Selasa, 09 Juli 2013

"AS TIME GOES BY"

Assalamualaikum ..

Masih bersama saya Almalini Masharah, kali ini aku pengen nge share cerita ya yang bisa juga disebut novel.. ini aku sendiri yang membuatnya jadi jika ada kesamaan nama, tempat dll itu hanya fiktif belaka..^^ oh yaa ini semacam novel korea ,, aku juga udah nge post ini di http://almalinimshrh.wordpress.com/

COMENT AND LIKE NYA Sangat membantu saya !! :)

Semoga suka yyaaa

Happy reading**

^^AS TIME GOES BY^^


"Jam ini aku berikan padamu agar kau selalu mengingatku setiap detiknya"
by Almalini Masharah

-KIM JUNHYUN

-AHN YEORIN


INTRO


Seoul , 2010

                Dipagi hari yang cerah sekitar pukul 07.00 AM K.S.T Seorang laki-laki tua bernama Ahn Jung Mi. Ia adalah tipe pria yang sangat keras, kasar, dan paling tidak suka diperintah dia adalah ayah dari gadis cantik yang bernama Ahn Yeorin dan Entah kenapa penyebabnya sang ayah sangatlah membenci putrinya sendiri. Ahn Yeorin selalu diperlakukan kasar memang sejak dari kecil Yeorin selalu mendapatkan perlakuan itu dari sang ayah. Jika ditanya apakah Yeorin punya seorang ibu ? jawabannya tentu punya. Ahn Min Yeon namanya ia adalah ibu dari Ahn Yeorin dan istri dari Ahn Jung Minnya. kehidupan antara anak dan ibu ini sangatlah tragis. Dipagi yang cerah ini Ahn Jung Min berteriak-teriak memanggil nama Yeorin yang baru saja bangun dari tidurnya

“Ahn Yeorin !” Teriak Jun Min memanggil nama putrinya.
               
                Yeorin yang saat itu masih tertidur mendengar teriakan dari sang ayah pun langsung tersadar dari tidurnya dan berlari menuju asal suara itu.

“Ne appa (Iya ayah)”.

“Neo eomma eoddiga (Ibumu ada dimana) ?”.

“Eomma (Ibu) ? eomma (Ibu) aku tidak tahu eomma ada dimana aku kan bar ...” Yeorin mencoba menjelaskan pada Ahn Jung Min sang ayah belum sempat untuk memberi penjelasan ucapan Yeorin sudah dipotong oleh ayahnya.

“Kau jangan banyak omong cepat cari eommamu bukankah dia harus melayani para tamu?” Ayah Yeorin berdecak kesal dan menyuruh putrinya untuk mencari dimana istrinya berada.

“Aku disini? Ada apa kau mencariku?” Tanya seorang wanita tua namun masih terlihat cantik itu yang tidak lain adalah istri dari Ahn Jung Min dengan nada dingin yang sepertinya baru saja pulang dari pasar.

 “Aishhh jinjja, dari mana saja kau?! Kau tidak tahu para tamu sudah berteriak-teriak, cepat layani!”.

“Tapi aku harus memasak sarapan dulu untuk Yeorin” Tolak Min Yeon halus. Namun malah dibalas dengan sebuah tamparan yang cukup keras oleh suaminya sendiri sehingga istrinya terjatuh kelantai.

Plakk ...


“Arghhh” Rintih Min Yeon.

                “Eomma gwaenchana? (Ibu, kau tidak apa-apa)” Tanya Yeorin dengan nada yang khawatir sambil berlari kearah ibunya yang baru saja ditampar oleh ayahnya.

“Appa waeyo (ayah kenapa)? kau menyakiti eomma” Tanya Yeorin kepada ayahnya kemudian membant ibunya berdiri.

 “Ne gwaenchanayo (Aku baik-baik saja)” Jawab Ibu Yeorin dengan nada lembut, ia tidak mau mebuat anaknya khawatir.

“Eomma biar aku saja yang melayani tamu itu” Kata Yeorin kepada ibunya.

Annio (jangan) kau lakukan itu, itu sangat berbahaya untukmu eo?” Ibu Yeorin langsung menolak saat Yeorin berkata seperti itu. Dia hanya takut terjadi apa-apa dengan putrinya karena ditoko minuman itu yang sebagian tamunya adalah lelaki hidung belang.

“Tapi eomma”

“Nan gwaenchana (aku baik-baik saja), lebih baik Yeorin mandidan berangkat sekolah eo?”.

“Ya! Ahn Min Yeon, cepat layani tamu itu!” Teriak ayah Yeorin memanggil nama ibu Yorin dari kamarnya.

“Ne arra”.








~o0o~











LONDON, INGGRIS. 2010

                Di London Inggris kali ini sedang mengalami musim gugur. Seorang pria tampan sedang bermain bola basket dengan teman sebayanya disebuah lapangan basket sekolahnya. Pria itu sangat tampan hidungnya yang mancung, alisnya yang tebal, matanya yang tajam, kulitnya yang putih, dan tubuhnya yang tinggi. Pria yang berumur 17 bergolongan darah O ini adalah anak dari pengusaha kaya dari Korea Selatan ia bernama Kim Jun Hyun sudah 3 tahun ia tinggal dilondon sejak usianya 14 tahun. Jun Hyun dikirim oleh ayahnya yang bernama Kim Jeong Suk untuk bersekolah di London.

“Tunggu” Tiba-tiba Jun Hyun menghentikan permainan basket pada teman-temannya.

“Ada apa?”.

“Tunggu sebentar sepertinya ayahku menelphoneku”.

“Yeobseo ? (hallo) abeoji (Ayah) ?”.

“Eo ? Annio, saya sekretaris Choi”.

“Eohh, ada apa ? apa terjadi sesuatu di Seoul?” Tanya Jun Hyun mengerutkan dahinya.

“Tuan muda anda disuruh pulang oleh Tuan Kim untuk pulang ke Seoul, sekarang juga” Jelas sekretaris Choi.

“Huh ? wae (kenapa) ?” Tanya pria tampan itu dengan nada dan raut wajah yang bingung.

“Maaf Tuan muda saya tidak bisa membicarakn ini di telphone. Saya mohon segeralah pulang ke Seoul”.

Ne, arraseo (Baik, aku mengerti)”.


~o0o~


“Ahn Yeorin !!!” Teriak ayah Yeorin dari kamarnya.

“Ne appa (Iya ayah), tunggu sebentar” Yeorin yang mendengar namanya dipanggil pun menyaut.

“Ahn Yeorin !!!” “Ahn Yeorin” Ayah Yeorin pun berteriak memanggil nama Yeorin karena geram putrinya tak kunjung datang.

Ne appa waeyo (Iya apa, ada apa)?” Yeorin yang takut dipukuli lagi oleh ayahnya pun berlari tergesa-gesa ke kamar ayahnya.

“Aisshh lama sekali”.

Mianhae appa (Maafkan aku ayah)”.

“Ini cepat antarkan barang ini kerumah Tuan Jang Min woo” Jae Wook ayah Yeorin memberikan sebuah barang berwarna putih berbentuk bulat seperti pil obat yang Yeorin tidak tahu barang apa itu.

“Barang apa ini appa?” Tanya Yeorin dengan raut wajah bingung kepada ayahnya.

“Aishh kau jangan tanya cepat antarkan ini alamatnya, dan jika nanti uang yang diberi Tun Jang itu kau cepat pulang. Arra?”.

Ne, Arrachi (Iya, aku mengerti) ”.

“Ahhh satu lagi jangan bilang eomma tentang ini”.

“Ne appa” Yeorin yang saat itu sangat polos pun hanya mengiyakan apa yang dikatakan ayahnya. Dan sebenarnya barang yag dikasih oleh ayahnya pada Yeorin adalah barang terlarang yaitu narkoba.

                Sesaat kemudian Yeorin berganti baju lalu kemudian pergi menuju alamat yang dikasih oleh appanya untuk mengantarkan barang kerumah Tuan Jang menggunakan bus. Setelah 20 menit didalam bus Yeorin pun sampai kerumah Tuan Jang.

Ting... nong ... ting .... nong

“Tunggu sebentar” Teriak seorang pria dari dalam.

“Nuguya (Kau siapa) ?”.

Ahn Yeorin imnida (Saya Ahn Yeorin)”  Yeorin memperkenalkan dirinya kepada ahjussi (Paman)  yang ada didepannya.

Ahn Yeorin ?” Tanya pria tua itu lagi.

“Ne saya disuruh appa saya datang ke alamat ini mengantarkan barang ini” Ucap Yeorin lalu menyerahkan barang yang dibawanya tadi kepada Tuan Jang.

“Appamu Ahn Jung Min kah? Tidak disangka appamu menyerahkan putrinya sendiri kelubang buaya” Kata Tuan Jang berbicara kecil dengan tersenyum licik menatap Yeorin dari baawah kaki sampai atas.

“ada apa ahjussi?”

“Silahkan masuk aku ingin mengambil uangku dulu” Tuan Jang pun menawari Yeorin masuk kedalam rumahnya dulu.

“Annio ahjussi aku tunggu disini saja” Tolak Yeorin dengan nada halus, agar tidak menyinggung perasaan Tuan Jang.

“Gwaenchana (Tak apa-apa)  anggap saja rumah sendiri”.

“Ne gomawo (Iya terimakasih)” Ucap Yeorin lalu masuk kedalam rumah Tuan Jang yang sangat mewah.

“Ini uangnya” Tuan Jang lalu menyerahkan uang kepada Yeorin yang sedang duduk di sofa.

“Ne ahjussi kamshamnida, kalau begitu aku permisi” Setelah menerima uang yang diberikan Tuan Jang Yeorin pun pamit pulang. Tapi saat Yeorin ingin bergegas keluar rumah Tuan Jang yang mewah tetapi dicegah oleh Tuan Jang.

“Owwhhh anak manis jangan pergi dulu”.

“Wae ? aku harus segera pulang”

“Sebelum kau pulang bagaimana kalau kita minum sebentar” Tuan Jang mengajak Yeorin meminum minuman yang mengandung alkohol dan jelas saja ditolak oleh Yeorin karena dia masih dibawah umur dan Yeorin memang tidak suka dengan minuman yang beralkohol.

“Anni ahjussi (Tidak paman), aku belum cukup umur untuk minum-minuman seperti itu”.

“Wae ? bukankah appamu suka sekali dengan yang namanya mabuk-mabukan”.

“Maaf ahjussi aku harus pergi sekarang juga” Yeorin menolak ajakan Tuan Jang lalu bergegas pergi dari rumah Tuan Jang karena Yeorin merasa ada firasat yang buruk.

                Saat Yeorin hendak keluar dari rumah Tuan Jang. Tiba-tiba saja tangan Yeorin ditarik sehingga Yeorin jatuh kelantai.

“Sebelum pergi bagaimana kalau kita bersenang-senang dulu gadis manis” Ucap tuan Jang mendekati Yeorin yang saat ini sedang ketakutan dengan tersenyum licik.

Shiro (Aku tidak mau)!!”.

Wae ? bukannya eommamu seorang wanita penghibur eo?”.

“Anni eommaku bukan orang yang seperti itu” Bantah Yeorin , gadis bergolongan darah A itu membantah jika ibunya seorang wanita penghibur padahal ia hanya dipaksa untu bekerja seperti itu oleh Ahn Jung Min suaminya sendiri.

“Nikmati permainanku chagiya” Tuan Jang tersenyum licik pada Yeorin kemudian Tuan Jang menyentuh bahu Yeorin hendak melepaskan baju Yeorin yang diperlakukan tidak seronok oleh Tuan  Jang pun berontak.

Prangg ..... Bukk

Saat Tuan Jang ingin menyentuh Yeorin, Yeorin mengambil sesuatu yang ada diatas meja yaitu botol dan botol itu langsung diarahkan ke kepala Tuan Jang sehingga kepala Tuan Jang berdarah dan juga Yeorin menendang perut Tuan Jang. Tuan Jang pun terjatuh kelantai sambil memegangi kepalanya dan merintih kesakitan. Saat Tuan Jang terjatuh Yeorin mengambil kesempatan untuk kabur.

“Gadis tengik sialan, kau harus membayar ini semua!” Tuan berteriak karena tidak terima apa yang dilakukan Yeorin terhadapnya. Yeorin pun tergesa-gesa untuk berlari dengan sangat kencang karena Tuan Jang mengejarnya.

“Ya berhenti kau!” Tuan Jang masih berusaha mengejar Yeorin.

“Minggir ... minggir kau eo?” Tuan Jang mendorong orang-orang yang menghalangi jalannya.

                Aksi saling kejar-mengejar pun terjadi, Yeorin berlari dengan sangat kencangnya walaupun tangannya terluka karena pecahan beling tadi. Tetapi saat Yeorin ingin menyebrang jalan tiba-tiba dari arah samping sebuah mobil berjalan dengan kencang dan ingin menabrak Yeorin.

“Arrgggghhhhhh .......” Yeorin tiba-tiba berteriak kencang dan menutup matanya dengan tangannya. Yeorin berteriak seperti itu karena saat ia ingin menyebrang jalan ia tak berhati-hati sehingga hampir saja ia tertabrak oleh sebuah mobil berwarna hitam.

“Ahh rasakan kau gadis tengik” Tuan Jang tersenyum licik pada Yeorin yang terluka karena terserempet oleh mobil. Lalu Tuan Jang memegang Yeorin dan membawa paksa Yeorin.

“Lepaskan aku !!! tolong ... tolong” Yeorin berteriak meminta tolong karena si Tuan Jang ingin membawanya pergi.

“Ya ! apa yang kau lakukan padanya ahjussi?” Seorang pria tampan keluar dari mobilnya kemudian menghampiri Tuan Jang yang membawa paksa seorang gadis yang sedang terluka.

“Aku ? aku ingin membuat perhitungan dengannya karena membuatku terluka”.

“Tuan tolong aku, ahjussi itu hampir saja menyentuhku. Hikss...hikss tolong aku” Yeorin meminta tolong kepada si pria tampan itu.

“Ne agashi” Pria tampan itu pun menarik Yeorin dan membawanya pergi dari hadapan Tuan Jang.

“Ya pria tengik lepaskan gadis itu!” Tuan Jang berteriak marah pada sang pria tampan.

“Shiro (Aku tidak mau)” Pria tampan itu tidak mau menyerahkan sang gadis alias Yeorin kepada Tuan Jang.
“Kau tidak mau ?”.

                Saat Tuan Jang ingin memukul wajah yang telah menolong Yeorin ditahan oleh pengawal dari pria yang menolong Yeorin itu.

“Bawa ahjussi ini kekantor polisi”.

“Ne tuan Muda”.

“Ya lepaskan aku. Aku tidak bersalah.... ya!!! Lepaskan”.

“Neo Gwaenchana ? (Kau tidak apa-apa) ” “Ne nan gwaenchana gomawoyo”.

“Changkaman (Tunggu) agashi tanganmu terluka apakah kau mau kuantar ke apotik terdekat”.

“Anni, tidak usah aku baik-baik saja sekali lagi terimakasih”.

“Changkaman, agashi boleh aku tahu namamu siapa?”.

“Na Ahn Yeorin imnida”.

“Yeorin ? namaku Kim Jun Hyun”.

“Ya tung ...” Saat Jun Hyun ingin memanggil Yeorin lagi tetapi Yeorin sudah pergi terlebih dahulu dan karena juga ponsel Jun Hyun  berdering tanda ada panggilan yang ternyata sekretaris Choi.


As time goes by
nan guge duryoungol
ni aneso naui modunge obdon iri doelkabwa woo~

Yeobseo (Hallo), Tuan muda kau dimana. Presdir sudah menunggumu”.

“Aku akan segera kesana”.

“Eo, apa ini?  Kalung ? sepertinya cincin ini milik Yeorin ?” Kata Jun Hyun menatap bingung saat menemukan sebuah kalung yang memiliki liontin dan didalam liontin itu ada sebuah gambar seorang gadis dan wanita yang berumur sekitar 30 tahun keatas yang sepertinya ibu dari gadis yang disamping. Jun Hyun berpikir jika kalung yang dipegangnya ini adalah kalung yeoja yang hampir saja ia tabrak.


Yeorin sudah sampai dirumahnya, ia sangat taku kejadian yang baru diterimanya tadi bayangkan saja ia hampir dilakukan tidak seronok oleh ahjussi tua dan hampir tertabrak mobil jika si pengemudi tidak cepat-cepat mengerem mobil itu. Saat tiba dirumah ayah Yeorin langsung menodongnya dan meminta uang yang diberikan ahjussi kurang ajar itu. Dan Yeorin sama sekali belum menyadari jika kalung pemberian eommanya saat ulang tahunnya yang ke 14 tahun telah hilang.

“Mana uangnya ?”.

“Ini appa”.

“Bagus, kau tidak mengambilnya kan ?”.

“Anni aku tidak mengambilnya”

“Bagus” Ucap Jung Min menatap uang yang lumayan banyak diamplop coklat, ia tersenyum lebar karena putrinya melakukan perintahnya dengan baik.

“Yeorin kau kenapa berantakan seperti ini, dan eo ? tanganmu terluka ?” terdengar suara wanita yang tiba-tiba datang menghampiri Yeorin dan ayahnya. Wanita itu langsung bertanya dengan nada khwatir pada sang anak karena ia melihat tangan Yeorin berdarah yang lumayan banyak dan juga dengkul kakinya yang lecet.

Nan gwaenchana tadi aku hanya jatuh” bohong Yeorin, ia sama sekali tidak mau membuat eomma kesayangannya itu khawatir terhadapnya.

“Mwo ? ada apa ini ?”.

Aboeji ? eomma eodiga ? (Ayah, ibu kemana)”.

“Eommamu sudah tenang disurga”.

“Mwo ? anni tidak mungkin. Aboeji eomma masih hidupkan ?”.

“hikksss...hiksss EOMMA KAJIMA ... EOMMA KAJIMA (Ibu, jangan tinggal aku)
 Jun hyunmu sudah pulang EOMMA Kajimaaaaaaaaaaaaaa...” Tangis Jun Hyun semakin menjadi saat melihat photo sang ibu dan bunga-bunga yang menghiasi bingkai photo tersebut. Jun Hyun terduduk sambil mengeluarkan cairan bening dimatanya, ia amat sangat menyesal belum sempat membahagiakan eommanya sebelum  sang ibu menghembuskan nafas terakhirnya.
“Sudahlah eommamu akan sedih jika kau seperti ini. Uljima”

Ayah Jun Hyun mencoba menenangkan Jun Hyun yang sedang berduka karena kepergian ibunya.

















~o0o~






















NEW FRIEND


                Pagi yang cerah ini Yeorin sedang berjalan santai menuju kesekolahnya, setiap pergi kesekolah atau kemanapun Yeorin selalu menguncir rambutnya dan juga kadang dikepang dan disekolah Yeorin selalu di buly oleh teman-temannya. Sebenarnya Yeorin sempat ingin putus sekolah tapi karena eommanya yang menyuruhnya untuk melanjutkan sekolah agar masa depannya cerah.

“Aigoo, mengerikan sekali dia” Ejek seorang gadis pada Yeorin.

“Ne benar-benar sangat memalukan” Gadis yang satunya lagi pun juga mengejek Yeorin.

                Hinaan dan cacian selalu didapatkan Yeorin. Karena berita buruk tentang keluarganya beredar Yeorin jadi sering di bully, dikerjain, dihina Yeorin pun sama sekali mempunyai teman sama sekali yang memang tidak ada yang mau berteman dengannya dan Yeorin juga lebih suka menyendiri.

“Ada guru ... guru” Seorang pria berteriak saat ada guru semua murid-murid pun duduk dengan rapi. Yeorin hanya berdiri diam didepan kelasnya.

“Yeorin-a kenapa kau tidak duduk eo ?” Tanya Guru Goo bingung melihat Yeorin tidak duduk dan hanya berdiri didepan kelas.

“Kursi saya tidak ada seongsanim (Guru)” Jawab Yeorin dengan kepalanya ditundukan.

“Eo ? bagaimana bisa tidak ada ?, ckck ... kalau begitu kau duduk dibangku paling belakang saja ya” Guru Goo pun menyuruh Yeorin duduk dibarisan pojok paling belakang,

“Ne”.

Tok ... tok ... tok

“Masuk”

“Mianhae, saya terlambat seongsanim (Guru)” Seorang pria tampan muncul dari pintu dan itu membuat para penghuni didalam kelas berdecak kagum karena ketampanan sang pria kecuali Yeorin dia hanya diam dan masih fokus membaca bukunya.

“Kau murid baru itukan ?” Tanya Guru Goo pada pria tampan itu.


“ne”

“Yasudah silahkan duduk” Guru Goo pun mempersilahkan pria tampan duduk disamping Yeorin.

“Wahh dia tampan kudengar dia dari negara Inggris” Teriak salah satu gadis memuju ketampanan pria itu.

“Ne tampan sekali” Puji salah satu gadis lagi.

“Semua diam jangan ada yang berisik arra (Mengerti) ?” Bentak Guru Goo karena murid-muridnya berisik karena pada memuji ketampanan pria itu.

Arraseo seongsanim (Kami mengerti guru)”.

Neo (Kau), bukannya yang kemarin aku tabrak”

“Mwo? mian aku tidak mengenalmu” Jawab Yeorin dengan nada acuh.

Jeogmal? (benarkah) kau tidak mengenalmu” Tanya pria itu lagi.

“Ne aku tak mengenalmu”

“Tap...” Belum sempat pria itu melanjutkan ucapannya tapi malah dipotong oleh sang guru.

“Ya ! sudahku bilang jangan ada yang berbicara”.

Kring ... kring ... kring Bel berbunyi tandanya istirahat.

“Namamu siapa ?” Tanya salah satu seorang gadis yang berambut panjang.

“Kim Jun Hyun imnida” Jun Hyun memperkenalkan dirinya.

“Wahh namamu bagus”

“Kau dari Inggris kah ?” Tanya salah satu seorang namja (pria)

“Ne, eo mian aku harus keluar dulu” Jawab Jun Hyun lalu pamit untuk keluar dari kelas.

“Aisshhh mana yeoja itu ?” Jun Hyun mencari Yeorin.

“Permisi, apa kau melihat Ahn Yeorin ?” Jun Hyun bertanya kepada 3 orang gadis yang sedang asyik mengobrol.

“Yeorin nugu (Yeorin siapa) ?”

“Ahh apa mungkin maksudmu yeoja murahan itu”.

“Yeoja murahan ?” Jun Hyun bingung kenapa Yeorin dipanggil dengan gadis murahan.
“Ne kau tahu ibunya itu wanita penghibur” Sang gadis memberitahu Yeorin tentang keadaan keluarganya.

“Ahh biasanya dia ada gedung sekolah paling atas”.

“Ne gomawo”.



“Ternyata kau disini” Suara Jun Hyun mengusik ketenangan Yeorin yang sedang asyik baca novel kesukaannya.

“Neo ? bagaimana bisa kau ?” Yeorin heran saat Jun Hyun tiba-tiba datang.

“Aku tahu semua, jadi kau selalu disini karena tidak ada yang ingin berteman denganmu eo?” Tanya Jun Hyun dengan senyuman mautnya.

                “ ....................... ” Saat Jun Hyun bertanya malah tidak ditanggapi oleh Yeorin, ia malah asyik membaca novelnya.

“Kau benar-benar tidak mengenalku ?” Jun Hyun bertanya lagi kepada Yeorin namun Yeorin sama sekali tak bereaksi.

“ ....................... ”

“Aku Kim Jun Hyun kau tidak mengenalku ?” Jun Hyun tidak menyerah dia pun memperkenalkan dirinya pada Yeorin

“aku tidak mengenalmu” Jawab Yeorin singkat tanpa memandang wajah Jun Hyun.

“Akhirnya kau mau menjawab petanyaanku juga” Jun Hyun tersenyum senang karena dari tadi Jun Hyun bertanya pada Yeorin tidak dijawab akhirnya dijawab juga.

“Kau Ahn Yeorin bukan ?” Tanya Jun Hyun (lagi).
“Kau yang waktu kuselamatkan saat kau dikejar oleh ahjussi jahat itu.


“Cepat kau cari tahu si bajingan Ahn Jung Min”.

“Maaf Direktur saya belum bisa menemukan Ahn Jae Wook dia sangat pintar bersembunyikan indetitas, dan saya hanya tahu kalau Ahn Jae Wook adalah seorang pemabuk dan pengedar narkoba Tuan”.

“Kurang ajar sekali orang itu, segera temukan dia. Aku akan membunuh dia dengan tanganku sendiri”.


PARAN SENIOR HIGH SCHOOL

“Ne aku mengenalmu, wae ?” Yeorin pun menjawab pertanyaan dari Jun Hyun yang menurutnya namja (Pria) cerewet.

“Akhirnya kau mengaku juga, anni gwaenchana. Apa lukamu sudah sembuh ?”.

“Sudah” Ujar Yeorin singkat.

“Ah Yeorin-a aku menemukan ini, apa ini milikmu ?” Jun Hyun menunjukan sebuah kalung berliontin yang didalam liontin itu ada sebuah photo.

“ini milikku, bagaimana bisa kau menemukannya ?” sebelum bertanya Yeorin sambil meraba-raba lehernya memastikan apakah kalung pemberian dari eommanya saat ulang tahunnya yang ke 14 itu menghilang atau tidak. Dan Yeorin heran mengapa kalung bisa berada ditangan namja (Pria)  ini ?.

“Aku menemukan ini dijalan mungkin terjatuh saat kau hampir tertabrak olehku” Jelas Jun Hyun kemudian mengembalikan kalung itu kepada pemiliknya.

“Gomawoyo Jun Hyun-ssi” Setelah mengucapkan terimakasih Yeorin langsung pergi meninggalkan Ju Hyun. Jun Hyun heran kenapa yeoja itu langsung pergi apakah wajahnya kurang tampan sehingga dia terburu-buru pergi seperti itu, tapi menurutnya wajahnya tampan ahh .. annio (tidak) bahkan sangat tampan menurutnya.


                Jun Hyun senang kembali ke Korea karena Jun Hyun merasa beruntung bertemu dengan Ahn Yerin entah kenapa saat Jun Hyun bertemu atau melihat Yeorin membuat dia bahagia. Sementara itu, Yeorin turun dari lanatai atas gedung sekolahnya dan kemudian berjalan santai kekelasnya karena beberapa menit lagi akan masuk, Yeorin takut jika ia telat masuk ke kelas dia akan dihukum oleh gurunya apalagi mata pelajaran sekarang adalah Jung Seongsanim (Pak guru Jung) yang terkenal disekolahnya sebagai guru yang galak dan tegas.
                Sementara itu didalam ruang kelas, teman-teman Yeorin berencana ingin mengerjai Yeorin agar dihukum oleh pak guru Jang dengan cara mengambil buku PR yang sudah dibuat oleh Yeorin dengan susah payah. Yang membuat rencana ngerjain Yeorin adalah Shin Jae Kyung sejak dari dulu dia memang sangat tidak suka dengan kehadiran Yeorin, setelah sukses mengambil buku PR Yeorin Jae Kyung pun membuang buku PR Yeorin kedalam tong sampah yang kotor juga bau.


“ahhh rasakan si Yeoja murahan ini, biar dia dihukum Jung Seongsanim karena tidak mengerjakan PR” Ujar Jae Kyung disertai senyuman liciknya.

“Hahahahahahah....” Teman-teman sekelasnya pun hanya tertawa senang dengan apa yang dilakukan oleh Jae Kyung.

                Yeorin pun datang kedalam kelasnya, kemudian ia duduk dikursinya. Saat Yeorin sudah duduk dikursinya tiba-tiba Yeorin dilempari kertas yang tidak terpakai oleh teman 2 orang yeoja (perempuan)

“Ya! yeoja bodoh apa ibumu sekarang sedang melayani pria-pria hidung belang itu eo? Kenapa kau tidak sekalian membantu ibumu melayani pria-pria ?” Ejek Jae Kyung pada Yeorin.

“Hahahaha ... hahaha” Semua teman sekelas Yeorin tertawa senang melihat saat Jae Kyung mengejek ibu Yeorin.

“Rasakan ini, dasar yeoja tidak tahu malu” Ujar seorang gadis.

                Yeorin ditimpukin dengan kertas-kertas oleh teman sekelasnya. Ini sudah biasa bagi Yeorin, Jun Hyun yang baru tiba dikelas kaget melihat Yeorin yang sedang ditimpukin kertas oleh teman kelasnya sendiri.

“Yeorin gwaenchana ?” Jun Hyun datang menghampiri Yeorin dan menanyakan keadaannya.

“Jun Hyun jangan perdulikan si yeoja bodoh itu tak ada gunanya benar tidak teman-teman ??”.

“Ne benar”.

“Ada Jung seongsanim!!!”.

“Semuanya apa kalian sudah mengerjakan PR?” Tanya Jung seongsanim.

“Sudah”.

“Bagus, hey Shin Jae Kyung kumpulkan PR semuanya”.

“Baik pak”.

                Jae Kyung pun mengitari bangku-bangku teman-temannya untuk mengambil PR untuk dikumpulkan ke Jung Seongsanim.

“Eo ? kemana buku PR ku” Ujar Yeorin yang sedang mengobrak-ngabrik tas mencari buku pr nya.

“Ya ! kenapa kau lama sekali. Mana buku PR mu ?” Tanya Jae Kyung dengan nada sinis.

“Aku sudah mengerjakannya tapi kenapa buku PR ku tidak ada” Jawab Yeorin.

“Ah kau jangan alasan” Bentak Jae Kyung pada Yeorin dan Yeorin hanya menundukan kepalanya.

“Jung seongsanim Yeorin tidak mengerjakan PR” Adu Jae Kyung pada Jung seongsanim.

“Aisshh jinjja ! YEORIN KENAPA KAU TIDAK MENGERJAKAN PR eo ?”.

“aku sudah mengerjakannya seongsanim dan aku yakin bukunya aku taruh ditasku” Jelas Yeorin pada Guru Jung.

“Jangan banyak alasan cepat keluar dan hormat dilapangan sampai bel pulang sekolah!” Teriak Guru Jung pada Yeorin dan mengacungkan jari telunjuknya kepintu kelas yang artinya Yeorin disuruh keluar dari kelas.

“Tapi seongsanim ...”

“TIDAK ADA TAPI-TAPIAN!”.

“Ne”.

“Huhhhhhhhhhuuuu ............. dasar yeoja pabo (Wanita bodoh)” Yeorin disorakin oleh seluruh teman sekelasnya kecuali Jun Hyun dia hanya diam. Yeorin pun keluar dari kelasnya menuju kelapangan untuk menerima hukumannya. Saat Yeorin sudah keluar Jun Hyun tiba-tiba berdiri dari kursinya lalu menghampiri Guru Jung yang sedang menulis dipapan tulis.

“Jung seongsanim aku juga tidak mengerjakan PR”.

“Kau kan anak baru jadi kau belum tahu atau tidak ada PR, jadi kau tidk usah dihukum”.

“Tapi aku sama saja kan tidak mengerjakan PR, jika dihukum aku tidak apa-apa” Jun Hyun ngotot minta dihukum itulah alasan satu-satunya untuk menemani Yeorin yang sedang diluar karena dihukum.

“Jika itu mau kau cepat keluar dari kelasku”.

                “Kamsahamnida seongsanim (Terimakasih pak)” Jun Hyun pun mengucapkan terimakasih kepada Guru Jung.

                Jun Hyun keluar menyusul Yeorin yang sedang ada ditengah lapangan . Ia memang sengaja agar Jun Hyun bisa menemani Yeorin yang sedang dihukum.


“Kau kenapa bisa disini ?” Tanya Yeorin dengan wajah heran.

“Aku tidak mengerjakan PR jadi aku dihukum” Jawab Jun Hyun santai tanpa menatap wajah Yeorin.

“Tapi kau baru saja pindah kesekolah ini jadi mana kau tahu ada PR ?”.

“Aku yang meminta dihukum oleh Jung seongsanim, aku ingin menemanimu” Jawab Jun Hyun dengan tersenyum manis dan itu membuat Yeorin tersipu malu.


                Sementara itu dirumah yang sangat sederhana yaitu rumah Keluarga Ahn sedang ada pertengkaran besar antara suami dengan istrinya yang tidak lain adalah kedua orang tua Ahn Yeorin, Ahn Jung Min itulah nama suami dari Ahn Min Yeon. Sudah 16 tahun Ahn Min Yeon diperlakukan tidak wajar oleh suaminya sendiri sebenarnya dari dulu a ingin sekali berpisah pada sang suami tapi demi Yeorin ia akhirnya memutuskan bertahan. Hari ini Jung Min membentak istrinya sendiri hanya karena masalah kecil.

“Ya Ahn Min Yeon, ambilkan aku soju cepat !!”

“Tapi kau sudah mabuk seperti ini, lebih baik kau istirahat”.

“KAU BERANINYA MENGATURKU EO ?!” Suami dari Min Yeon (ayah Yeorin) marah saat Min Yeon menasehatinya agar tidak teralu banyak meminum soju.

“Anni bukan seperti itu jika kau terus meminum soju kau akan jatuh sakit”.


PRANGG ... PLAK

Jung Min ayah yeorin melempar botol soju kelantai hingga pecah lalu menampar istrinya sendiri, Min Yeon ibu Yeorin ia memang selalu diperlakukan seperti itu suaminya setiap hari Min Yeon selalu dibentak, dipukul, ditampar. Tak jarang Yeorin juga sering diperlakukan kasar seperti itu.

“KU BILANG AMBILKAN SOJU LALU CEPAT KAU LAYANI PARA TAMU!” lagi-lagi suaminya membentak dirinya.

“Ne, hiksss .... hiksss” Min Yeon pun mengiyakan apa yang diminta suaminya sambil mengeluarkan air mata.

~o0o~

DI SUNGAI HAN

Sehabis pulang sekolah Jun Hyun mengajak Yeorin unuk berjalan-jalan ke sungai Han awalnya Yeorin menolak ajakan Jun Hyun karena ia takut dimarahi oleh ayahnya, tapi karena bujukan Jun Hyun pun akhirnya Yeorin mau. Dia berdua sekarang sedang duduk berdampingan dipinggir sungai Han yang indah.

“Yeorin-a kenapa kau dari setadi diam eo?” Tanya Jun Hyun sambil memandangi wajah Yeorin.

“Aku tidak suka banyak bicara” Jawab Yeorin singkat.

“kenapa kau tidak suka banyak bicara eo? Biasanya kan yeoja (Wanita) itukan selalu berbicara tanpa henti, ahh aku tahu kau tidak suka berbicara karena kau tidak punya teman kan?”.

“Siapa bilang aku tidak punya teman. dulu saat aku masih kecil, aku punya banyak teman. Memang kau pikir wanita itu sering berbicara. Dan aku aneh denganmu katamu yeoja bayak berbicara, lantas kau ini apa dari setadi kau itu banyak bicara? Jangan-jangan kau punya kepribadian ganda?”.
“Mwo enak saja, aku ini namja (Pria) normal, aku baru mendengar kau berbicara panjang lebar seperti tadi. Yeorin-a apa sekarang kau punya teman eo?”.

“Annio (Tidak)” Jawab Yeorin singkat.

“Jinjja (Benarkah)? Kau tidak punya teman?” Tanya Jun Hyun tidak percaya. Mana ada didunia ini yang tidak memiliki teman.

“Ne”.

“Yeorin-a apa kau mau berteman denganku ?”.

“Anni (Tidak) Aku tidak butuh teman, hidupku sudah hancur” Ucap Yeorin dengan mengeluarkan air mata yang membasahi pipinya.

“Kenapa kau tidak butuh teman?” Tanya Jun Hyun sambil memandangi wajah Yeorin dengan serius.

“Kau tahu semenjak berita keluarga buruk keluargaku menyebar, semenjak itulah aku tidak punya teman semua orang membenciku, menghinaku, mengucilkanku, bahkan memukulku jadi untuk apa aku butuh teman? dan ini takdir yang harus aku jalani. Hidup sendiri tanpa teman!”.

“Kau pernah dengar kata-kata ini? Di dunia ini pasti manusia saling membutuhkan karena manusia adalah mahluk sosial”.

“Tapi tidak denganku aku hanya sendiri, tidak ada yang mau menjadi temanku yang ada semua membenciku”.

“Tidak semua orang yang membencimu, Ahn Yeorin-a mari kita berteman”.

“Kau sedang bercanda ?” Tanya Yeorin memandangi wajah tampan Jun Hyun.

“Annio (Tidak) aku tidak sedang bercanda, mari kita berteman ?” Jun Hyun masih menawarkan diri untuk berteman dengan Yeorin.

“ ........... ” Yeorin tidak menjawab pertanyaan dari Jun Hyun.

“Ahn Yeorin mari kita berteman ?”.

“Aku tahu kau pasti ingin mengerjai aku saja kan ?”.

“Aku serius dengan ini, jika kau tidak percaya aku akan membuktikan jika aku memang tidak sedang bercanda”.

“Membuktikan ?”.

“Ne, aku akan melompat kesungai Han  ini yang sangat dalam ini” Ucap Jun Hyun bersungguh-sungguh kemudian dia berjalan ketepi sungai Han untuk bersiap-siap melompat.

“Aku tidak percaya, mana mungkin hanya ingin berteman denganku kau akan mau menggadaikan nyawamu”.

“Aku serius aku akan melompat sekarang juga” Jun Hyun sudah berada dipinggir sungai han bersiap-siap untuk melompat. Sebenarnya ia tidak serius melompat ia hanya menggeretak Yeorin saja. Meminta jadi temannya saja susahnya setengah ampun apalagi memintanya menjadi kekasihnya bisa-bisa ia jadi gila dulu baru diterima menjadi kekasihnya.  Dan selanjutnya saat Jun Hyun ingin melompat tiba-tiba tangan Jun Hyun dipegang oleh Yeorin.

Changkaman (Tunggu), aku percaya denganmu jadi kau tidak usah melompat” Ucap Yeorin masih menggenggam tangan Jun Hyun berharap Jun Hyun tidak melompat. Dan usanhanya mencegah namja aneh dan berisik itu pun berhasil.

Jeongmal (benarkah) ? apa sekarang kita menjadi teman ?” Tanya Jun Hyun dan dijawab oleh Yeorin dengan anggukan disertai senyuman.

“Gomawo, Yeorin-a kau sangat manis dan cantik jika tersenyum. Yeorin-a apa jika besar nanti kau ingin menjadi apa?” Yeorin yang mendengar ucapan Jun Hyun pun hanya tersipu malu.


“Yeorin-a besar nanti kau ingin menjadi apa ?”.

“Aku ingin menjadi dancer yang profesional diseluruh dunia” Jawab Yeorin tanpa menatap wajah Jun Hyun ia malah menatap langit yang dihiasi bintang-bintang yang indah.

“Kau pandai menari ?”.

“Ne, sejak SMP aku memang suka sekali menari. Oh ya kau ingin menjadi apa Jun Hyun-ssi?” Tanya Yeorin.

“Jangan memangilku Jun Hyun-ssi bukankah sekarang kita sudah berteman jadi jangan memanggilku dengan bahasa formal seperti itu lagi cukup Jun Hyun ataupun Hyun, kau bertanya padaku?” Kata Jun Hyun kemudian ia malah bertanya pada Yeorin.

 “Tentu saja aku bertanya denganmu memang disini ada siapalagi?”.

“Owwhhh ... akhirnya aku bisa mendengarmu berbicara cukup panjang dan juga sampai bertanya. Dan aku akan menjadi diriku sendiri. Walaupun besar nanti aku menjadi pengemis pun tidak masalah asalkan aku tetap menjadi diriku. KIM JUN HYUN yang hebat” Ujar Jun Hyun dengan semangat.

“Jun Hyun ini sudah sangat sore aku harus pulang” Ucap Yeorin pada Jun Hyun untuk pamit pulang karena sudah terlalu sore. Tapi saat Yeorin hendak pulang ditahan oleh Jun Hyun.

Changkaman (Tunggu), Yeorin-a bagaimana besok pulang sekolah kita kesini lagi. Bagaimana?”.

Shirro (Aku tidak mau)”.

“Wae ?” Tanya Jun Hyun dengan wajah cemberut, dan itu sangat lucu menurut Yeorin.

“Aku harus mengikuti kelas tari”.

“Bagaimana setelah kau pulang dari kelas tari, aku akan menunggumu?”.

“Baiklah, sampai jumpa Jun Hyun”.

“Yeorin-a tunggu!”.

“Ada apa lagi ?”.

“boleh aku mengantarmu pulang?”.

“Tidak usah itu akan merepotkanmu”.

“Annio itu tidak merepotkan, kajja (Ayo)”.

                Jun Hyun mengantar Yeorin dengan berjalan kaki. Jun Hyun juga menggandeng tangan Yeorin. Awalnya Yeorin terkejut saat Jun Hyun mengenggam tangannya tapi saat melihat wajah Jun Hyun tersenyum Yeorin pun jadi ikut tersenyum.

“Yeorin-a apa kau suka bahasa inggris ?”.

“Annio aku sangat membenci pelajaran itu”.

“Kenapa kau membecinya ?”.

“Karena aku lemah dalam berbahasa inggris, kau menyukai bahasa inggris kah ?”.

“Geure, neomu chua (Benar, aku sangat suka)”.

“Apa kau tahu bahasa inggrisnya teman ?”.

“Kau kira aku ini terlalu bodoh tidak tahu bahasa inggris teman eo ?, aku tahu teman bahasa inggrisnya adalah friend. Betul kan ?”.

Prok ... prok ...prok

Jun Hyun menepuk tangan karena Yeorin sudah menjawab pertanyaannnya.

“Nilai 100 untukmu”.

“Ini rumahku”.

“Ini rumahmu?”.

“Ne, rumahku memang kecil dan juga berantakan”.

Gwaenchana (Tidak apa-apa), tapi bentuk rumahmu sangat lucu, aku suka”.

“Kau mau masuk ?”.

“Annio, aku akan pulang saja”.

“Jun Hyun-a gomawo (Terimakasih) untuk hari ini”.

“Ne, yasudah kau masuklah”.

“Anyeong”.

                Saat Yeorin masuk kerumahnya Jun Hyun masih didepan halaman rumah Yeeorin. Entahlah apa dia lakukan dia hanya tersenyum sambil memandangi rumah Yeorin tetapi beberapa menit kemudian wajah Jun Hyun yang tersenyum ceria terganti dengan raut wajah yang khawatir. Jun Hyun memutuskan untuk tidak pulang kerumahnya terlebih dahulu dia ingin melihat keadaan Yeorin apakah Yeorin baik-baik saja atau tidak.

Prang ... prang ... prang

                Bunyi pecahan piring dan gelas yang memang sengaja dibanting oleh ayah Yeorin didepan Yeorin. Jika Yeorin tidak menghindar saat ayahnya melemparkan piring dan gelas beling itu bisa saja pecahan itu terkena kaki Yeorin, Yeorin yang melihat kejadian itu dia hanya menangis kenapa ayahnya selalu jahat kepadanya apa salah Yeorin selama ini sampai Yeorin diperlakukan seperti pembantu. Yeorin pernah sempat berfikir kalau ia bukan anak kandung ayahnya tapi ia tepis pikiran negatifnya.

“AHN YEORIN DARI MANA SAJA KAU EO ? KAU TIDAK TAHU KAU BELUM MEMASAK UNTUKKU, MENYAPU, MENGEPEL, DAN MEMBERSIHKAN WARUNG MAKANKU EO??!” Teriak Ahn Jae Wook didepan wajah putrinya.

“Mianhae appa, aku habis kesungai han bersama temanku” Jawab Yeorin disertai air mata yang bercucuran di pipi mulusnya.

PLAKK ...

“MANA ADA YANG INGIN BERTEMAN DENGAN YEOJA SEPERTIMU EO ?” Ayahnya sama sekali pada Yeorin karena menurutnya itu hanya khayalan belaka mana ada yang inginj berteman dengan gadis seperti Yeorin.

“Anni appa aku sudah mempunyai teman”.

PLAKK ...

“Arrrrghhh ...”

Tamparan pertama yang diberikan ayahnya pada pipi Yeorin, Yeorin masih bisa menahan sakit tetapi tamparan yang kedua Yeorin menjerit kesakitan saat pipinya ditampar lagi oleh ayahnya hingga jatuh kelantai sehingga tangan dan kaki Yeorin terluka karena pecahan beling-beling tadi dan juga kali ini disudut bibir Yeorin mengeluarkan darah akibat tamparan yang sangat keras oleh ayahnya . Ibu Yeorin yang habis membersihkan warung disamping rumahnya pun pulang dan melihat putrinya terluka yang dilakukan oleh suaminya sendiri.

“Ya ! apa yang kau lakukan pada putrimu eo ?” Tanya Ibu Yeorin menatap tajam suaminya.

Yeorin-a gwaenchana? (Yeorin kau tidak apa-apa)” Tanya ibu Yeorin menghampiri Yeorin yang sedang duduk dilantai.

“Nan Gwaenchana eomma (Aku baik-baik saja ibu)”.

“KAU SAMA SAJA DENGAN ANAKMU ! , YEORIN SEBAGAI HUKUMANMU KAU TIDUR DILUAR SEKARANG !” Bentak Ayah Yeorin kepada istrinya dan ayah Yeorin menyuruh Yeorin untuk tidur didepan halaman rumahnya sebagai hukumannya.

“Tapi ayah diluar turun salju, aku juga harus mengobati lukaku” Tolak Yeorin disertai air mata yang mengalir dipipinya.
“aku tidak perduli, itu sebagai hukumanmu dan kau Ahn Min Yeon jika kau sampai menyuruh dia masuk kau mau jika putri kesayanganmu ini kusiksa lagi sampai dia mati eo?”.

                Seperti yang disuruh oleh ayahnya Yeorin tidur diluar hanya dengan memakai seragam sekolahnya. Jun Hyun yang melihat itu sangat prihatin dengan keadaan Yeorin, Jun Hyun yang tidak tahan lagi melihat Yeorin kedinginan dan juga banyak luka di tubuh teman barunya, akhirnya Jun Hyun menghampiri Yeorin yang sedang menggigil, menangis karena

“Ahn Yeorin”.

“Kim Jun Hyun ? kau belum pulang pulang ?”.

“Yeorin-a bibirmu berdarah, gwaenchana? Eo tangan dan kakimu juga berdarah?”.

“Nan gwaenchana, kenapa kau tidak pulang eo ?”.

“Karena aku mengkhawatirkanmu Ahn Yeorin”. Ucap Jun Hyun kemudian dilepaskan jas sekolahnya lalu dipakaikan jas itu pada Yeorin.

“Aku akan meemanimu disini”.

“Mwo ? tidak usah aku sudah terbiasa sperti ini kau lebih baik pulang, keluargamu pasti khawatir menyarimu.

“Tapi kau disin ...” Belum sempat Jun Hyun melanjutkan omongannya dihentikan karena ponselnya berbunyi dan yang menelphone nya adalah aboejinya (Ayahnya).




As time goes by
nan guge duryoungol
ni aneso naui modunge obdon iri doelkabwa woo~

“Ne ?”

“ ............ ”

“Aku ada dirumah temanku wae ?”.

“ ............ ”

“Tapi aboeji”.

“Aishh jinjja”.

“Wae ? pasti kau disuruh pulangkan kan ? pulanglah ayahmu pasti mencemaskanmu”.

“Tapi jika aku pulang kau ...”

“Nan gwaenchana, kau pulanglah”.

“Jinjja ?”

“Ne, kka (Pergilah)” Kata Yeorin sambil tersenyum.

“Ne aku akan pergi, Ahn Yeorin kau hati-hati ya. Selamat malam anyeong” Ujar Jun Hyun dsertai senyum manisnya.

“Jun Hyun ...”.

“Wae ?”

“Hati-hati dijalan, dan selamat malam juga” Ucap Yeorin dengan suara pelan ddan tersenyum.

“Ne” Jun Hyun juga tersenyum saat Yeorin bicara seperti itu, satu lagi yang Jun Hyun tahu sifat Yeorin selain baik dan kadang kejam ternyata Yeorin  juga perhatian.


Di Jinan Korea selatan seorang wanita tua namun tetap cantik bernama Han Min Jung yang biasanya dipanggil Nyonya Han,  ia dan pengawal pribadinya sedang berdiskusi tentang putrinya yang selama ini hilang.

“Bisakah kau temukan putriku ?” Tanya Nyonya Han.

“Kami akan berusaha Nyonya”.

“Tolonglah temukan putriku”.

“Baik nyonya”

PARAN HIGH SCHOOL

“Yeorin-a apakah kau ingin kekelas tari?” Tanya Jun Hyun pada Yeorin yang saat ini mereka berdua sedang berjalan santai dikoridor sekolah.

“Ne wae?” Kata Yeorin singkat.

“Aku akan menunggumu dihalaman sekolah eo?”.

“Ya yeoja bodoh cepatlah masuk” Tegur kakak kelas Yeorin, saat Yeorin dan Jun Hyun masih mengobrol berdua.

“Ne sunbae”.

“Kenapa kau masih disini eo?” Tanya Yeorin pada Jun Hyun dengan raut wajah heran.

“Kan tadi sudah aku bilang aku akan menunggumu” Jelas Jun Hyun.

“Untuk apa kau menungguku?”.

“Aku ingin memberimu sesuatu”.

“Kau ingin memberiku apa?” Tanya Yeorin lagi.

                “Aisshhh itu rahasia, Yeorin-a kau ini ternyata cerewet juga”.

“Terserah kau lah, aku masuk dulu anyeong!”.

“Ne, Ahn Yeorin fighting” Ucap Jun Hyun menyemangati Yeorin dengan tangannya dikepal dan diangkat keatas Yeorin yang melihat kelakuan Jun Hyun hanya menggeleng dan tersenyum.


Bagaimana kau menemukan informasi Ahn Jae Wook ?”.

“Sudah Tuan, dia mempunyai istri bernama Ahn Min Yeon dan anaknya bernama Ahn Yeorin. Dan dia memperkerjakan istrinya menjadi wanita penghibur dia juga seorang pengedar narkoba Tuan”.


“Kalian boleh keluar”.

“Ahn Jae Wook kau akan  akan mati ditanganku” Ucap ayah Jun Hyun desertai senyuman licik.




















~o0o~INTRO


Seoul , 2010

                Dipagi hari yang cerah sekitar pukul 07.00 AM K.S.T Seorang laki-laki tua bernama Ahn Jung Mi. Ia adalah tipe pria yang sangat keras, kasar, dan paling tidak suka diperintah dia adalah ayah dari gadis cantik yang bernama Ahn Yeorin dan Entah kenapa penyebabnya sang ayah sangatlah membenci putrinya sendiri. Ahn Yeorin selalu diperlakukan kasar memang sejak dari kecil Yeorin selalu mendapatkan perlakuan itu dari sang ayah. Jika ditanya apakah Yeorin punya seorang ibu ? jawabannya tentu punya. Ahn Min Yeon namanya ia adalah ibu dari Ahn Yeorin dan istri dari Ahn Jung Minnya. kehidupan antara anak dan ibu ini sangatlah tragis. Dipagi yang cerah ini Ahn Jung Min berteriak-teriak memanggil nama Yeorin yang baru saja bangun dari tidurnya

“Ahn Yeorin !” Teriak Jun Min memanggil nama putrinya.
               
                Yeorin yang saat itu masih tertidur mendengar teriakan dari sang ayah pun langsung tersadar dari tidurnya dan berlari menuju asal suara itu.

“Ne appa (Iya ayah)”.

“Neo eomma eoddiga (Ibumu ada dimana) ?”.

“Eomma (Ibu) ? eomma (Ibu) aku tidak tahu eomma ada dimana aku kan bar ...” Yeorin mencoba menjelaskan pada Ahn Jung Min sang ayah belum sempat untuk memberi penjelasan ucapan Yeorin sudah dipotong oleh ayahnya.

“Kau jangan banyak omong cepat cari eommamu bukankah dia harus melayani para tamu?” Ayah Yeorin berdecak kesal dan menyuruh putrinya untuk mencari dimana istrinya berada.

“Aku disini? Ada apa kau mencariku?” Tanya seorang wanita tua namun masih terlihat cantik itu yang tidak lain adalah istri dari Ahn Jung Min dengan nada dingin yang sepertinya baru saja pulang dari pasar.

 “Aishhh jinjja, dari mana saja kau?! Kau tidak tahu para tamu sudah berteriak-teriak, cepat layani!”.

“Tapi aku harus memasak sarapan dulu untuk Yeorin” Tolak Min Yeon halus. Namun malah dibalas dengan sebuah tamparan yang cukup keras oleh suaminya sendiri sehingga istrinya terjatuh kelantai.

Plakk ...


“Arghhh” Rintih Min Yeon.

                “Eomma gwaenchana? (Ibu, kau tidak apa-apa)” Tanya Yeorin dengan nada yang khawatir sambil berlari kearah ibunya yang baru saja ditampar oleh ayahnya.

“Appa waeyo (ayah kenapa)? kau menyakiti eomma” Tanya Yeorin kepada ayahnya kemudian membant ibunya berdiri.

 “Ne gwaenchanayo (Aku baik-baik saja)” Jawab Ibu Yeorin dengan nada lembut, ia tidak mau mebuat anaknya khawatir.

“Eomma biar aku saja yang melayani tamu itu” Kata Yeorin kepada ibunya.

Annio (jangan) kau lakukan itu, itu sangat berbahaya untukmu eo?” Ibu Yeorin langsung menolak saat Yeorin berkata seperti itu. Dia hanya takut terjadi apa-apa dengan putrinya karena ditoko minuman itu yang sebagian tamunya adalah lelaki hidung belang.

“Tapi eomma”

“Nan gwaenchana (aku baik-baik saja), lebih baik Yeorin mandidan berangkat sekolah eo?”.

“Ya! Ahn Min Yeon, cepat layani tamu itu!” Teriak ayah Yeorin memanggil nama ibu Yorin dari kamarnya.

“Ne arra”.








~o0o~











LONDON, INGGRIS. 2010

                Di London Inggris kali ini sedang mengalami musim gugur. Seorang pria tampan sedang bermain bola basket dengan teman sebayanya disebuah lapangan basket sekolahnya. Pria itu sangat tampan hidungnya yang mancung, alisnya yang tebal, matanya yang tajam, kulitnya yang putih, dan tubuhnya yang tinggi. Pria yang berumur 17 bergolongan darah O ini adalah anak dari pengusaha kaya dari Korea Selatan ia bernama Kim Jun Hyun sudah 3 tahun ia tinggal dilondon sejak usianya 14 tahun. Jun Hyun dikirim oleh ayahnya yang bernama Kim Jeong Suk untuk bersekolah di London.

“Tunggu” Tiba-tiba Jun Hyun menghentikan permainan basket pada teman-temannya.

“Ada apa?”.

“Tunggu sebentar sepertinya ayahku menelphoneku”.

“Yeobseo ? (hallo) abeoji (Ayah) ?”.

“Eo ? Annio, saya sekretaris Choi”.

“Eohh, ada apa ? apa terjadi sesuatu di Seoul?” Tanya Jun Hyun mengerutkan dahinya.

“Tuan muda anda disuruh pulang oleh Tuan Kim untuk pulang ke Seoul, sekarang juga” Jelas sekretaris Choi.

“Huh ? wae (kenapa) ?” Tanya pria tampan itu dengan nada dan raut wajah yang bingung.

“Maaf Tuan muda saya tidak bisa membicarakn ini di telphone. Saya mohon segeralah pulang ke Seoul”.

Ne, arraseo (Baik, aku mengerti)”.


~o0o~


“Ahn Yeorin !!!” Teriak ayah Yeorin dari kamarnya.

“Ne appa (Iya ayah), tunggu sebentar” Yeorin yang mendengar namanya dipanggil pun menyaut.

“Ahn Yeorin !!!” “Ahn Yeorin” Ayah Yeorin pun berteriak memanggil nama Yeorin karena geram putrinya tak kunjung datang.

Ne appa waeyo (Iya apa, ada apa)?” Yeorin yang takut dipukuli lagi oleh ayahnya pun berlari tergesa-gesa ke kamar ayahnya.

“Aisshh lama sekali”.

Mianhae appa (Maafkan aku ayah)”.

“Ini cepat antarkan barang ini kerumah Tuan Jang Min woo” Jae Wook ayah Yeorin memberikan sebuah barang berwarna putih berbentuk bulat seperti pil obat yang Yeorin tidak tahu barang apa itu.

“Barang apa ini appa?” Tanya Yeorin dengan raut wajah bingung kepada ayahnya.

“Aishh kau jangan tanya cepat antarkan ini alamatnya, dan jika nanti uang yang diberi Tun Jang itu kau cepat pulang. Arra?”.

Ne, Arrachi (Iya, aku mengerti) ”.

“Ahhh satu lagi jangan bilang eomma tentang ini”.

“Ne appa” Yeorin yang saat itu sangat polos pun hanya mengiyakan apa yang dikatakan ayahnya. Dan sebenarnya barang yag dikasih oleh ayahnya pada Yeorin adalah barang terlarang yaitu narkoba.

                Sesaat kemudian Yeorin berganti baju lalu kemudian pergi menuju alamat yang dikasih oleh appanya untuk mengantarkan barang kerumah Tuan Jang menggunakan bus. Setelah 20 menit didalam bus Yeorin pun sampai kerumah Tuan Jang.

Ting... nong ... ting .... nong

“Tunggu sebentar” Teriak seorang pria dari dalam.

“Nuguya (Kau siapa) ?”.

Ahn Yeorin imnida (Saya Ahn Yeorin)”  Yeorin memperkenalkan dirinya kepada ahjussi (Paman)  yang ada didepannya.

Ahn Yeorin ?” Tanya pria tua itu lagi.

“Ne saya disuruh appa saya datang ke alamat ini mengantarkan barang ini” Ucap Yeorin lalu menyerahkan barang yang dibawanya tadi kepada Tuan Jang.

“Appamu Ahn Jung Min kah? Tidak disangka appamu menyerahkan putrinya sendiri kelubang buaya” Kata Tuan Jang berbicara kecil dengan tersenyum licik menatap Yeorin dari baawah kaki sampai atas.

“ada apa ahjussi?”

“Silahkan masuk aku ingin mengambil uangku dulu” Tuan Jang pun menawari Yeorin masuk kedalam rumahnya dulu.

“Annio ahjussi aku tunggu disini saja” Tolak Yeorin dengan nada halus, agar tidak menyinggung perasaan Tuan Jang.

“Gwaenchana (Tak apa-apa)  anggap saja rumah sendiri”.

“Ne gomawo (Iya terimakasih)” Ucap Yeorin lalu masuk kedalam rumah Tuan Jang yang sangat mewah.

“Ini uangnya” Tuan Jang lalu menyerahkan uang kepada Yeorin yang sedang duduk di sofa.

“Ne ahjussi kamshamnida, kalau begitu aku permisi” Setelah menerima uang yang diberikan Tuan Jang Yeorin pun pamit pulang. Tapi saat Yeorin ingin bergegas keluar rumah Tuan Jang yang mewah tetapi dicegah oleh Tuan Jang.

“Owwhhh anak manis jangan pergi dulu”.

“Wae ? aku harus segera pulang”

“Sebelum kau pulang bagaimana kalau kita minum sebentar” Tuan Jang mengajak Yeorin meminum minuman yang mengandung alkohol dan jelas saja ditolak oleh Yeorin karena dia masih dibawah umur dan Yeorin memang tidak suka dengan minuman yang beralkohol.

“Anni ahjussi (Tidak paman), aku belum cukup umur untuk minum-minuman seperti itu”.

“Wae ? bukankah appamu suka sekali dengan yang namanya mabuk-mabukan”.

“Maaf ahjussi aku harus pergi sekarang juga” Yeorin menolak ajakan Tuan Jang lalu bergegas pergi dari rumah Tuan Jang karena Yeorin merasa ada firasat yang buruk.

                Saat Yeorin hendak keluar dari rumah Tuan Jang. Tiba-tiba saja tangan Yeorin ditarik sehingga Yeorin jatuh kelantai.

“Sebelum pergi bagaimana kalau kita bersenang-senang dulu gadis manis” Ucap tuan Jang mendekati Yeorin yang saat ini sedang ketakutan dengan tersenyum licik.

Shiro (Aku tidak mau)!!”.

Wae ? bukannya eommamu seorang wanita penghibur eo?”.

“Anni eommaku bukan orang yang seperti itu” Bantah Yeorin , gadis bergolongan darah A itu membantah jika ibunya seorang wanita penghibur padahal ia hanya dipaksa untu bekerja seperti itu oleh Ahn Jung Min suaminya sendiri.

“Nikmati permainanku chagiya” Tuan Jang tersenyum licik pada Yeorin kemudian Tuan Jang menyentuh bahu Yeorin hendak melepaskan baju Yeorin yang diperlakukan tidak seronok oleh Tuan  Jang pun berontak.

Prangg ..... Bukk

Saat Tuan Jang ingin menyentuh Yeorin, Yeorin mengambil sesuatu yang ada diatas meja yaitu botol dan botol itu langsung diarahkan ke kepala Tuan Jang sehingga kepala Tuan Jang berdarah dan juga Yeorin menendang perut Tuan Jang. Tuan Jang pun terjatuh kelantai sambil memegangi kepalanya dan merintih kesakitan. Saat Tuan Jang terjatuh Yeorin mengambil kesempatan untuk kabur.

“Gadis tengik sialan, kau harus membayar ini semua!” Tuan berteriak karena tidak terima apa yang dilakukan Yeorin terhadapnya. Yeorin pun tergesa-gesa untuk berlari dengan sangat kencang karena Tuan Jang mengejarnya.

“Ya berhenti kau!” Tuan Jang masih berusaha mengejar Yeorin.

“Minggir ... minggir kau eo?” Tuan Jang mendorong orang-orang yang menghalangi jalannya.

                Aksi saling kejar-mengejar pun terjadi, Yeorin berlari dengan sangat kencangnya walaupun tangannya terluka karena pecahan beling tadi. Tetapi saat Yeorin ingin menyebrang jalan tiba-tiba dari arah samping sebuah mobil berjalan dengan kencang dan ingin menabrak Yeorin.

“Arrgggghhhhhh .......” Yeorin tiba-tiba berteriak kencang dan menutup matanya dengan tangannya. Yeorin berteriak seperti itu karena saat ia ingin menyebrang jalan ia tak berhati-hati sehingga hampir saja ia tertabrak oleh sebuah mobil berwarna hitam.

“Ahh rasakan kau gadis tengik” Tuan Jang tersenyum licik pada Yeorin yang terluka karena terserempet oleh mobil. Lalu Tuan Jang memegang Yeorin dan membawa paksa Yeorin.

“Lepaskan aku !!! tolong ... tolong” Yeorin berteriak meminta tolong karena si Tuan Jang ingin membawanya pergi.

“Ya ! apa yang kau lakukan padanya ahjussi?” Seorang pria tampan keluar dari mobilnya kemudian menghampiri Tuan Jang yang membawa paksa seorang gadis yang sedang terluka.

“Aku ? aku ingin membuat perhitungan dengannya karena membuatku terluka”.

“Tuan tolong aku, ahjussi itu hampir saja menyentuhku. Hikss...hikss tolong aku” Yeorin meminta tolong kepada si pria tampan itu.

“Ne agashi” Pria tampan itu pun menarik Yeorin dan membawanya pergi dari hadapan Tuan Jang.

“Ya pria tengik lepaskan gadis itu!” Tuan Jang berteriak marah pada sang pria tampan.

“Shiro (Aku tidak mau)” Pria tampan itu tidak mau menyerahkan sang gadis alias Yeorin kepada Tuan Jang.
“Kau tidak mau ?”.

                Saat Tuan Jang ingin memukul wajah yang telah menolong Yeorin ditahan oleh pengawal dari pria yang menolong Yeorin itu.

“Bawa ahjussi ini kekantor polisi”.

“Ne tuan Muda”.

“Ya lepaskan aku. Aku tidak bersalah.... ya!!! Lepaskan”.

“Neo Gwaenchana ? (Kau tidak apa-apa) ” “Ne nan gwaenchana gomawoyo”.

“Changkaman (Tunggu) agashi tanganmu terluka apakah kau mau kuantar ke apotik terdekat”.

“Anni, tidak usah aku baik-baik saja sekali lagi terimakasih”.

“Changkaman, agashi boleh aku tahu namamu siapa?”.

“Na Ahn Yeorin imnida”.

“Yeorin ? namaku Kim Jun Hyun”.

“Ya tung ...” Saat Jun Hyun ingin memanggil Yeorin lagi tetapi Yeorin sudah pergi terlebih dahulu dan karena juga ponsel Jun Hyun  berdering tanda ada panggilan yang ternyata sekretaris Choi.


As time goes by
nan guge duryoungol
ni aneso naui modunge obdon iri doelkabwa woo~

Yeobseo (Hallo), Tuan muda kau dimana. Presdir sudah menunggumu”.

“Aku akan segera kesana”.

“Eo, apa ini?  Kalung ? sepertinya cincin ini milik Yeorin ?” Kata Jun Hyun menatap bingung saat menemukan sebuah kalung yang memiliki liontin dan didalam liontin itu ada sebuah gambar seorang gadis dan wanita yang berumur sekitar 30 tahun keatas yang sepertinya ibu dari gadis yang disamping. Jun Hyun berpikir jika kalung yang dipegangnya ini adalah kalung yeoja yang hampir saja ia tabrak.


Yeorin sudah sampai dirumahnya, ia sangat taku kejadian yang baru diterimanya tadi bayangkan saja ia hampir dilakukan tidak seronok oleh ahjussi tua dan hampir tertabrak mobil jika si pengemudi tidak cepat-cepat mengerem mobil itu. Saat tiba dirumah ayah Yeorin langsung menodongnya dan meminta uang yang diberikan ahjussi kurang ajar itu. Dan Yeorin sama sekali belum menyadari jika kalung pemberian eommanya saat ulang tahunnya yang ke 14 tahun telah hilang.

“Mana uangnya ?”.

“Ini appa”.

“Bagus, kau tidak mengambilnya kan ?”.

“Anni aku tidak mengambilnya”

“Bagus” Ucap Jung Min menatap uang yang lumayan banyak diamplop coklat, ia tersenyum lebar karena putrinya melakukan perintahnya dengan baik.

“Yeorin kau kenapa berantakan seperti ini, dan eo ? tanganmu terluka ?” terdengar suara wanita yang tiba-tiba datang menghampiri Yeorin dan ayahnya. Wanita itu langsung bertanya dengan nada khwatir pada sang anak karena ia melihat tangan Yeorin berdarah yang lumayan banyak dan juga dengkul kakinya yang lecet.

Nan gwaenchana tadi aku hanya jatuh” bohong Yeorin, ia sama sekali tidak mau membuat eomma kesayangannya itu khawatir terhadapnya.

“Mwo ? ada apa ini ?”.

Aboeji ? eomma eodiga ? (Ayah, ibu kemana)”.

“Eommamu sudah tenang disurga”.

“Mwo ? anni tidak mungkin. Aboeji eomma masih hidupkan ?”.

“hikksss...hiksss EOMMA KAJIMA ... EOMMA KAJIMA (Ibu, jangan tinggal aku)
 Jun hyunmu sudah pulang EOMMA Kajimaaaaaaaaaaaaaa...” Tangis Jun Hyun semakin menjadi saat melihat photo sang ibu dan bunga-bunga yang menghiasi bingkai photo tersebut. Jun Hyun terduduk sambil mengeluarkan cairan bening dimatanya, ia amat sangat menyesal belum sempat membahagiakan eommanya sebelum  sang ibu menghembuskan nafas terakhirnya.
“Sudahlah eommamu akan sedih jika kau seperti ini. Uljima”

Ayah Jun Hyun mencoba menenangkan Jun Hyun yang sedang berduka karena kepergian ibunya.

















~o0o~






















NEW FRIEND


                Pagi yang cerah ini Yeorin sedang berjalan santai menuju kesekolahnya, setiap pergi kesekolah atau kemanapun Yeorin selalu menguncir rambutnya dan juga kadang dikepang dan disekolah Yeorin selalu di buly oleh teman-temannya. Sebenarnya Yeorin sempat ingin putus sekolah tapi karena eommanya yang menyuruhnya untuk melanjutkan sekolah agar masa depannya cerah.

“Aigoo, mengerikan sekali dia” Ejek seorang gadis pada Yeorin.

“Ne benar-benar sangat memalukan” Gadis yang satunya lagi pun juga mengejek Yeorin.

                Hinaan dan cacian selalu didapatkan Yeorin. Karena berita buruk tentang keluarganya beredar Yeorin jadi sering di bully, dikerjain, dihina Yeorin pun sama sekali mempunyai teman sama sekali yang memang tidak ada yang mau berteman dengannya dan Yeorin juga lebih suka menyendiri.

“Ada guru ... guru” Seorang pria berteriak saat ada guru semua murid-murid pun duduk dengan rapi. Yeorin hanya berdiri diam didepan kelasnya.

“Yeorin-a kenapa kau tidak duduk eo ?” Tanya Guru Goo bingung melihat Yeorin tidak duduk dan hanya berdiri didepan kelas.

“Kursi saya tidak ada seongsanim (Guru)” Jawab Yeorin dengan kepalanya ditundukan.

“Eo ? bagaimana bisa tidak ada ?, ckck ... kalau begitu kau duduk dibangku paling belakang saja ya” Guru Goo pun menyuruh Yeorin duduk dibarisan pojok paling belakang,

“Ne”.

Tok ... tok ... tok

“Masuk”

“Mianhae, saya terlambat seongsanim (Guru)” Seorang pria tampan muncul dari pintu dan itu membuat para penghuni didalam kelas berdecak kagum karena ketampanan sang pria kecuali Yeorin dia hanya diam dan masih fokus membaca bukunya.

“Kau murid baru itukan ?” Tanya Guru Goo pada pria tampan itu.


“ne”

“Yasudah silahkan duduk” Guru Goo pun mempersilahkan pria tampan duduk disamping Yeorin.

“Wahh dia tampan kudengar dia dari negara Inggris” Teriak salah satu gadis memuju ketampanan pria itu.

“Ne tampan sekali” Puji salah satu gadis lagi.

“Semua diam jangan ada yang berisik arra (Mengerti) ?” Bentak Guru Goo karena murid-muridnya berisik karena pada memuji ketampanan pria itu.

Arraseo seongsanim (Kami mengerti guru)”.

Neo (Kau), bukannya yang kemarin aku tabrak”

“Mwo? mian aku tidak mengenalmu” Jawab Yeorin dengan nada acuh.

Jeogmal? (benarkah) kau tidak mengenalmu” Tanya pria itu lagi.

“Ne aku tak mengenalmu”

“Tap...” Belum sempat pria itu melanjutkan ucapannya tapi malah dipotong oleh sang guru.

“Ya ! sudahku bilang jangan ada yang berbicara”.

Kring ... kring ... kring Bel berbunyi tandanya istirahat.

“Namamu siapa ?” Tanya salah satu seorang gadis yang berambut panjang.

“Kim Jun Hyun imnida” Jun Hyun memperkenalkan dirinya.

“Wahh namamu bagus”

“Kau dari Inggris kah ?” Tanya salah satu seorang namja (pria)

“Ne, eo mian aku harus keluar dulu” Jawab Jun Hyun lalu pamit untuk keluar dari kelas.

“Aisshhh mana yeoja itu ?” Jun Hyun mencari Yeorin.

“Permisi, apa kau melihat Ahn Yeorin ?” Jun Hyun bertanya kepada 3 orang gadis yang sedang asyik mengobrol.

“Yeorin nugu (Yeorin siapa) ?”

“Ahh apa mungkin maksudmu yeoja murahan itu”.

“Yeoja murahan ?” Jun Hyun bingung kenapa Yeorin dipanggil dengan gadis murahan.
“Ne kau tahu ibunya itu wanita penghibur” Sang gadis memberitahu Yeorin tentang keadaan keluarganya.

“Ahh biasanya dia ada gedung sekolah paling atas”.

“Ne gomawo”.



“Ternyata kau disini” Suara Jun Hyun mengusik ketenangan Yeorin yang sedang asyik baca novel kesukaannya.

“Neo ? bagaimana bisa kau ?” Yeorin heran saat Jun Hyun tiba-tiba datang.

“Aku tahu semua, jadi kau selalu disini karena tidak ada yang ingin berteman denganmu eo?” Tanya Jun Hyun dengan senyuman mautnya.

                “ ....................... ” Saat Jun Hyun bertanya malah tidak ditanggapi oleh Yeorin, ia malah asyik membaca novelnya.

“Kau benar-benar tidak mengenalku ?” Jun Hyun bertanya lagi kepada Yeorin namun Yeorin sama sekali tak bereaksi.

“ ....................... ”

“Aku Kim Jun Hyun kau tidak mengenalku ?” Jun Hyun tidak menyerah dia pun memperkenalkan dirinya pada Yeorin

“aku tidak mengenalmu” Jawab Yeorin singkat tanpa memandang wajah Jun Hyun.

“Akhirnya kau mau menjawab petanyaanku juga” Jun Hyun tersenyum senang karena dari tadi Jun Hyun bertanya pada Yeorin tidak dijawab akhirnya dijawab juga.

“Kau Ahn Yeorin bukan ?” Tanya Jun Hyun (lagi).
“Kau yang waktu kuselamatkan saat kau dikejar oleh ahjussi jahat itu.


“Cepat kau cari tahu si bajingan Ahn Jung Min”.

“Maaf Direktur saya belum bisa menemukan Ahn Jae Wook dia sangat pintar bersembunyikan indetitas, dan saya hanya tahu kalau Ahn Jae Wook adalah seorang pemabuk dan pengedar narkoba Tuan”.

“Kurang ajar sekali orang itu, segera temukan dia. Aku akan membunuh dia dengan tanganku sendiri”.


PARAN SENIOR HIGH SCHOOL

“Ne aku mengenalmu, wae ?” Yeorin pun menjawab pertanyaan dari Jun Hyun yang menurutnya namja (Pria) cerewet.

“Akhirnya kau mengaku juga, anni gwaenchana. Apa lukamu sudah sembuh ?”.

“Sudah” Ujar Yeorin singkat.

“Ah Yeorin-a aku menemukan ini, apa ini milikmu ?” Jun Hyun menunjukan sebuah kalung berliontin yang didalam liontin itu ada sebuah photo.

“ini milikku, bagaimana bisa kau menemukannya ?” sebelum bertanya Yeorin sambil meraba-raba lehernya memastikan apakah kalung pemberian dari eommanya saat ulang tahunnya yang ke 14 itu menghilang atau tidak. Dan Yeorin heran mengapa kalung bisa berada ditangan namja (Pria)  ini ?.

“Aku menemukan ini dijalan mungkin terjatuh saat kau hampir tertabrak olehku” Jelas Jun Hyun kemudian mengembalikan kalung itu kepada pemiliknya.

“Gomawoyo Jun Hyun-ssi” Setelah mengucapkan terimakasih Yeorin langsung pergi meninggalkan Ju Hyun. Jun Hyun heran kenapa yeoja itu langsung pergi apakah wajahnya kurang tampan sehingga dia terburu-buru pergi seperti itu, tapi menurutnya wajahnya tampan ahh .. annio (tidak) bahkan sangat tampan menurutnya.


                Jun Hyun senang kembali ke Korea karena Jun Hyun merasa beruntung bertemu dengan Ahn Yerin entah kenapa saat Jun Hyun bertemu atau melihat Yeorin membuat dia bahagia. Sementara itu, Yeorin turun dari lanatai atas gedung sekolahnya dan kemudian berjalan santai kekelasnya karena beberapa menit lagi akan masuk, Yeorin takut jika ia telat masuk ke kelas dia akan dihukum oleh gurunya apalagi mata pelajaran sekarang adalah Jung Seongsanim (Pak guru Jung) yang terkenal disekolahnya sebagai guru yang galak dan tegas.
                Sementara itu didalam ruang kelas, teman-teman Yeorin berencana ingin mengerjai Yeorin agar dihukum oleh pak guru Jang dengan cara mengambil buku PR yang sudah dibuat oleh Yeorin dengan susah payah. Yang membuat rencana ngerjain Yeorin adalah Shin Jae Kyung sejak dari dulu dia memang sangat tidak suka dengan kehadiran Yeorin, setelah sukses mengambil buku PR Yeorin Jae Kyung pun membuang buku PR Yeorin kedalam tong sampah yang kotor juga bau.


“ahhh rasakan si Yeoja murahan ini, biar dia dihukum Jung Seongsanim karena tidak mengerjakan PR” Ujar Jae Kyung disertai senyuman liciknya.

“Hahahahahahah....” Teman-teman sekelasnya pun hanya tertawa senang dengan apa yang dilakukan oleh Jae Kyung.

                Yeorin pun datang kedalam kelasnya, kemudian ia duduk dikursinya. Saat Yeorin sudah duduk dikursinya tiba-tiba Yeorin dilempari kertas yang tidak terpakai oleh teman 2 orang yeoja (perempuan)

“Ya! yeoja bodoh apa ibumu sekarang sedang melayani pria-pria hidung belang itu eo? Kenapa kau tidak sekalian membantu ibumu melayani pria-pria ?” Ejek Jae Kyung pada Yeorin.

“Hahahaha ... hahaha” Semua teman sekelas Yeorin tertawa senang melihat saat Jae Kyung mengejek ibu Yeorin.

“Rasakan ini, dasar yeoja tidak tahu malu” Ujar seorang gadis.

                Yeorin ditimpukin dengan kertas-kertas oleh teman sekelasnya. Ini sudah biasa bagi Yeorin, Jun Hyun yang baru tiba dikelas kaget melihat Yeorin yang sedang ditimpukin kertas oleh teman kelasnya sendiri.

“Yeorin gwaenchana ?” Jun Hyun datang menghampiri Yeorin dan menanyakan keadaannya.

“Jun Hyun jangan perdulikan si yeoja bodoh itu tak ada gunanya benar tidak teman-teman ??”.

“Ne benar”.

“Ada Jung seongsanim!!!”.

“Semuanya apa kalian sudah mengerjakan PR?” Tanya Jung seongsanim.

“Sudah”.

“Bagus, hey Shin Jae Kyung kumpulkan PR semuanya”.

“Baik pak”.

                Jae Kyung pun mengitari bangku-bangku teman-temannya untuk mengambil PR untuk dikumpulkan ke Jung Seongsanim.

“Eo ? kemana buku PR ku” Ujar Yeorin yang sedang mengobrak-ngabrik tas mencari buku pr nya.

“Ya ! kenapa kau lama sekali. Mana buku PR mu ?” Tanya Jae Kyung dengan nada sinis.

“Aku sudah mengerjakannya tapi kenapa buku PR ku tidak ada” Jawab Yeorin.

“Ah kau jangan alasan” Bentak Jae Kyung pada Yeorin dan Yeorin hanya menundukan kepalanya.

“Jung seongsanim Yeorin tidak mengerjakan PR” Adu Jae Kyung pada Jung seongsanim.

“Aisshh jinjja ! YEORIN KENAPA KAU TIDAK MENGERJAKAN PR eo ?”.

“aku sudah mengerjakannya seongsanim dan aku yakin bukunya aku taruh ditasku” Jelas Yeorin pada Guru Jung.

“Jangan banyak alasan cepat keluar dan hormat dilapangan sampai bel pulang sekolah!” Teriak Guru Jung pada Yeorin dan mengacungkan jari telunjuknya kepintu kelas yang artinya Yeorin disuruh keluar dari kelas.

“Tapi seongsanim ...”

“TIDAK ADA TAPI-TAPIAN!”.

“Ne”.

“Huhhhhhhhhhuuuu ............. dasar yeoja pabo (Wanita bodoh)” Yeorin disorakin oleh seluruh teman sekelasnya kecuali Jun Hyun dia hanya diam. Yeorin pun keluar dari kelasnya menuju kelapangan untuk menerima hukumannya. Saat Yeorin sudah keluar Jun Hyun tiba-tiba berdiri dari kursinya lalu menghampiri Guru Jung yang sedang menulis dipapan tulis.

“Jung seongsanim aku juga tidak mengerjakan PR”.

“Kau kan anak baru jadi kau belum tahu atau tidak ada PR, jadi kau tidk usah dihukum”.

“Tapi aku sama saja kan tidak mengerjakan PR, jika dihukum aku tidak apa-apa” Jun Hyun ngotot minta dihukum itulah alasan satu-satunya untuk menemani Yeorin yang sedang diluar karena dihukum.

“Jika itu mau kau cepat keluar dari kelasku”.

                “Kamsahamnida seongsanim (Terimakasih pak)” Jun Hyun pun mengucapkan terimakasih kepada Guru Jung.

                Jun Hyun keluar menyusul Yeorin yang sedang ada ditengah lapangan . Ia memang sengaja agar Jun Hyun bisa menemani Yeorin yang sedang dihukum.


“Kau kenapa bisa disini ?” Tanya Yeorin dengan wajah heran.

“Aku tidak mengerjakan PR jadi aku dihukum” Jawab Jun Hyun santai tanpa menatap wajah Yeorin.

“Tapi kau baru saja pindah kesekolah ini jadi mana kau tahu ada PR ?”.

“Aku yang meminta dihukum oleh Jung seongsanim, aku ingin menemanimu” Jawab Jun Hyun dengan tersenyum manis dan itu membuat Yeorin tersipu malu.


                Sementara itu dirumah yang sangat sederhana yaitu rumah Keluarga Ahn sedang ada pertengkaran besar antara suami dengan istrinya yang tidak lain adalah kedua orang tua Ahn Yeorin, Ahn Jung Min itulah nama suami dari Ahn Min Yeon. Sudah 16 tahun Ahn Min Yeon diperlakukan tidak wajar oleh suaminya sendiri sebenarnya dari dulu a ingin sekali berpisah pada sang suami tapi demi Yeorin ia akhirnya memutuskan bertahan. Hari ini Jung Min membentak istrinya sendiri hanya karena masalah kecil.

“Ya Ahn Min Yeon, ambilkan aku soju cepat !!”

“Tapi kau sudah mabuk seperti ini, lebih baik kau istirahat”.

“KAU BERANINYA MENGATURKU EO ?!” Suami dari Min Yeon (ayah Yeorin) marah saat Min Yeon menasehatinya agar tidak teralu banyak meminum soju.

“Anni bukan seperti itu jika kau terus meminum soju kau akan jatuh sakit”.


PRANGG ... PLAK

Jung Min ayah yeorin melempar botol soju kelantai hingga pecah lalu menampar istrinya sendiri, Min Yeon ibu Yeorin ia memang selalu diperlakukan seperti itu suaminya setiap hari Min Yeon selalu dibentak, dipukul, ditampar. Tak jarang Yeorin juga sering diperlakukan kasar seperti itu.

“KU BILANG AMBILKAN SOJU LALU CEPAT KAU LAYANI PARA TAMU!” lagi-lagi suaminya membentak dirinya.

“Ne, hiksss .... hiksss” Min Yeon pun mengiyakan apa yang diminta suaminya sambil mengeluarkan air mata.

~o0o~

DI SUNGAI HAN

Sehabis pulang sekolah Jun Hyun mengajak Yeorin unuk berjalan-jalan ke sungai Han awalnya Yeorin menolak ajakan Jun Hyun karena ia takut dimarahi oleh ayahnya, tapi karena bujukan Jun Hyun pun akhirnya Yeorin mau. Dia berdua sekarang sedang duduk berdampingan dipinggir sungai Han yang indah.

“Yeorin-a kenapa kau dari setadi diam eo?” Tanya Jun Hyun sambil memandangi wajah Yeorin.

“Aku tidak suka banyak bicara” Jawab Yeorin singkat.

“kenapa kau tidak suka banyak bicara eo? Biasanya kan yeoja (Wanita) itukan selalu berbicara tanpa henti, ahh aku tahu kau tidak suka berbicara karena kau tidak punya teman kan?”.

“Siapa bilang aku tidak punya teman. dulu saat aku masih kecil, aku punya banyak teman. Memang kau pikir wanita itu sering berbicara. Dan aku aneh denganmu katamu yeoja bayak berbicara, lantas kau ini apa dari setadi kau itu banyak bicara? Jangan-jangan kau punya kepribadian ganda?”.
“Mwo enak saja, aku ini namja (Pria) normal, aku baru mendengar kau berbicara panjang lebar seperti tadi. Yeorin-a apa sekarang kau punya teman eo?”.

“Annio (Tidak)” Jawab Yeorin singkat.

“Jinjja (Benarkah)? Kau tidak punya teman?” Tanya Jun Hyun tidak percaya. Mana ada didunia ini yang tidak memiliki teman.

“Ne”.

“Yeorin-a apa kau mau berteman denganku ?”.

“Anni (Tidak) Aku tidak butuh teman, hidupku sudah hancur” Ucap Yeorin dengan mengeluarkan air mata yang membasahi pipinya.

“Kenapa kau tidak butuh teman?” Tanya Jun Hyun sambil memandangi wajah Yeorin dengan serius.

“Kau tahu semenjak berita keluarga buruk keluargaku menyebar, semenjak itulah aku tidak punya teman semua orang membenciku, menghinaku, mengucilkanku, bahkan memukulku jadi untuk apa aku butuh teman? dan ini takdir yang harus aku jalani. Hidup sendiri tanpa teman!”.

“Kau pernah dengar kata-kata ini? Di dunia ini pasti manusia saling membutuhkan karena manusia adalah mahluk sosial”.

“Tapi tidak denganku aku hanya sendiri, tidak ada yang mau menjadi temanku yang ada semua membenciku”.

“Tidak semua orang yang membencimu, Ahn Yeorin-a mari kita berteman”.

“Kau sedang bercanda ?” Tanya Yeorin memandangi wajah tampan Jun Hyun.

“Annio (Tidak) aku tidak sedang bercanda, mari kita berteman ?” Jun Hyun masih menawarkan diri untuk berteman dengan Yeorin.

“ ........... ” Yeorin tidak menjawab pertanyaan dari Jun Hyun.

“Ahn Yeorin mari kita berteman ?”.

“Aku tahu kau pasti ingin mengerjai aku saja kan ?”.

“Aku serius dengan ini, jika kau tidak percaya aku akan membuktikan jika aku memang tidak sedang bercanda”.

“Membuktikan ?”.

“Ne, aku akan melompat kesungai Han  ini yang sangat dalam ini” Ucap Jun Hyun bersungguh-sungguh kemudian dia berjalan ketepi sungai Han untuk bersiap-siap melompat.

“Aku tidak percaya, mana mungkin hanya ingin berteman denganku kau akan mau menggadaikan nyawamu”.

“Aku serius aku akan melompat sekarang juga” Jun Hyun sudah berada dipinggir sungai han bersiap-siap untuk melompat. Sebenarnya ia tidak serius melompat ia hanya menggeretak Yeorin saja. Meminta jadi temannya saja susahnya setengah ampun apalagi memintanya menjadi kekasihnya bisa-bisa ia jadi gila dulu baru diterima menjadi kekasihnya.  Dan selanjutnya saat Jun Hyun ingin melompat tiba-tiba tangan Jun Hyun dipegang oleh Yeorin.

Changkaman (Tunggu), aku percaya denganmu jadi kau tidak usah melompat” Ucap Yeorin masih menggenggam tangan Jun Hyun berharap Jun Hyun tidak melompat. Dan usanhanya mencegah namja aneh dan berisik itu pun berhasil.

Jeongmal (benarkah) ? apa sekarang kita menjadi teman ?” Tanya Jun Hyun dan dijawab oleh Yeorin dengan anggukan disertai senyuman.

“Gomawo, Yeorin-a kau sangat manis dan cantik jika tersenyum. Yeorin-a apa jika besar nanti kau ingin menjadi apa?” Yeorin yang mendengar ucapan Jun Hyun pun hanya tersipu malu.


“Yeorin-a besar nanti kau ingin menjadi apa ?”.

“Aku ingin menjadi dancer yang profesional diseluruh dunia” Jawab Yeorin tanpa menatap wajah Jun Hyun ia malah menatap langit yang dihiasi bintang-bintang yang indah.

“Kau pandai menari ?”.

“Ne, sejak SMP aku memang suka sekali menari. Oh ya kau ingin menjadi apa Jun Hyun-ssi?” Tanya Yeorin.

“Jangan memangilku Jun Hyun-ssi bukankah sekarang kita sudah berteman jadi jangan memanggilku dengan bahasa formal seperti itu lagi cukup Jun Hyun ataupun Hyun, kau bertanya padaku?” Kata Jun Hyun kemudian ia malah bertanya pada Yeorin.

 “Tentu saja aku bertanya denganmu memang disini ada siapalagi?”.

“Owwhhh ... akhirnya aku bisa mendengarmu berbicara cukup panjang dan juga sampai bertanya. Dan aku akan menjadi diriku sendiri. Walaupun besar nanti aku menjadi pengemis pun tidak masalah asalkan aku tetap menjadi diriku. KIM JUN HYUN yang hebat” Ujar Jun Hyun dengan semangat.

“Jun Hyun ini sudah sangat sore aku harus pulang” Ucap Yeorin pada Jun Hyun untuk pamit pulang karena sudah terlalu sore. Tapi saat Yeorin hendak pulang ditahan oleh Jun Hyun.

Changkaman (Tunggu), Yeorin-a bagaimana besok pulang sekolah kita kesini lagi. Bagaimana?”.

Shirro (Aku tidak mau)”.

“Wae ?” Tanya Jun Hyun dengan wajah cemberut, dan itu sangat lucu menurut Yeorin.

“Aku harus mengikuti kelas tari”.

“Bagaimana setelah kau pulang dari kelas tari, aku akan menunggumu?”.

“Baiklah, sampai jumpa Jun Hyun”.

“Yeorin-a tunggu!”.

“Ada apa lagi ?”.

“boleh aku mengantarmu pulang?”.

“Tidak usah itu akan merepotkanmu”.

“Annio itu tidak merepotkan, kajja (Ayo)”.

                Jun Hyun mengantar Yeorin dengan berjalan kaki. Jun Hyun juga menggandeng tangan Yeorin. Awalnya Yeorin terkejut saat Jun Hyun mengenggam tangannya tapi saat melihat wajah Jun Hyun tersenyum Yeorin pun jadi ikut tersenyum.

“Yeorin-a apa kau suka bahasa inggris ?”.

“Annio aku sangat membenci pelajaran itu”.

“Kenapa kau membecinya ?”.

“Karena aku lemah dalam berbahasa inggris, kau menyukai bahasa inggris kah ?”.

“Geure, neomu chua (Benar, aku sangat suka)”.

“Apa kau tahu bahasa inggrisnya teman ?”.

“Kau kira aku ini terlalu bodoh tidak tahu bahasa inggris teman eo ?, aku tahu teman bahasa inggrisnya adalah friend. Betul kan ?”.

Prok ... prok ...prok

Jun Hyun menepuk tangan karena Yeorin sudah menjawab pertanyaannnya.

“Nilai 100 untukmu”.

“Ini rumahku”.

“Ini rumahmu?”.

“Ne, rumahku memang kecil dan juga berantakan”.

Gwaenchana (Tidak apa-apa), tapi bentuk rumahmu sangat lucu, aku suka”.

“Kau mau masuk ?”.

“Annio, aku akan pulang saja”.

“Jun Hyun-a gomawo (Terimakasih) untuk hari ini”.

“Ne, yasudah kau masuklah”.

“Anyeong”.

                Saat Yeorin masuk kerumahnya Jun Hyun masih didepan halaman rumah Yeeorin. Entahlah apa dia lakukan dia hanya tersenyum sambil memandangi rumah Yeorin tetapi beberapa menit kemudian wajah Jun Hyun yang tersenyum ceria terganti dengan raut wajah yang khawatir. Jun Hyun memutuskan untuk tidak pulang kerumahnya terlebih dahulu dia ingin melihat keadaan Yeorin apakah Yeorin baik-baik saja atau tidak.

Prang ... prang ... prang

                Bunyi pecahan piring dan gelas yang memang sengaja dibanting oleh ayah Yeorin didepan Yeorin. Jika Yeorin tidak menghindar saat ayahnya melemparkan piring dan gelas beling itu bisa saja pecahan itu terkena kaki Yeorin, Yeorin yang melihat kejadian itu dia hanya menangis kenapa ayahnya selalu jahat kepadanya apa salah Yeorin selama ini sampai Yeorin diperlakukan seperti pembantu. Yeorin pernah sempat berfikir kalau ia bukan anak kandung ayahnya tapi ia tepis pikiran negatifnya.

“AHN YEORIN DARI MANA SAJA KAU EO ? KAU TIDAK TAHU KAU BELUM MEMASAK UNTUKKU, MENYAPU, MENGEPEL, DAN MEMBERSIHKAN WARUNG MAKANKU EO??!” Teriak Ahn Jae Wook didepan wajah putrinya.

“Mianhae appa, aku habis kesungai han bersama temanku” Jawab Yeorin disertai air mata yang bercucuran di pipi mulusnya.

PLAKK ...

“MANA ADA YANG INGIN BERTEMAN DENGAN YEOJA SEPERTIMU EO ?” Ayahnya sama sekali pada Yeorin karena menurutnya itu hanya khayalan belaka mana ada yang inginj berteman dengan gadis seperti Yeorin.

“Anni appa aku sudah mempunyai teman”.

PLAKK ...

“Arrrrghhh ...”

Tamparan pertama yang diberikan ayahnya pada pipi Yeorin, Yeorin masih bisa menahan sakit tetapi tamparan yang kedua Yeorin menjerit kesakitan saat pipinya ditampar lagi oleh ayahnya hingga jatuh kelantai sehingga tangan dan kaki Yeorin terluka karena pecahan beling-beling tadi dan juga kali ini disudut bibir Yeorin mengeluarkan darah akibat tamparan yang sangat keras oleh ayahnya . Ibu Yeorin yang habis membersihkan warung disamping rumahnya pun pulang dan melihat putrinya terluka yang dilakukan oleh suaminya sendiri.

“Ya ! apa yang kau lakukan pada putrimu eo ?” Tanya Ibu Yeorin menatap tajam suaminya.

Yeorin-a gwaenchana? (Yeorin kau tidak apa-apa)” Tanya ibu Yeorin menghampiri Yeorin yang sedang duduk dilantai.

“Nan Gwaenchana eomma (Aku baik-baik saja ibu)”.

“KAU SAMA SAJA DENGAN ANAKMU ! , YEORIN SEBAGAI HUKUMANMU KAU TIDUR DILUAR SEKARANG !” Bentak Ayah Yeorin kepada istrinya dan ayah Yeorin menyuruh Yeorin untuk tidur didepan halaman rumahnya sebagai hukumannya.

“Tapi ayah diluar turun salju, aku juga harus mengobati lukaku” Tolak Yeorin disertai air mata yang mengalir dipipinya.
“aku tidak perduli, itu sebagai hukumanmu dan kau Ahn Min Yeon jika kau sampai menyuruh dia masuk kau mau jika putri kesayanganmu ini kusiksa lagi sampai dia mati eo?”.

                Seperti yang disuruh oleh ayahnya Yeorin tidur diluar hanya dengan memakai seragam sekolahnya. Jun Hyun yang melihat itu sangat prihatin dengan keadaan Yeorin, Jun Hyun yang tidak tahan lagi melihat Yeorin kedinginan dan juga banyak luka di tubuh teman barunya, akhirnya Jun Hyun menghampiri Yeorin yang sedang menggigil, menangis karena

“Ahn Yeorin”.

“Kim Jun Hyun ? kau belum pulang pulang ?”.

“Yeorin-a bibirmu berdarah, gwaenchana? Eo tangan dan kakimu juga berdarah?”.

“Nan gwaenchana, kenapa kau tidak pulang eo ?”.

“Karena aku mengkhawatirkanmu Ahn Yeorin”. Ucap Jun Hyun kemudian dilepaskan jas sekolahnya lalu dipakaikan jas itu pada Yeorin.

“Aku akan meemanimu disini”.

“Mwo ? tidak usah aku sudah terbiasa sperti ini kau lebih baik pulang, keluargamu pasti khawatir menyarimu.

“Tapi kau disin ...” Belum sempat Jun Hyun melanjutkan omongannya dihentikan karena ponselnya berbunyi dan yang menelphone nya adalah aboejinya (Ayahnya).




As time goes by
nan guge duryoungol
ni aneso naui modunge obdon iri doelkabwa woo~

“Ne ?”

“ ............ ”

“Aku ada dirumah temanku wae ?”.

“ ............ ”

“Tapi aboeji”.

“Aishh jinjja”.

“Wae ? pasti kau disuruh pulangkan kan ? pulanglah ayahmu pasti mencemaskanmu”.

“Tapi jika aku pulang kau ...”

“Nan gwaenchana, kau pulanglah”.

“Jinjja ?”

“Ne, kka (Pergilah)” Kata Yeorin sambil tersenyum.

“Ne aku akan pergi, Ahn Yeorin kau hati-hati ya. Selamat malam anyeong” Ujar Jun Hyun dsertai senyum manisnya.

“Jun Hyun ...”.

“Wae ?”

“Hati-hati dijalan, dan selamat malam juga” Ucap Yeorin dengan suara pelan ddan tersenyum.

“Ne” Jun Hyun juga tersenyum saat Yeorin bicara seperti itu, satu lagi yang Jun Hyun tahu sifat Yeorin selain baik dan kadang kejam ternyata Yeorin  juga perhatian.


Di Jinan Korea selatan seorang wanita tua namun tetap cantik bernama Han Min Jung yang biasanya dipanggil Nyonya Han,  ia dan pengawal pribadinya sedang berdiskusi tentang putrinya yang selama ini hilang.

“Bisakah kau temukan putriku ?” Tanya Nyonya Han.

“Kami akan berusaha Nyonya”.

“Tolonglah temukan putriku”.

“Baik nyonya”

PARAN HIGH SCHOOL

“Yeorin-a apakah kau ingin kekelas tari?” Tanya Jun Hyun pada Yeorin yang saat ini mereka berdua sedang berjalan santai dikoridor sekolah.

“Ne wae?” Kata Yeorin singkat.

“Aku akan menunggumu dihalaman sekolah eo?”.

“Ya yeoja bodoh cepatlah masuk” Tegur kakak kelas Yeorin, saat Yeorin dan Jun Hyun masih mengobrol berdua.

“Ne sunbae”.

“Kenapa kau masih disini eo?” Tanya Yeorin pada Jun Hyun dengan raut wajah heran.

“Kan tadi sudah aku bilang aku akan menunggumu” Jelas Jun Hyun.

“Untuk apa kau menungguku?”.

“Aku ingin memberimu sesuatu”.

“Kau ingin memberiku apa?” Tanya Yeorin lagi.

                “Aisshhh itu rahasia, Yeorin-a kau ini ternyata cerewet juga”.

“Terserah kau lah, aku masuk dulu anyeong!”.

“Ne, Ahn Yeorin fighting” Ucap Jun Hyun menyemangati Yeorin dengan tangannya dikepal dan diangkat keatas Yeorin yang melihat kelakuan Jun Hyun hanya menggeleng dan tersenyum.


Bagaimana kau menemukan informasi Ahn Jae Wook ?”.

“Sudah Tuan, dia mempunyai istri bernama Ahn Min Yeon dan anaknya bernama Ahn Yeorin. Dan dia memperkerjakan istrinya menjadi wanita penghibur dia juga seorang pengedar narkoba Tuan”.


“Kalian boleh keluar”.

“Ahn Jung Min kau akan  akan mati ditanganku” Ucap ayah Jun Hyun desertai senyuman licik.




















~o0o~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar