio, aku akan pulang saja”.
“Jun Hyun-a gomawo (Terimakasih) untuk hari ini”.
“Ne, yasudah kau masuklah”.
“Anyeong”.
Saat
Yeorin masuk kerumahnya Jun Hyun masih didepan halaman rumah Yeeorin. Entahlah
apa dia lakukan dia hanya tersenyum sambil memandangi rumah Yeorin tetapi
beberapa menit kemudian wajah Jun Hyun yang tersenyum ceria terganti dengan
raut wajah yang khawatir. Jun Hyun memutuskan untuk tidak pulang kerumahnya
terlebih dahulu dia ingin melihat keadaan Yeorin apakah Yeorin baik-baik saja
atau tidak.
Prang ... prang ... prang
Bunyi
pecahan piring dan gelas yang memang sengaja dibanting oleh ayah Yeorin didepan
Yeorin. Jika Yeorin tidak menghindar saat ayahnya melemparkan piring dan gelas
beling itu bisa saja pecahan itu terkena kaki Yeorin, Yeorin yang melihat
kejadian itu dia hanya menangis kenapa ayahnya selalu jahat kepadanya apa salah
Yeorin selama ini sampai Yeorin diperlakukan seperti pembantu. Yeorin pernah
sempat berfikir kalau ia bukan anak kandung ayahnya tapi ia tepis pikiran
negatifnya.
“AHN
YEORIN DARI MANA SAJA KAU EO ? KAU TIDAK TAHU KAU BELUM MEMASAK UNTUKKU,
MENYAPU, MENGEPEL, DAN MEMBERSIHKAN WARUNG MAKANKU EO??!” Teriak Ahn Jae Wook
didepan wajah putrinya.
“Mianhae
appa, aku habis kesungai han bersama temanku” Jawab Yeorin disertai air mata yang
bercucuran di pipi mulusnya.
PLAKK ...
“MANA
ADA YANG INGIN BERTEMAN DENGAN YEOJA SEPERTIMU EO ?” Ayahnya sama sekali pada
Yeorin karena menurutnya itu hanya khayalan belaka mana ada yang inginj
berteman dengan gadis seperti Yeorin.
“Anni
appa aku sudah mempunyai teman”.
PLAKK ...
“Arrrrghhh
...”
Tamparan
pertama yang diberikan ayahnya pada pipi Yeorin, Yeorin masih bisa menahan
sakit tetapi tamparan yang kedua Yeorin menjerit kesakitan saat pipinya
ditampar lagi oleh ayahnya hingga jatuh kelantai sehingga tangan dan kaki
Yeorin terluka karena pecahan beling-beling tadi dan juga kali ini disudut
bibir Yeorin mengeluarkan darah akibat tamparan yang sangat keras oleh ayahnya .
Ibu Yeorin yang habis membersihkan warung disamping rumahnya pun pulang dan melihat
putrinya terluka yang dilakukan oleh suaminya sendiri.
“Ya !
apa yang kau lakukan pada putrimu eo ?” Tanya Ibu Yeorin menatap tajam
suaminya.
“Yeorin-a gwaenchana? (Yeorin kau tidak
apa-apa)” Tanya ibu Yeorin menghampiri Yeorin yang sedang duduk dilantai.
“Nan Gwaenchana eomma (Aku baik-baik saja
ibu)”.
“KAU
SAMA SAJA DENGAN ANAKMU ! , YEORIN SEBAGAI HUKUMANMU KAU TIDUR DILUAR SEKARANG
!” Bentak Ayah Yeorin kepada istrinya dan ayah Yeorin menyuruh Yeorin untuk
tidur didepan halaman rumahnya sebagai hukumannya.
“Tapi
ayah diluar turun salju, aku juga harus mengobati lukaku” Tolak Yeorin disertai
air mata yang mengalir dipipinya.
“aku
tidak perduli, itu sebagai hukumanmu dan kau Ahn Min Yeon jika kau sampai
menyuruh dia masuk kau mau jika putri kesayanganmu ini kusiksa lagi sampai dia
mati eo?”.
Seperti
yang disuruh oleh ayahnya Yeorin tidur diluar hanya dengan memakai seragam
sekolahnya. Jun Hyun yang melihat itu sangat prihatin dengan keadaan Yeorin,
Jun Hyun yang tidak tahan lagi melihat Yeorin kedinginan dan juga banyak luka
di tubuh teman barunya, akhirnya Jun Hyun menghampiri Yeorin yang sedang
menggigil, menangis karena
“Ahn
Yeorin”.
“Kim
Jun Hyun ? kau belum pulang pulang ?”.
“Yeorin-a
bibirmu berdarah, gwaenchana? Eo tangan dan kakimu juga berdarah?”.
“Nan
gwaenchana, kenapa kau tidak pulang eo ?”.
“Karena
aku mengkhawatirkanmu Ahn Yeorin”. Ucap Jun Hyun kemudian dilepaskan jas
sekolahnya lalu dipakaikan jas itu pada Yeorin.
“Aku
akan meemanimu disini”.
“Mwo
? tidak usah aku sudah terbiasa sperti ini kau lebih baik pulang, keluargamu
pasti khawatir menyarimu.
“Tapi
kau disin ...” Belum sempat Jun Hyun melanjutkan omongannya dihentikan karena
ponselnya berbunyi dan yang menelphone nya adalah aboejinya (Ayahnya).
As time goes by
nan guge duryoungol
ni aneso naui modunge obdon iri doelkabwa woo~
“Ne
?”
“
............ ”
“Aku
ada dirumah temanku wae ?”.
“
............ ”
“Tapi
aboeji”.
“Aishh
jinjja”.
“Wae
? pasti kau disuruh pulangkan kan ? pulanglah ayahmu pasti mencemaskanmu”.
“Tapi
jika aku pulang kau ...”
“Nan gwaenchana,
kau pulanglah”.
“Jinjja
?”
“Ne, kka (Pergilah)” Kata Yeorin sambil
tersenyum.
“Ne
aku akan pergi, Ahn Yeorin kau hati-hati ya. Selamat malam anyeong” Ujar Jun
Hyun dsertai senyum manisnya.
“Jun
Hyun ...”.
“Wae
?”
“Hati-hati
dijalan, dan selamat malam juga” Ucap Yeorin dengan suara pelan ddan tersenyum.
“Ne”
Jun Hyun juga tersenyum saat Yeorin bicara seperti itu, satu lagi yang Jun Hyun
tahu sifat Yeorin selain baik dan kadang kejam ternyata Yeorin juga perhatian.
Di Jinan Korea selatan seorang
wanita tua namun tetap cantik bernama Han Min Jung yang biasanya dipanggil
Nyonya Han, ia dan pengawal pribadinya
sedang berdiskusi tentang putrinya yang selama ini hilang.
“Bisakah
kau temukan putriku ?” Tanya Nyonya Han.
“Kami
akan berusaha Nyonya”.
“Tolonglah
temukan putriku”.
“Baik
nyonya”
PARAN HIGH SCHOOL
“Yeorin-a
apakah kau ingin kekelas tari?” Tanya Jun Hyun pada Yeorin yang saat ini mereka
berdua sedang berjalan santai dikoridor sekolah.
“Ne
wae?” Kata Yeorin singkat.
“Aku akan
menunggumu dihalaman sekolah eo?”.
“Ya
yeoja bodoh cepatlah masuk” Tegur kakak kelas Yeorin, saat Yeorin dan Jun Hyun
masih mengobrol berdua.
“Ne
sunbae”.
“Kenapa
kau masih disini eo?” Tanya Yeorin pada Jun Hyun dengan raut wajah heran.
“Kan
tadi sudah aku bilang aku akan menunggumu” Jelas Jun Hyun.
“Untuk
apa kau menungguku?”.
“Aku
ingin memberimu sesuatu”.
“Kau
ingin memberiku apa?” Tanya Yeorin lagi.
“Aisshhh itu rahasia, Yeorin-a kau ini ternyata cerewet juga”.
“Terserah
kau lah, aku masuk dulu anyeong!”.
“Ne, Ahn
Yeorin fighting” Ucap Jun Hyun menyemangati Yeorin dengan tangannya dikepal dan
diangkat keatas Yeorin yang melihat kelakuan Jun Hyun hanya menggeleng dan
tersenyum.
“Bagaimana
kau menemukan informasi Ahn Jae Wook ?”.
“Sudah
Tuan, dia mempunyai istri bernama Ahn Min Yeon dan anaknya bernama Ahn Yeorin.
Dan dia memperkerjakan istrinya menjadi wanita penghibur dia juga seorang
pengedar narkoba Tuan”.
“Kalian
boleh keluar”.
“Ahn
Jae Wook kau akan akan mati ditanganku”
Ucap ayah Jun Hyun desertai senyuman licik.
~o0o~ INTRO
Seoul , 2010
Dipagi
hari yang cerah sekitar pukul 07.00 AM K.S.T Seorang laki-laki tua bernama Ahn
Jung Mi. Ia adalah tipe pria yang sangat keras, kasar, dan paling tidak suka
diperintah dia adalah ayah dari gadis cantik yang bernama Ahn Yeorin dan Entah
kenapa penyebabnya sang ayah sangatlah membenci putrinya sendiri. Ahn Yeorin
selalu diperlakukan kasar memang sejak dari kecil Yeorin selalu mendapatkan
perlakuan itu dari sang ayah. Jika ditanya apakah Yeorin punya seorang ibu ?
jawabannya tentu punya. Ahn Min Yeon namanya ia adalah ibu dari Ahn Yeorin dan
istri dari Ahn Jung Minnya. kehidupan antara anak dan ibu ini sangatlah tragis.
Dipagi yang cerah ini Ahn Jung Min berteriak-teriak memanggil nama Yeorin yang
baru saja bangun dari tidurnya
“Ahn
Yeorin !” Teriak Jun Min memanggil nama putrinya.
Yeorin
yang saat itu masih tertidur mendengar teriakan dari sang ayah pun langsung
tersadar dari tidurnya dan berlari menuju asal suara itu.
“Ne
appa (Iya ayah)”.
“Neo
eomma eoddiga (Ibumu ada dimana) ?”.
“Eomma
(Ibu) ? eomma (Ibu) aku tidak tahu eomma ada dimana aku kan bar ...” Yeorin mencoba
menjelaskan pada Ahn Jung Min sang ayah belum sempat untuk memberi penjelasan
ucapan Yeorin sudah dipotong oleh ayahnya.
“Kau
jangan banyak omong cepat cari eommamu bukankah dia harus melayani para tamu?”
Ayah Yeorin berdecak kesal dan menyuruh putrinya untuk mencari dimana istrinya
berada.
“Aku
disini? Ada apa kau mencariku?” Tanya seorang wanita tua namun masih terlihat
cantik itu yang tidak lain adalah istri dari Ahn Jung Min dengan nada dingin
yang sepertinya baru saja pulang dari pasar.
“Aishhh jinjja, dari mana saja kau?! Kau tidak
tahu para tamu sudah berteriak-teriak, cepat layani!”.
“Tapi
aku harus memasak sarapan dulu untuk Yeorin” Tolak Min Yeon halus. Namun malah
dibalas dengan sebuah tamparan yang cukup keras oleh suaminya sendiri sehingga
istrinya terjatuh kelantai.
Plakk ...
“Arghhh”
Rintih Min Yeon.
“Eomma
gwaenchana? (Ibu, kau tidak apa-apa)”
Tanya Yeorin dengan nada yang khawatir sambil berlari kearah ibunya yang baru
saja ditampar oleh ayahnya.
“Appa
waeyo (ayah kenapa)? kau menyakiti eomma” Tanya Yeorin kepada ayahnya kemudian
membant ibunya berdiri.
“Ne
gwaenchanayo (Aku baik-baik saja)” Jawab Ibu Yeorin dengan nada lembut, ia
tidak mau mebuat anaknya khawatir.
“Eomma
biar aku saja yang melayani tamu itu” Kata Yeorin kepada ibunya.
“Annio (jangan) kau lakukan itu, itu
sangat berbahaya untukmu eo?” Ibu Yeorin langsung menolak saat Yeorin berkata
seperti itu. Dia hanya takut terjadi apa-apa dengan putrinya karena ditoko
minuman itu yang sebagian tamunya adalah lelaki hidung belang.
“Tapi
eomma”
“Nan
gwaenchana (aku baik-baik saja), lebih baik Yeorin mandidan berangkat sekolah
eo?”.
“Ya!
Ahn Min Yeon, cepat layani tamu itu!” Teriak ayah Yeorin memanggil nama ibu
Yorin dari kamarnya.
“Ne
arra”.
~o0o~
LONDON, INGGRIS. 2010
Di
London Inggris kali ini sedang mengalami musim gugur. Seorang pria tampan
sedang bermain bola basket dengan teman sebayanya disebuah lapangan basket
sekolahnya. Pria itu sangat tampan hidungnya yang mancung, alisnya yang tebal,
matanya yang tajam, kulitnya yang putih, dan tubuhnya yang tinggi. Pria yang
berumur 17 bergolongan darah O ini
adalah anak dari pengusaha kaya dari Korea Selatan ia bernama Kim Jun Hyun sudah
3 tahun ia tinggal dilondon sejak usianya 14 tahun. Jun Hyun dikirim oleh
ayahnya yang bernama Kim Jeong Suk untuk bersekolah di London.
“Tunggu”
Tiba-tiba Jun Hyun menghentikan permainan basket pada teman-temannya.
“Ada
apa?”.
“Tunggu
sebentar sepertinya ayahku menelphoneku”.
“Yeobseo
? (hallo) abeoji (Ayah) ?”.
“Eo ?
Annio, saya sekretaris Choi”.
“Eohh,
ada apa ? apa terjadi sesuatu di Seoul?” Tanya Jun Hyun mengerutkan dahinya.
“Tuan
muda anda disuruh pulang oleh Tuan Kim untuk pulang ke Seoul, sekarang juga”
Jelas sekretaris Choi.
“Huh
? wae (kenapa) ?” Tanya pria tampan itu dengan nada dan raut wajah yang bingung.
“Maaf
Tuan muda saya tidak bisa membicarakn ini di telphone. Saya mohon segeralah
pulang ke Seoul”.
“Ne, arraseo (Baik, aku mengerti)”.
~o0o~
“Ahn
Yeorin !!!” Teriak ayah Yeorin dari kamarnya.
“Ne appa
(Iya ayah), tunggu sebentar” Yeorin
yang mendengar namanya dipanggil pun menyaut.
“Ahn
Yeorin !!!” “Ahn Yeorin” Ayah Yeorin pun berteriak memanggil nama Yeorin karena
geram putrinya tak kunjung datang.
“Ne appa waeyo (Iya apa, ada apa)?”
Yeorin yang takut dipukuli lagi oleh ayahnya pun berlari tergesa-gesa ke kamar
ayahnya.
“Aisshh
lama sekali”.
“Mianhae appa (Maafkan aku ayah)”.
“Ini
cepat antarkan barang ini kerumah Tuan Jang Min woo” Jae Wook ayah Yeorin
memberikan sebuah barang berwarna putih berbentuk bulat seperti pil obat yang
Yeorin tidak tahu barang apa itu.
“Barang
apa ini appa?” Tanya Yeorin dengan raut wajah bingung kepada ayahnya.
“Aishh
kau jangan tanya cepat antarkan ini alamatnya, dan jika nanti uang yang diberi
Tun Jang itu kau cepat pulang. Arra?”.
“Ne, Arrachi (Iya, aku mengerti) ”.
“Ahhh
satu lagi jangan bilang eomma tentang ini”.
“Ne
appa” Yeorin yang saat itu sangat polos pun hanya mengiyakan apa yang dikatakan
ayahnya. Dan sebenarnya barang yag dikasih oleh ayahnya pada Yeorin adalah
barang terlarang yaitu narkoba.
Sesaat
kemudian Yeorin berganti baju lalu kemudian pergi menuju alamat yang dikasih
oleh appanya untuk mengantarkan barang kerumah Tuan Jang menggunakan bus. Setelah
20 menit didalam bus Yeorin pun sampai kerumah Tuan Jang.
Ting... nong
... ting .... nong
“Tunggu
sebentar” Teriak seorang pria dari dalam.
“Nuguya
(Kau siapa) ?”.
“Ahn Yeorin imnida (Saya Ahn Yeorin)” Yeorin
memperkenalkan dirinya kepada ahjussi (Paman)
yang ada didepannya.
“Ahn
Yeorin ?” Tanya pria tua itu lagi.
“Ne
saya disuruh appa saya datang ke alamat ini mengantarkan barang ini” Ucap
Yeorin lalu menyerahkan barang yang dibawanya tadi kepada Tuan Jang.
“Appamu
Ahn Jung Min kah? Tidak disangka appamu menyerahkan putrinya sendiri kelubang
buaya” Kata Tuan Jang berbicara kecil dengan tersenyum licik menatap Yeorin
dari baawah kaki sampai atas.
“ada
apa ahjussi?”
“Silahkan
masuk aku ingin mengambil uangku dulu” Tuan Jang pun menawari Yeorin masuk
kedalam rumahnya dulu.
“Annio
ahjussi aku tunggu disini saja” Tolak Yeorin dengan nada halus, agar tidak
menyinggung perasaan Tuan Jang.
“Gwaenchana
(Tak apa-apa) anggap saja rumah sendiri”.
“Ne
gomawo (Iya terimakasih)” Ucap Yeorin
lalu masuk kedalam rumah Tuan Jang yang sangat mewah.
“Ini
uangnya” Tuan Jang lalu menyerahkan uang kepada Yeorin yang sedang duduk di
sofa.
“Ne
ahjussi kamshamnida, kalau begitu aku permisi” Setelah menerima uang yang
diberikan Tuan Jang Yeorin pun pamit pulang. Tapi saat Yeorin ingin bergegas
keluar rumah Tuan Jang yang mewah tetapi dicegah oleh Tuan Jang.
“Owwhhh
anak manis jangan pergi dulu”.
“Wae
? aku harus segera pulang”
“Sebelum
kau pulang bagaimana kalau kita minum sebentar” Tuan Jang mengajak Yeorin
meminum minuman yang mengandung alkohol dan jelas saja ditolak oleh Yeorin
karena dia masih dibawah umur dan Yeorin memang tidak suka dengan minuman yang
beralkohol.
“Anni
ahjussi (Tidak paman), aku belum
cukup umur untuk minum-minuman seperti itu”.
“Wae
? bukankah appamu suka sekali dengan yang namanya mabuk-mabukan”.
“Maaf
ahjussi aku harus pergi sekarang juga” Yeorin menolak ajakan Tuan Jang lalu
bergegas pergi dari rumah Tuan Jang karena Yeorin merasa ada firasat yang
buruk.
Saat
Yeorin hendak keluar dari rumah Tuan Jang. Tiba-tiba saja tangan Yeorin ditarik
sehingga Yeorin jatuh kelantai.
“Sebelum
pergi bagaimana kalau kita bersenang-senang dulu gadis manis” Ucap tuan Jang
mendekati Yeorin yang saat ini sedang ketakutan dengan tersenyum licik.
“Shiro (Aku tidak mau)!!”.
“Wae ? bukannya eommamu seorang wanita
penghibur eo?”.
“Anni
eommaku bukan orang yang seperti itu” Bantah Yeorin , gadis bergolongan darah A
itu membantah jika ibunya seorang wanita penghibur padahal ia hanya dipaksa
untu bekerja seperti itu oleh Ahn Jung Min suaminya sendiri.
“Nikmati
permainanku chagiya” Tuan Jang tersenyum licik pada Yeorin kemudian Tuan Jang
menyentuh bahu Yeorin hendak melepaskan baju Yeorin yang diperlakukan tidak seronok
oleh Tuan Jang pun berontak.
Prangg ..... Bukk
Saat
Tuan Jang ingin menyentuh Yeorin, Yeorin mengambil sesuatu yang ada diatas meja
yaitu botol dan botol itu langsung diarahkan ke kepala Tuan Jang sehingga
kepala Tuan Jang berdarah dan juga Yeorin menendang perut Tuan Jang. Tuan Jang
pun terjatuh kelantai sambil memegangi kepalanya dan merintih kesakitan. Saat
Tuan Jang terjatuh Yeorin mengambil kesempatan untuk kabur.
“Gadis
tengik sialan, kau harus membayar ini semua!” Tuan berteriak karena tidak
terima apa yang dilakukan Yeorin terhadapnya. Yeorin pun tergesa-gesa untuk berlari
dengan sangat kencang karena Tuan Jang mengejarnya.
“Ya
berhenti kau!” Tuan Jang masih berusaha mengejar Yeorin.
“Minggir
... minggir kau eo?” Tuan Jang mendorong orang-orang yang menghalangi jalannya.
Aksi
saling kejar-mengejar pun terjadi, Yeorin berlari dengan sangat kencangnya
walaupun tangannya terluka karena pecahan beling tadi. Tetapi saat Yeorin ingin
menyebrang jalan tiba-tiba dari arah samping sebuah mobil berjalan dengan
kencang dan ingin menabrak Yeorin.
“Arrgggghhhhhh
.......” Yeorin tiba-tiba berteriak kencang dan menutup matanya dengan
tangannya. Yeorin berteriak seperti itu karena saat ia ingin menyebrang jalan
ia tak berhati-hati sehingga hampir saja ia tertabrak oleh sebuah mobil
berwarna hitam.
“Ahh
rasakan kau gadis tengik” Tuan Jang tersenyum licik pada Yeorin yang terluka
karena terserempet oleh mobil. Lalu Tuan Jang memegang Yeorin dan membawa paksa
Yeorin.
“Lepaskan
aku !!! tolong ... tolong” Yeorin berteriak meminta tolong karena si Tuan Jang
ingin membawanya pergi.
“Ya !
apa yang kau lakukan padanya ahjussi?” Seorang pria tampan keluar dari mobilnya
kemudian menghampiri Tuan Jang yang membawa paksa seorang gadis yang sedang
terluka.
“Aku
? aku ingin membuat perhitungan dengannya karena membuatku terluka”.
“Tuan
tolong aku, ahjussi itu hampir saja menyentuhku. Hikss...hikss tolong aku”
Yeorin meminta tolong kepada si pria tampan itu.
“Ne
agashi” Pria tampan itu pun menarik Yeorin dan membawanya pergi dari hadapan
Tuan Jang.
“Ya pria
tengik lepaskan gadis itu!” Tuan Jang berteriak marah pada sang pria tampan.
“Shiro
(Aku tidak mau)” Pria tampan itu
tidak mau menyerahkan sang gadis alias Yeorin kepada Tuan Jang.
“Kau
tidak mau ?”.
Saat
Tuan Jang ingin memukul wajah yang telah menolong Yeorin ditahan oleh pengawal
dari pria yang menolong Yeorin itu.
“Bawa
ahjussi ini kekantor polisi”.
“Ne
tuan Muda”.
“Ya
lepaskan aku. Aku tidak bersalah.... ya!!! Lepaskan”.
“Neo
Gwaenchana ? (Kau tidak apa-apa) ”
“Ne nan gwaenchana gomawoyo”.
“Changkaman
(Tunggu) agashi tanganmu terluka
apakah kau mau kuantar ke apotik terdekat”.
“Anni,
tidak usah aku baik-baik saja sekali lagi terimakasih”.
“Changkaman,
agashi boleh aku tahu namamu siapa?”.
“Na
Ahn Yeorin imnida”.
“Yeorin
? namaku Kim Jun Hyun”.
“Ya
tung ...” Saat Jun Hyun ingin memanggil Yeorin lagi tetapi Yeorin sudah pergi
terlebih dahulu dan karena juga ponsel Jun Hyun
berdering tanda ada panggilan yang ternyata sekretaris Choi.
As time goes by
nan guge duryoungol
ni aneso naui modunge obdon iri doelkabwa woo~
“Yeobseo (Hallo), Tuan muda kau dimana. Presdir sudah menunggumu”.
“Aku
akan segera kesana”.
“Eo,
apa ini? Kalung ? sepertinya cincin ini
milik Yeorin ?” Kata Jun Hyun menatap bingung saat menemukan sebuah kalung yang
memiliki liontin dan didalam liontin itu ada sebuah gambar seorang gadis dan
wanita yang berumur sekitar 30 tahun keatas yang sepertinya ibu dari gadis yang
disamping. Jun Hyun berpikir jika kalung yang dipegangnya ini adalah kalung
yeoja yang hampir saja ia tabrak.
Yeorin
sudah sampai dirumahnya, ia sangat taku kejadian yang baru diterimanya tadi
bayangkan saja ia hampir dilakukan tidak seronok oleh ahjussi tua dan hampir
tertabrak mobil jika si pengemudi tidak cepat-cepat mengerem mobil itu. Saat
tiba dirumah ayah Yeorin langsung menodongnya dan meminta uang yang diberikan
ahjussi kurang ajar itu. Dan Yeorin sama sekali belum menyadari jika kalung
pemberian eommanya saat ulang tahunnya yang ke 14 tahun telah hilang.
“Mana
uangnya ?”.
“Ini
appa”.
“Bagus,
kau tidak mengambilnya kan ?”.
“Anni
aku tidak mengambilnya”
“Bagus”
Ucap Jung Min menatap uang yang lumayan banyak diamplop coklat, ia tersenyum
lebar karena putrinya melakukan perintahnya dengan baik.
“Yeorin
kau kenapa berantakan seperti ini, dan eo ? tanganmu terluka ?” terdengar suara
wanita yang tiba-tiba datang menghampiri Yeorin dan ayahnya. Wanita itu
langsung bertanya dengan nada khwatir pada sang anak karena ia melihat tangan
Yeorin berdarah yang lumayan banyak dan juga dengkul kakinya yang lecet.
“Nan gwaenchana tadi aku hanya jatuh”
bohong Yeorin, ia sama sekali tidak mau membuat eomma kesayangannya itu
khawatir terhadapnya.
“Mwo
? ada apa ini ?”.
“Aboeji ? eomma eodiga ? (Ayah, ibu kemana)”.
“Eommamu
sudah tenang disurga”.
“Mwo
? anni tidak mungkin. Aboeji eomma masih hidupkan ?”.
“hikksss...hiksss
EOMMA KAJIMA ... EOMMA KAJIMA (Ibu,
jangan tinggal aku)
Jun hyunmu sudah pulang EOMMA
Kajimaaaaaaaaaaaaaa...” Tangis Jun Hyun semakin menjadi saat melihat photo sang
ibu dan bunga-bunga yang menghiasi bingkai photo tersebut. Jun Hyun terduduk
sambil mengeluarkan cairan bening dimatanya, ia amat sangat menyesal belum
sempat membahagiakan eommanya sebelum
sang ibu menghembuskan nafas terakhirnya.
“Sudahlah
eommamu akan sedih jika kau seperti ini. Uljima”
Ayah Jun Hyun mencoba menenangkan
Jun Hyun yang sedang berduka karena kepergian ibunya.
~o0o~
NEW FRIEND
Pagi
yang cerah ini Yeorin sedang berjalan santai menuju kesekolahnya, setiap pergi
kesekolah atau kemanapun Yeorin selalu menguncir rambutnya dan juga kadang
dikepang dan disekolah Yeorin selalu di buly oleh teman-temannya. Sebenarnya
Yeorin sempat ingin putus sekolah tapi karena eommanya yang menyuruhnya untuk
melanjutkan sekolah agar masa depannya cerah.
“Aigoo,
mengerikan sekali dia” Ejek seorang gadis pada Yeorin.
“Ne
benar-benar sangat memalukan” Gadis yang satunya lagi pun juga mengejek Yeorin.
Hinaan
dan cacian selalu didapatkan Yeorin. Karena berita buruk tentang keluarganya beredar
Yeorin jadi sering di bully, dikerjain, dihina Yeorin pun sama sekali mempunyai
teman sama sekali yang memang tidak ada yang mau berteman dengannya dan Yeorin
juga lebih suka menyendiri.
“Ada
guru ... guru” Seorang pria berteriak saat ada guru semua murid-murid pun duduk
dengan rapi. Yeorin hanya berdiri diam didepan kelasnya.
“Yeorin-a
kenapa kau tidak duduk eo ?” Tanya Guru Goo bingung melihat Yeorin tidak duduk
dan hanya berdiri didepan kelas.
“Kursi
saya tidak ada seongsanim (Guru)”
Jawab Yeorin dengan kepalanya ditundukan.
“Eo ?
bagaimana bisa tidak ada ?, ckck ... kalau begitu kau duduk dibangku paling
belakang saja ya” Guru Goo pun menyuruh Yeorin duduk dibarisan pojok paling
belakang,
“Ne”.
Tok ... tok ... tok
“Masuk”
“Mianhae,
saya terlambat seongsanim (Guru)”
Seorang pria tampan muncul dari pintu dan itu membuat para penghuni didalam
kelas berdecak kagum karena ketampanan sang pria kecuali Yeorin dia hanya diam
dan masih fokus membaca bukunya.
“Kau
murid baru itukan ?” Tanya Guru Goo pada pria tampan itu.
“ne”
“Yasudah
silahkan duduk” Guru Goo pun mempersilahkan pria tampan duduk disamping Yeorin.
“Wahh
dia tampan kudengar dia dari negara Inggris” Teriak salah satu gadis memuju
ketampanan pria itu.
“Ne
tampan sekali” Puji salah satu gadis lagi.
“Semua
diam jangan ada yang berisik arra (Mengerti)
?” Bentak Guru Goo karena murid-muridnya berisik karena pada memuji ketampanan
pria itu.
“Arraseo seongsanim (Kami mengerti guru)”.
“Neo (Kau), bukannya yang kemarin aku
tabrak”
“Mwo?
mian aku tidak mengenalmu” Jawab Yeorin dengan nada acuh.
“Jeogmal? (benarkah) kau tidak mengenalmu” Tanya pria itu lagi.
“Ne
aku tak mengenalmu”
“Tap...”
Belum sempat pria itu melanjutkan ucapannya tapi malah dipotong oleh sang guru.
“Ya !
sudahku bilang jangan ada yang berbicara”.
Kring ... kring ... kring Bel berbunyi tandanya istirahat.
“Namamu
siapa ?” Tanya salah satu seorang gadis yang berambut panjang.
“Kim
Jun Hyun imnida” Jun Hyun memperkenalkan dirinya.
“Wahh
namamu bagus”
“Kau
dari Inggris kah ?” Tanya salah satu seorang namja (pria)
“Ne,
eo mian aku harus keluar dulu” Jawab Jun Hyun lalu pamit untuk keluar dari
kelas.
“Aisshhh
mana yeoja itu ?” Jun Hyun mencari Yeorin.
“Permisi,
apa kau melihat Ahn Yeorin ?” Jun Hyun bertanya kepada 3 orang gadis yang
sedang asyik mengobrol.
“Yeorin nugu (Yeorin siapa) ?”
“Ahh
apa mungkin maksudmu yeoja murahan itu”.
“Yeoja
murahan ?” Jun Hyun bingung kenapa Yeorin dipanggil dengan gadis murahan.
“Ne
kau tahu ibunya itu wanita penghibur” Sang gadis memberitahu Yeorin tentang
keadaan keluarganya.
“Ahh biasanya
dia ada gedung sekolah paling atas”.
“Ne
gomawo”.
“Ternyata
kau disini” Suara Jun Hyun mengusik ketenangan Yeorin yang sedang asyik baca
novel kesukaannya.
“Neo
? bagaimana bisa kau ?” Yeorin heran saat Jun Hyun tiba-tiba datang.
“Aku
tahu semua, jadi kau selalu disini karena tidak ada yang ingin berteman
denganmu eo?” Tanya Jun Hyun dengan senyuman mautnya.
“
....................... ” Saat Jun Hyun bertanya malah tidak ditanggapi oleh
Yeorin, ia malah asyik membaca novelnya.
“Kau
benar-benar tidak mengenalku ?” Jun Hyun bertanya lagi kepada Yeorin namun
Yeorin sama sekali tak bereaksi.
“
....................... ”
“Aku
Kim Jun Hyun kau tidak mengenalku ?” Jun Hyun tidak menyerah dia pun
memperkenalkan dirinya pada Yeorin
“aku
tidak mengenalmu” Jawab Yeorin singkat tanpa memandang wajah Jun Hyun.
“Akhirnya
kau mau menjawab petanyaanku juga” Jun Hyun tersenyum senang karena dari tadi
Jun Hyun bertanya pada Yeorin tidak dijawab akhirnya dijawab juga.
“Kau
Ahn Yeorin bukan ?” Tanya Jun Hyun (lagi).
“Kau yang waktu kuselamatkan saat
kau dikejar oleh ahjussi jahat itu.
“Cepat
kau cari tahu si bajingan Ahn Jung Min”.
“Maaf
Direktur saya belum bisa menemukan Ahn Jae Wook dia sangat pintar
bersembunyikan indetitas, dan saya hanya tahu kalau Ahn Jae Wook adalah seorang
pemabuk dan pengedar narkoba Tuan”.
“Kurang
ajar sekali orang itu, segera temukan dia. Aku akan membunuh dia dengan
tanganku sendiri”.
PARAN SENIOR HIGH SCHOOL
“Ne
aku mengenalmu, wae ?” Yeorin pun menjawab pertanyaan dari Jun Hyun yang
menurutnya namja (Pria) cerewet.
“Akhirnya
kau mengaku juga, anni gwaenchana. Apa lukamu sudah sembuh ?”.
“Sudah”
Ujar Yeorin singkat.
“Ah
Yeorin-a aku menemukan ini, apa ini milikmu ?” Jun Hyun menunjukan sebuah
kalung berliontin yang didalam liontin itu ada sebuah photo.
“ini
milikku, bagaimana bisa kau menemukannya ?” sebelum bertanya Yeorin sambil
meraba-raba lehernya memastikan apakah kalung pemberian dari eommanya saat
ulang tahunnya yang ke 14 itu menghilang atau tidak. Dan Yeorin heran mengapa
kalung bisa berada ditangan namja (Pria) ini ?.
“Aku
menemukan ini dijalan mungkin terjatuh saat kau hampir tertabrak olehku” Jelas
Jun Hyun kemudian mengembalikan kalung itu kepada pemiliknya.
“Gomawoyo Jun Hyun-ssi” Setelah
mengucapkan terimakasih Yeorin langsung pergi meninggalkan Ju Hyun. Jun Hyun heran kenapa yeoja itu
langsung pergi apakah wajahnya kurang tampan sehingga dia terburu-buru pergi
seperti itu, tapi menurutnya wajahnya tampan ahh .. annio (tidak) bahkan sangat tampan menurutnya.
Jun Hyun senang kembali ke Korea karena Jun Hyun merasa
beruntung bertemu dengan Ahn Yerin entah kenapa saat Jun Hyun bertemu atau
melihat Yeorin membuat dia bahagia. Sementara itu, Yeorin turun dari lanatai
atas gedung sekolahnya dan kemudian berjalan santai kekelasnya karena beberapa
menit lagi akan masuk, Yeorin takut jika ia telat masuk ke kelas dia akan
dihukum oleh gurunya apalagi mata pelajaran sekarang adalah Jung Seongsanim (Pak guru Jung) yang terkenal
disekolahnya sebagai guru yang galak dan tegas.
Sementara
itu didalam ruang kelas, teman-teman Yeorin berencana ingin mengerjai Yeorin
agar dihukum oleh pak guru Jang dengan cara mengambil buku PR yang sudah dibuat
oleh Yeorin dengan susah payah. Yang membuat rencana ngerjain Yeorin adalah
Shin Jae Kyung sejak dari dulu dia memang sangat tidak suka dengan kehadiran
Yeorin, setelah sukses mengambil buku PR Yeorin Jae Kyung pun membuang buku PR
Yeorin kedalam tong sampah yang kotor juga bau.
“ahhh
rasakan si Yeoja murahan ini, biar dia dihukum Jung Seongsanim karena tidak
mengerjakan PR” Ujar Jae Kyung disertai senyuman liciknya.
“Hahahahahahah....”
Teman-teman sekelasnya pun hanya tertawa senang dengan apa yang dilakukan oleh
Jae Kyung.
Yeorin pun datang kedalam kelasnya, kemudian ia duduk
dikursinya. Saat Yeorin sudah duduk dikursinya tiba-tiba Yeorin dilempari
kertas yang tidak terpakai oleh teman 2 orang yeoja (perempuan)
“Ya!
yeoja bodoh apa ibumu sekarang sedang melayani pria-pria hidung belang itu eo?
Kenapa kau tidak sekalian membantu ibumu melayani pria-pria ?” Ejek Jae Kyung
pada Yeorin.
“Hahahaha
... hahaha” Semua teman sekelas Yeorin tertawa senang melihat saat Jae Kyung
mengejek ibu Yeorin.
“Rasakan
ini, dasar yeoja tidak tahu malu” Ujar seorang gadis.
Yeorin
ditimpukin dengan kertas-kertas oleh teman sekelasnya. Ini sudah biasa bagi
Yeorin, Jun Hyun yang baru tiba dikelas kaget melihat Yeorin yang sedang
ditimpukin kertas oleh teman kelasnya sendiri.
“Yeorin
gwaenchana ?” Jun Hyun datang menghampiri Yeorin dan menanyakan keadaannya.
“Jun
Hyun jangan perdulikan si yeoja bodoh itu tak ada gunanya benar tidak
teman-teman ??”.
“Ne
benar”.
“Ada
Jung seongsanim!!!”.
“Semuanya
apa kalian sudah mengerjakan PR?” Tanya Jung seongsanim.
“Sudah”.
“Bagus,
hey Shin Jae Kyung kumpulkan PR semuanya”.
“Baik
pak”.
Jae
Kyung pun mengitari bangku-bangku teman-temannya untuk mengambil PR untuk
dikumpulkan ke Jung Seongsanim.
“Eo ?
kemana buku PR ku” Ujar Yeorin yang sedang mengobrak-ngabrik tas mencari buku
pr nya.
“Ya !
kenapa kau lama sekali. Mana buku PR mu ?” Tanya Jae Kyung dengan nada sinis.
“Aku
sudah mengerjakannya tapi kenapa buku PR ku tidak ada” Jawab Yeorin.
“Ah
kau jangan alasan” Bentak Jae Kyung pada Yeorin dan Yeorin hanya menundukan kepalanya.
“Jung
seongsanim Yeorin tidak mengerjakan PR” Adu Jae Kyung pada Jung seongsanim.
“Aisshh
jinjja ! YEORIN KENAPA KAU TIDAK MENGERJAKAN PR eo ?”.
“aku
sudah mengerjakannya seongsanim dan aku yakin bukunya aku taruh ditasku” Jelas
Yeorin pada Guru Jung.
“Jangan
banyak alasan cepat keluar dan hormat dilapangan sampai bel pulang sekolah!”
Teriak Guru Jung pada Yeorin dan mengacungkan jari telunjuknya kepintu kelas
yang artinya Yeorin disuruh keluar dari kelas.
“Tapi
seongsanim ...”
“TIDAK
ADA TAPI-TAPIAN!”.
“Ne”.
“Huhhhhhhhhhuuuu
............. dasar yeoja pabo (Wanita
bodoh)” Yeorin disorakin oleh seluruh teman sekelasnya kecuali Jun Hyun dia
hanya diam. Yeorin pun keluar dari kelasnya menuju kelapangan untuk menerima
hukumannya. Saat Yeorin sudah keluar Jun Hyun tiba-tiba berdiri dari kursinya
lalu menghampiri Guru Jung yang sedang menulis dipapan tulis.
“Jung
seongsanim aku juga tidak mengerjakan PR”.
“Kau
kan anak baru jadi kau belum tahu atau tidak ada PR, jadi kau tidk usah
dihukum”.
“Tapi
aku sama saja kan tidak mengerjakan PR, jika dihukum aku tidak apa-apa” Jun
Hyun ngotot minta dihukum itulah alasan satu-satunya untuk menemani Yeorin yang
sedang diluar karena dihukum.
“Jika
itu mau kau cepat keluar dari kelasku”.
“Kamsahamnida seongsanim (Terimakasih
pak)” Jun Hyun pun mengucapkan terimakasih kepada Guru Jung.
Jun
Hyun keluar menyusul Yeorin yang sedang ada ditengah lapangan . Ia memang sengaja agar Jun Hyun bisa
menemani Yeorin yang sedang dihukum.
“Kau
kenapa bisa disini ?” Tanya Yeorin
dengan wajah heran.
“Aku
tidak mengerjakan PR jadi aku dihukum” Jawab Jun Hyun santai tanpa menatap
wajah Yeorin.
“Tapi
kau baru saja pindah kesekolah ini jadi mana kau tahu ada PR ?”.
“Aku
yang meminta dihukum oleh Jung seongsanim, aku ingin menemanimu” Jawab Jun Hyun
dengan tersenyum manis dan itu membuat Yeorin tersipu malu.
Sementara itu dirumah yang sangat sederhana yaitu rumah
Keluarga Ahn sedang ada pertengkaran besar antara suami dengan istrinya yang
tidak lain adalah kedua orang tua Ahn Yeorin, Ahn Jung Min itulah nama suami
dari Ahn Min Yeon. Sudah 16 tahun Ahn Min Yeon diperlakukan tidak wajar oleh
suaminya sendiri sebenarnya dari dulu a ingin sekali berpisah pada sang suami
tapi demi Yeorin ia akhirnya memutuskan bertahan. Hari ini Jung Min membentak
istrinya sendiri hanya karena masalah kecil.
“Ya
Ahn Min Yeon, ambilkan aku soju cepat !!”
“Tapi
kau sudah mabuk seperti ini, lebih baik kau istirahat”.
“KAU
BERANINYA MENGATURKU EO ?!” Suami dari Min Yeon (ayah Yeorin) marah saat Min
Yeon menasehatinya agar tidak teralu banyak meminum soju.
“Anni
bukan seperti itu jika kau terus meminum soju kau akan jatuh sakit”.
PRANGG ... PLAK
Jung
Min ayah yeorin melempar botol soju kelantai hingga pecah lalu menampar
istrinya sendiri, Min Yeon ibu Yeorin ia memang selalu diperlakukan seperti itu
suaminya setiap hari Min Yeon selalu dibentak, dipukul, ditampar. Tak jarang
Yeorin juga sering diperlakukan kasar seperti itu.
“KU
BILANG AMBILKAN SOJU LALU CEPAT KAU LAYANI PARA TAMU!” lagi-lagi suaminya
membentak dirinya.
“Ne,
hiksss .... hiksss” Min Yeon pun mengiyakan apa yang diminta suaminya sambil
mengeluarkan air mata.
~o0o~
DI SUNGAI HAN
Sehabis
pulang sekolah Jun Hyun mengajak Yeorin unuk berjalan-jalan ke sungai Han
awalnya Yeorin menolak ajakan Jun Hyun karena ia takut dimarahi oleh ayahnya,
tapi karena bujukan Jun Hyun pun akhirnya Yeorin mau. Dia berdua sekarang
sedang duduk berdampingan dipinggir sungai Han yang indah.
“Yeorin-a
kenapa kau dari setadi diam eo?” Tanya Jun Hyun sambil memandangi wajah Yeorin.
“Aku
tidak suka banyak bicara” Jawab Yeorin singkat.
“kenapa
kau tidak suka banyak bicara eo? Biasanya kan yeoja (Wanita) itukan selalu berbicara tanpa henti, ahh aku tahu kau
tidak suka berbicara karena kau tidak punya teman kan?”.
“Siapa
bilang aku tidak punya teman. dulu saat aku masih kecil, aku punya banyak
teman. Memang kau pikir wanita itu sering berbicara. Dan aku aneh denganmu
katamu yeoja bayak berbicara, lantas kau ini apa dari setadi kau itu banyak
bicara? Jangan-jangan kau punya kepribadian ganda?”.
“Mwo
enak saja, aku ini namja (Pria) normal,
aku baru mendengar kau berbicara panjang lebar seperti tadi. Yeorin-a apa
sekarang kau punya teman eo?”.
“Annio
(Tidak)” Jawab Yeorin singkat.
“Jinjja
(Benarkah)? Kau tidak punya teman?”
Tanya Jun Hyun tidak percaya. Mana ada didunia ini yang tidak memiliki teman.
“Ne”.
“Yeorin-a
apa kau mau berteman denganku ?”.
“Anni (Tidak) Aku
tidak butuh teman, hidupku sudah hancur” Ucap Yeorin dengan mengeluarkan air
mata yang membasahi pipinya.
“Kenapa
kau tidak butuh teman?” Tanya Jun Hyun sambil memandangi wajah Yeorin dengan
serius.
“Kau
tahu semenjak berita keluarga buruk keluargaku menyebar, semenjak itulah aku
tidak punya teman semua orang membenciku, menghinaku, mengucilkanku, bahkan
memukulku jadi untuk apa aku butuh teman? dan ini takdir yang harus aku jalani.
Hidup sendiri tanpa teman!”.
“Kau
pernah dengar kata-kata ini? Di dunia ini pasti manusia saling membutuhkan
karena manusia adalah mahluk sosial”.
“Tapi
tidak denganku aku hanya sendiri, tidak ada yang mau menjadi temanku yang ada
semua membenciku”.
“Tidak
semua orang yang membencimu, Ahn Yeorin-a mari kita berteman”.
“Kau
sedang bercanda ?” Tanya Yeorin memandangi wajah tampan Jun Hyun.
“Annio
(Tidak) aku tidak sedang bercanda,
mari kita berteman ?” Jun Hyun masih menawarkan diri untuk berteman dengan
Yeorin.
“
........... ” Yeorin tidak menjawab pertanyaan dari Jun Hyun.
“Ahn
Yeorin mari kita berteman ?”.
“Aku
tahu kau pasti ingin mengerjai aku saja kan ?”.
“Aku
serius dengan ini, jika kau tidak percaya aku akan membuktikan jika aku memang
tidak sedang bercanda”.
“Membuktikan
?”.
“Ne,
aku akan melompat kesungai Han ini yang sangat dalam ini” Ucap Jun Hyun
bersungguh-sungguh kemudian dia berjalan ketepi sungai Han untuk bersiap-siap
melompat.
“Aku
tidak percaya, mana mungkin hanya ingin berteman denganku kau akan mau
menggadaikan nyawamu”.
“Aku
serius aku akan melompat sekarang juga” Jun Hyun sudah berada dipinggir sungai
han bersiap-siap untuk melompat. Sebenarnya ia tidak serius melompat ia hanya
menggeretak Yeorin saja. Meminta jadi temannya saja susahnya setengah ampun apalagi
memintanya menjadi kekasihnya bisa-bisa ia jadi gila dulu baru diterima menjadi
kekasihnya. Dan selanjutnya saat Jun
Hyun ingin melompat tiba-tiba tangan Jun Hyun dipegang oleh Yeorin.
“Changkaman (Tunggu), aku percaya denganmu
jadi kau tidak usah melompat” Ucap Yeorin masih menggenggam tangan Jun Hyun
berharap Jun Hyun tidak melompat. Dan usanhanya mencegah namja aneh dan berisik
itu pun berhasil.
“Jeongmal (benarkah) ? apa sekarang kita menjadi teman ?” Tanya Jun Hyun dan dijawab
oleh Yeorin dengan anggukan disertai senyuman.
“Gomawo,
Yeorin-a kau sangat manis dan cantik jika tersenyum. Yeorin-a apa jika besar
nanti kau ingin menjadi apa?” Yeorin yang mendengar ucapan Jun Hyun pun hanya
tersipu malu.
“Yeorin-a
besar nanti kau ingin menjadi apa ?”.
“Aku
ingin menjadi dancer yang profesional diseluruh dunia” Jawab Yeorin tanpa
menatap wajah Jun Hyun ia malah menatap langit yang dihiasi bintang-bintang
yang indah.
“Kau
pandai menari ?”.
“Ne,
sejak SMP aku memang suka sekali menari. Oh ya kau ingin menjadi apa Jun
Hyun-ssi?” Tanya Yeorin.
“Jangan
memangilku Jun Hyun-ssi bukankah sekarang kita sudah berteman jadi jangan
memanggilku dengan bahasa formal seperti itu lagi cukup Jun Hyun ataupun Hyun,
kau bertanya padaku?” Kata Jun Hyun kemudian ia malah bertanya pada Yeorin.
“Tentu saja aku bertanya denganmu memang
disini ada siapalagi?”.
“Owwhhh
... akhirnya aku bisa mendengarmu berbicara cukup panjang dan juga sampai
bertanya. Dan aku akan menjadi diriku sendiri. Walaupun besar nanti aku menjadi
pengemis pun tidak masalah asalkan aku tetap menjadi diriku. KIM JUN HYUN yang
hebat” Ujar Jun Hyun dengan semangat.
“Jun
Hyun ini sudah sangat sore aku harus pulang” Ucap Yeorin pada Jun Hyun untuk
pamit pulang karena sudah terlalu sore. Tapi saat Yeorin hendak pulang ditahan
oleh Jun Hyun.
“Changkaman (Tunggu), Yeorin-a bagaimana
besok pulang sekolah kita kesini lagi. Bagaimana?”.
“Shirro (Aku tidak mau)”.
“Wae
?” Tanya Jun Hyun dengan wajah cemberut, dan itu sangat lucu menurut Yeorin.
“Aku
harus mengikuti kelas tari”.
“Bagaimana
setelah kau pulang dari kelas tari, aku akan menunggumu?”.
“Baiklah,
sampai jumpa Jun Hyun”.
“Yeorin-a
tunggu!”.
“Ada
apa lagi ?”.
“boleh
aku mengantarmu pulang?”.
“Tidak
usah itu akan merepotkanmu”.
“Annio
itu tidak merepotkan, kajja (Ayo)”.
Jun
Hyun mengantar Yeorin dengan berjalan kaki. Jun Hyun juga menggandeng tangan
Yeorin. Awalnya Yeorin terkejut saat Jun Hyun mengenggam tangannya tapi saat
melihat wajah Jun Hyun tersenyum Yeorin pun jadi ikut tersenyum.
“Yeorin-a
apa kau suka bahasa inggris ?”.
“Annio
aku sangat membenci pelajaran itu”.
“Kenapa
kau membecinya ?”.
“Karena
aku lemah dalam berbahasa inggris, kau menyukai bahasa inggris kah ?”.
“Geure, neomu chua (Benar, aku sangat suka)”.
“Apa
kau tahu bahasa inggrisnya teman ?”.
“Kau
kira aku ini terlalu bodoh tidak tahu bahasa inggris teman eo ?, aku tahu teman
bahasa inggrisnya adalah friend. Betul kan ?”.
Prok ... prok ...prok
Jun
Hyun menepuk tangan karena Yeorin sudah menjawab pertanyaannnya.
“Nilai 100 untukmu”.
“Ini rumahku”.
“Ini rumahmu?”.
“Ne, rumahku memang kecil dan
juga berantakan”.
“Gwaenchana (Tidak apa-apa), tapi bentuk rumahmu sangat lucu, aku
suka”.
“Kau mau masuk ?”.
“Annio, aku akan pulang saja”.
“Jun Hyun-a gomawo (Terimakasih) untuk hari ini”.
“Ne, yasudah kau masuklah”.
“Anyeong”.
Saat
Yeorin masuk kerumahnya Jun Hyun masih didepan halaman rumah Yeeorin. Entahlah
apa dia lakukan dia hanya tersenyum sambil memandangi rumah Yeorin tetapi
beberapa menit kemudian wajah Jun Hyun yang tersenyum ceria terganti dengan
raut wajah yang khawatir. Jun Hyun memutuskan untuk tidak pulang kerumahnya
terlebih dahulu dia ingin melihat keadaan Yeorin apakah Yeorin baik-baik saja
atau tidak.
Prang ... prang ... prang
Bunyi
pecahan piring dan gelas yang memang sengaja dibanting oleh ayah Yeorin didepan
Yeorin. Jika Yeorin tidak menghindar saat ayahnya melemparkan piring dan gelas
beling itu bisa saja pecahan itu terkena kaki Yeorin, Yeorin yang melihat
kejadian itu dia hanya menangis kenapa ayahnya selalu jahat kepadanya apa salah
Yeorin selama ini sampai Yeorin diperlakukan seperti pembantu. Yeorin pernah
sempat berfikir kalau ia bukan anak kandung ayahnya tapi ia tepis pikiran
negatifnya.
“AHN
YEORIN DARI MANA SAJA KAU EO ? KAU TIDAK TAHU KAU BELUM MEMASAK UNTUKKU,
MENYAPU, MENGEPEL, DAN MEMBERSIHKAN WARUNG MAKANKU EO??!” Teriak Ahn Jae Wook
didepan wajah putrinya.
“Mianhae
appa, aku habis kesungai han bersama temanku” Jawab Yeorin disertai air mata yang
bercucuran di pipi mulusnya.
PLAKK ...
“MANA
ADA YANG INGIN BERTEMAN DENGAN YEOJA SEPERTIMU EO ?” Ayahnya sama sekali pada
Yeorin karena menurutnya itu hanya khayalan belaka mana ada yang inginj
berteman dengan gadis seperti Yeorin.
“Anni
appa aku sudah mempunyai teman”.
PLAKK ...
“Arrrrghhh
...”
Tamparan
pertama yang diberikan ayahnya pada pipi Yeorin, Yeorin masih bisa menahan
sakit tetapi tamparan yang kedua Yeorin menjerit kesakitan saat pipinya
ditampar lagi oleh ayahnya hingga jatuh kelantai sehingga tangan dan kaki
Yeorin terluka karena pecahan beling-beling tadi dan juga kali ini disudut
bibir Yeorin mengeluarkan darah akibat tamparan yang sangat keras oleh ayahnya .
Ibu Yeorin yang habis membersihkan warung disamping rumahnya pun pulang dan melihat
putrinya terluka yang dilakukan oleh suaminya sendiri.
“Ya !
apa yang kau lakukan pada putrimu eo ?” Tanya Ibu Yeorin menatap tajam
suaminya.
“Yeorin-a gwaenchana? (Yeorin kau tidak
apa-apa)” Tanya ibu Yeorin menghampiri Yeorin yang sedang duduk dilantai.
“Nan Gwaenchana eomma (Aku baik-baik saja
ibu)”.
“KAU
SAMA SAJA DENGAN ANAKMU ! , YEORIN SEBAGAI HUKUMANMU KAU TIDUR DILUAR SEKARANG
!” Bentak Ayah Yeorin kepada istrinya dan ayah Yeorin menyuruh Yeorin untuk
tidur didepan halaman rumahnya sebagai hukumannya.
“Tapi
ayah diluar turun salju, aku juga harus mengobati lukaku” Tolak Yeorin disertai
air mata yang mengalir dipipinya.
“aku
tidak perduli, itu sebagai hukumanmu dan kau Ahn Min Yeon jika kau sampai
menyuruh dia masuk kau mau jika putri kesayanganmu ini kusiksa lagi sampai dia
mati eo?”.
Seperti
yang disuruh oleh ayahnya Yeorin tidur diluar hanya dengan memakai seragam
sekolahnya. Jun Hyun yang melihat itu sangat prihatin dengan keadaan Yeorin,
Jun Hyun yang tidak tahan lagi melihat Yeorin kedinginan dan juga banyak luka
di tubuh teman barunya, akhirnya Jun Hyun menghampiri Yeorin yang sedang
menggigil, menangis karena
“Ahn
Yeorin”.
“Kim
Jun Hyun ? kau belum pulang pulang ?”.
“Yeorin-a
bibirmu berdarah, gwaenchana? Eo tangan dan kakimu juga berdarah?”.
“Nan
gwaenchana, kenapa kau tidak pulang eo ?”.
“Karena
aku mengkhawatirkanmu Ahn Yeorin”. Ucap Jun Hyun kemudian dilepaskan jas
sekolahnya lalu dipakaikan jas itu pada Yeorin.
“Aku
akan meemanimu disini”.
“Mwo
? tidak usah aku sudah terbiasa sperti ini kau lebih baik pulang, keluargamu
pasti khawatir menyarimu.
“Tapi
kau disin ...” Belum sempat Jun Hyun melanjutkan omongannya dihentikan karena
ponselnya berbunyi dan yang menelphone nya adalah aboejinya (Ayahnya).
As time goes by
nan guge duryoungol
ni aneso naui modunge obdon iri doelkabwa woo~
“Ne
?”
“
............ ”
“Aku
ada dirumah temanku wae ?”.
“
............ ”
“Tapi
aboeji”.
“Aishh
jinjja”.
“Wae
? pasti kau disuruh pulangkan kan ? pulanglah ayahmu pasti mencemaskanmu”.
“Tapi
jika aku pulang kau ...”
“Nan gwaenchana,
kau pulanglah”.
“Jinjja
?”
“Ne, kka (Pergilah)” Kata Yeorin sambil
tersenyum.
“Ne
aku akan pergi, Ahn Yeorin kau hati-hati ya. Selamat malam anyeong” Ujar Jun
Hyun dsertai senyum manisnya.
“Jun
Hyun ...”.
“Wae
?”
“Hati-hati
dijalan, dan selamat malam juga” Ucap Yeorin dengan suara pelan ddan tersenyum.
“Ne”
Jun Hyun juga tersenyum saat Yeorin bicara seperti itu, satu lagi yang Jun Hyun
tahu sifat Yeorin selain baik dan kadang kejam ternyata Yeorin juga perhatian.
Di Jinan Korea selatan seorang
wanita tua namun tetap cantik bernama Han Min Jung yang biasanya dipanggil
Nyonya Han, ia dan pengawal pribadinya
sedang berdiskusi tentang putrinya yang selama ini hilang.
“Bisakah
kau temukan putriku ?” Tanya Nyonya Han.
“Kami
akan berusaha Nyonya”.
“Tolonglah
temukan putriku”.
“Baik
nyonya”
PARAN HIGH SCHOOL
“Yeorin-a
apakah kau ingin kekelas tari?” Tanya Jun Hyun pada Yeorin yang saat ini mereka
berdua sedang berjalan santai dikoridor sekolah.
“Ne
wae?” Kata Yeorin singkat.
“Aku akan
menunggumu dihalaman sekolah eo?”.
“Ya
yeoja bodoh cepatlah masuk” Tegur kakak kelas Yeorin, saat Yeorin dan Jun Hyun
masih mengobrol berdua.
“Ne
sunbae”.
“Kenapa
kau masih disini eo?” Tanya Yeorin pada Jun Hyun dengan raut wajah heran.
“Kan
tadi sudah aku bilang aku akan menunggumu” Jelas Jun Hyun.
“Untuk
apa kau menungguku?”.
“Aku
ingin memberimu sesuatu”.
“Kau
ingin memberiku apa?” Tanya Yeorin lagi.
“Aisshhh itu rahasia, Yeorin-a kau ini ternyata cerewet juga”.
“Terserah
kau lah, aku masuk dulu anyeong!”.
“Ne, Ahn
Yeorin fighting” Ucap Jun Hyun menyemangati Yeorin dengan tangannya dikepal dan
diangkat keatas Yeorin yang melihat kelakuan Jun Hyun hanya menggeleng dan
tersenyum.
“Bagaimana
kau menemukan informasi Ahn Jae Wook ?”.
“Sudah
Tuan, dia mempunyai istri bernama Ahn Min Yeon dan anaknya bernama Ahn Yeorin.
Dan dia memperkerjakan istrinya menjadi wanita penghibur dia juga seorang
pengedar narkoba Tuan”.
“Kalian
boleh keluar”.
“Ahn Jung Min kau akan akan mati ditanganku”
Ucap ayah Jun Hyun desertai senyuman licik.
~o0o~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar