Balik lagi sama saya Alma ,, hari ini saya mau nge share Novel AS TIME GOES BY ni .. semoga readers suka yaa ,, oh yaaa tolong Comment and like nya ya agar saya lebih baik lagi dalam hal menulis !! :)
HAPPY READING
A MEANINGFUL POSTS
MUSIM DINGIN
PARAN HIGH SENIOR HIGH SCHOL
“Jun
Hyun-a” Sapa Yeorin pada Jun Hyun sedang duduk dibangku halaman sekolah sambil
menedengarkan music memakai headseat ditelinganya.
“Yeorin-a
kau sudah selesai ?” Tanya Jun Hyun sembari melepas headseat yang ada
ditelinganya.
“Ne,
kau ingin memberiku apa ?”.
“Nanti
akan aku beritahu sekarang ikut aku ke sungai Han eo ?” Tanpa persetujuan dari
Yeorin Jun Hyun langsung menarik tangan Yeorin menuju sungai Han.
SUNGAI HAN
16.30 K.S.T
“Kau
tahu disinilah aku bertemu dengan cinta pertamaku ” Cerita Jun Hyun sambil
mengangkat kepalanya keatas untuk melihat suasana awan sore yang indah.
“Mwo
? cinta pertama?” Tanya Yeorin denga menatap wajah Jun Hyun yang sedang melihat
pemandangan awan sore yang indah saat ini mereka berada disungai Han ia kadang
mereka sering berkunjung ke sungai Han yang indah dan bersih itu hanya untuk
sekedar ngobrol maupun mengerjakan tugas bersama-sama. Mereka berdua duduk
bangku di pinggiran sungai Han.
“Ne,
dia bernama Min Su Jin saat pertama kali aku melihatnya sedang membaca novel
disungai Han ini aku tertarik dengannya aku mulai mencari tahu tentangnya
setelah aku mengetahui tentang dirinya aku mulai mendekatinya. Dia sangat manis
ketika tersenyum ketika aku sudah berhasil mendekatinya menjadi temannya aku
ingin dia menjadi yeoja chinguku (Kekasihku) tetapi saat aku ingin mengungkapkan perasaanku
dia .................” Jelas Jun Hyun panjang lebar pada Yeorin.
“Dia
kenapa?” Yeorin pun penasaran dengan cerita cinta pertama Jun Hyun sebenarnya
ada kejanggalan dihati Yeorin saat Jun Hyun menceritakan cinta pertamanya entah
kenapa membuat hati Yeorin sakit.
“Dia
... dia pergi keluar negeri mengikut ayahnya” Jawab Jun Hyun setelah itu dia
menghela nafas.
“Lalu
?”.
“Ku
dengar dia pergi ke Inggris, kebetulan ayahku menawarku untuk bersekolah di
Inggris aku menerima tawaran ayahku tetapi saat aku sudah di Inggris aku
mendengar kabar jika dia sudah dijodohkan oleh keluarganya dan sejak itu aku
berusaha untuk melupakan sosoknya” Lirih Jun Hyun sekelebat ia memutar memori
yang sangat menyakitkan baginya.
“Maaf
aku jadi curhat seperti ini padamu” Jun Hyun minta maaf pada Yeorin.
“Anni gwaenchana (Tidak apa-apa), apa kau
sudah melupakannya ?” Tanya Yeorin lagi dan kali ini wajah Yeorin agak serius.
“Molla (Entahlah) Oh ya Yeorin-a aku
ingin memberi sesuatu”.
“Kau
ingin memberiku apa?”.
“Aku
ingin memberi mu ini” Jun Hyun mebuka tasnya lalu mengambil sebuah bungkus kado
lalu menyerahkan sebuah jam tangan berwarna biru cantik yang dihiasi
berlian-berlian putih dan bagian belakang jam tangan Yeorin ada sebuah tulisan As Time Goes By pada Yeorin.
“Aku
kan tidak berulang tahun hari ini kenapa kau memberikanku kado ?” Yeorin
mengangkat sebelah alisnya, dia merasa bingung pada Jun Hyun padahal dia tidak
berulang tahun hari ini kenapa Jun Hyun memberinya kado.
“Hari
ini memang bukan ulang tahunmu, aku yang mendisain
jam ini sendiri aku sengaja memberikan ini padamu karena aku tidak ingin
kau lupa waktu kau ini kan selalu lupa waktu kadang terlambat sekolah, lupa
sarapan pagi karena mengurus ini dan itu, dan juga sering melupakan waktu jika
kau sudah asyik menari. Apa Kau suka?” Jelas Jun Hyun.
“Ohhhhh
... Ne, aku sangat suka. Gomawo nae
chingu (terimakasih temanku)” Yeorin mengambil hadiah yang diberi oleh Jun
Hyun kemudian mengucapkan terimakasih disertai senyuman.
“As time goes by?” Tanya Yeorin.
“Ahh
ku lupa kau ini kan sangat lemah dalam bahasa inggris. Tapi apa kau benar-benar
tidak tahu apa artinya? Tanya Jun Hyun sedikit mengejek gadis manis dan cantik
yang ada disampingnya karena sangat lemah dengan mata pelajaran bahasa inggris.
“Kau
mengejekku eo? Aku memang tidak tahu artinya dan aku tidak mau tahu itu!” Ucap
Yeorin sedikit ketus dan memasang raut wajah yang jutek.
“aku
tidak bermaksud begitu, as time goes by itu
artinya seiring berjalan waktu” Jelas Jun Hyun.
“seiring
berjalannya waktu?” Tanya Yeorin lagi, seiring berjalannya waktu batin Yeorin
apa maksud dari kata ini.
“Aku
akan membertahu saat kelulusan nanti, kau akan tahu itu jadi aku mohon kau mau
menunggunya. Yeorin-a biar aku pakaikan” Ujar Jun Hyun kemudian mengambil alih
jam yang ditangan Yeorin lalu memakaikan jam cantik itu ke tangan indah Yeorin.
“Aku
akan menunggu itu, aku jadi tidak sabar menunggu kelulusan nanti” Kata Yeorin
tersenyum dan menatap jam tangan cantik yang baru saja diberikan teman baiknya
itu.
“Jun
Hyun-a Kau mau coba bimbimbab bikinanku?” Yeorin sengaja membuatkan bimbimbab
pada Jun Hyun ia membuat bekal makanan sebagai ucapan terimakasih karena mau
menjadi teman baik Yeorin.
“Ne,
mana kebetulan aku belum makan”.
“Kau
belum makan siang?”.
“Ne,
apa kau sengaja membuat bekal ii padaku?”.
“Ne,
kau ini benar-benar namja yang sangat cerewet. Yasudah makan saja Ini” Yeorin
memberikan kotak makannya yang berwarna biru pada Jun Hyun, Jun Hyun pun
menerima kotak makan Yeorin kemudian memakannya bimbimbab buatan Yeorin.
“Bagaimana
rasanya ?” Tanya Yeorin khawatir takut masakan buatannya tidak enak.
“Ummm
... Neo ... mu mash ... ita (Sangat enak)”
Kata Jun Hyun dengan mulut yang penuh dengan makanan sehingga berbicaranya
terbata-bata, Yeorin oun tersenyum karena makanan buatannya enak.
“Jun
Hyun-a jangan makan cepat-cepat kau bisa tersedak”.
“Annio
ak.. u tidak akan .. ter.. sedak ukhhh..eokkk, Yeorin-a aku ... ukhh minta air”
Ucap Jun Hyun meyakikankan Yeorin bahwa dirinya tidak akan tersedak tapi tidak
lama kemudian ia malah tersedak dan itu membuat Yeorin tertawa lucu.
“Hahahaha
... Jun Hyun-a muka merah padam, kau lucu” Kata Yeorin tertawa senang.
“Yeorin-a
.. uhhkkkk ... uhkkkhh ... tolong ambilkan aku air”.
“Eo ?
Ini Jun Hyun-a neo gwaenchana (Jun
Hyun kau baik-baik saja)?” Yeorin memberi minum pada Jun Hyun juga mengelus
punggung Jun Hyun agar meredakan sakit karena tersedak.
“Teman
macam apa kau, temanmu tersedak bukannya menolong kau malah tertawa bahagia!”
Kata Jun Hyun berpura-pura marah pada Yeorin dengan raut wajah dibuat-buat
kesal.
“Jun
Hyun-a mianhae (Maafkan aku)” Saut
Yeorin memelas dia takut jika Jun Hyun benaran marah padanya.
“Kau
ini, bagaimana jika aku mati karena kau terlambat menolongku eo?” Jun Hyun
mulai meninggikan suaranya sambil tersenyum.
“Jun
Hyun-a kau marah? Mianhae(Maafkan
aku). Sebagai balasannya kau boleh meminta apa saja padaku”.
“Benarkah?
Boleh meminta apa saja?” Tanya Jun Hyun dan langsung dijawab dengan anggukan
kepala oleh Yeorin.
“Benarkah?”
Tanya Jun Hyun lagi.
“Ne,
memang kau ingin minta apa?”.
“Aku
ingin kau setiap 2 minggu ini membuatkanku makanan apapun asalkan itu yang kau
buat” Kata Jun Hyun disertai senyumannya.
“Hanya
2 minggu ya tak lebih”.
“Ne
Ahn Yeorin, ngomong-ngomong saat aku marah padamu eksperesi sangat lucu. Untung
saja aktingku bagus jika tidak mungkin aku sudah tertawa dari setadi melihat
ekspresi wajahmu yang melas itu”.
“Kau?
Kau, tadi hanya berpura-pura marah? Aigoo
(Astaga) aku tidak mau membuatmu makanan!” Yeorin kesal karena Jun Hyun
tadi hanya menipu Yeorin dengan aktingnya yang bagus.
“Tidak
bisa seperti itu kau harus menepati janjimu yang akan mengambulkan permintaanku
Yeorin-a” Sahut Jun Hyun tidak terima.
“Baiklah,
karena aku sudah terlanjur janji padamu aku akan membuatkanmu makanan selama 2
minggu. Kau puas?” Kata Yeorin.
“Ne gomawo (Terimakasih)”.
“Yeorin-a
boleh aku memanggil namamu dengan sebutan Yeo?”.
“Yeo? Kenapa kau ingin memanggilku dengan
kata itu?” Tanya balik Yeorin.
“Tidak
apa-apa Aku hanya suka sebutan itu, jadi
apa boleh?”.
“Ne
gwaenchana” Sahut Yeorin tersenyum senang dia juga sangat suka dengan sebutan
itu walaupun terasa aneh jika didengar.
“Jeongmal (Benarkah)?” Tanya Jun Hyun
tidak percaya karena tadi dia kira Yeorin tidak mau jika ia dipanggil dengan Yeo tenyata ia setuju jika mulai
sekarang Jun Hyun memanggilnya Yeo.
“Sudah
sore, Kajja (Ayo) pulang” Ajak Yeorin kemudian menarik
tangan Jun Hyun meninggalkan sungi Han yang indah.
“Ya ! itu dia putri dari Ahn Jae Wook menurutku kalau
kita menculik dia. Kita bisa saja jadikan dia sebagai pekerja dibar. Dan aku
bisa juga membalas dendamku pada Ahn Jae Wook karena dialah yang menipuku” Ucap
seorang pria dengan tersenyum licik.
“Baik bos, aku yang akan menculiknya bos tunggu disini arra”
Kata sang anak buah.
~o0o~
“Jun
Hyun-a terimakasih untuk sweaternya, kau mengantarku sampai disini saja” Kata
Yeorin pada Jun Hyun, ia meminta agar Jun Hyun mengantarnya sampai depan gang
saja. Tapi Jun Hyun menolak ia ingin mengantar Yeorin sampai depan ruma Yeorin
“Ne
Cheonma (Iya sama-sama), anni aku
akan mengantarmu sampai rumah”.
“Annio
tidak usah itu akan merepotkanmu” Tolak Yeorin halus.
“Jinjja?”.
“Ne, kau pulanglah”.
“Anni
kau pulanglah dulu”.
“Annio
kau saja dulu”.
“Baiklah,
Yeorin-a nae chingu jaljayo (Yeorin,
temanku selamat malam) ”.
“Ne”
Yeorin
berjalan sambil tersenyum karena di senang mempunyai teman sebaik Jun Hyun dan
menurut Yeorin Jun Hyun sangatlah baik, perhatian, dan jaga tampan. Saat Yeorin
sedang asyik berjalan sambil membayangkan Jun Hyun tiba-tiba dari belakang ada
yang membekap mulut Yeorin.
“Tolongg
.... Tolong ... Jun Hyun-a ...”.
“Ya
kau bisa diam tidak, jika kau tidak bisa diam mau pisau ini kugoreskan kewajah
cantikmu ini gadis manis” ancam si penculik dengan menggunakan pisau agar
Yeorin tidak berteriak, ancaman itu tak membuat Yeorin takut ia malah berteriak
lebih keras.
Setelah
mengantarkan Yeorin pulang Jun Hyun berjalan santai sambil tersenyum karena ia
bahagia bisa mempunyai teman sebaik dan secantik Yeorin, tapi saat baru 10 dia
melangkah Jun Hyun mendengar suara minta tolong.
“Tolongg
.... Tolong ... Jun Hyun-a ...”.
“Yeorin-a”
(Jun Hyun yang mendengar suara Yeorin,
Jun Hyun langsung berlari mencari Yeorin).
“Ya
!!!! ahjussi apa yang kau lakukan pada temanku eo ??”.
“Jangan
mendekat jika kau mendekat temanmu yang cantik ini akan ku bunuh eo ?”.
“Jun
Hyun-a hiksss ... hiksss” (Yeorin
menyebut nama Jun Hyun dia amat sangat takut sehingga dia sampai menangis).
“Ahn
Yeorin aku akan menyelamatkanmu”.
“Ahjussi
aku mohon lepaskan temanku !”.
“Aku
tidak akan melepaskan temanmu” (Ucap
penculik yang bernama Ju Kwon dengan nada sinis).
“Ya
Ju Kwon bawa dia masuk”.
“ANDWE
!!! AHJUSSI LEPASKAN YEORIN” Teriak Jun Hyun sambil menarik-narik baju penculik
itu.
“YA
BOCAH TENGIK LEPASKAN !!!”
“Annio
aku tidak akan melepaskan jika kau tidak melepaskan Yeorin”.
“Dasar
keras kepala”.
Bukk ... Bukk ... Plakk ...
Berkali-kali
Ju Kwon si penculik berkaki pincang melayangkan tinjuan kewajah Jun Hyun,
tinjuan Ju Kwon membuat Jun Hyun memar dan tidak berdaya. Jun Hyun pun
terjatuh, Yeorin hanya bisa melihat dan menangisi Jun Hyun yang sudah penuh
memar diwajahnya. Yeorin ingin menolong temannya namun dia tidak bisa karena
tangannya diikat oleh sang penculik
“Ahjussi
jangan sakiti dia!!!” Teriak Yeorin kencang berharap si ahjussi penculik
berhenti memukuli temannya. Teriakan Yeorin dijiraukan oleh si Ju Kwon dia
masih memukuli Jun Hyun yang padahal keadaannya sudah sangat lemah. Namun
Yeorin tidak patah semangat ia terus berteriak agar ahjussi itu berhenti
menyakiti Jun Hyun. Setelah Yeorin berteriak kencang akhirnya si ahjussi itu
berhenti memukuli Jun Hyun.
“Sudah
cukup, biarkan dia hidup. Masuklah” Sahut si bosnya Ju Kwon.
“Baik
bos”.
“ANDWE
LEPASKAN AKU, JUN HYUN-A ... JUN HYUN-A”.
Yeorin berontak dan terus berteriak memanggil Jun Hyun.
Jun Hyun sendiri ingin sekali menolong Yeorin yang sudah dibawa pergi oleh
penculik biadab itu namun karena tidak ada lagi tenaga Jun Hyun hanya pasrah
kepada Tuhan ia juga berharap agar Yeorin baik-baik saja. Saat beberapa detik
kemudian Jun Hyun berteriak memanggil nama Yeorin.
“YEORIN ... AHN YEORIN ...!!”
“AHN YEORINNNNNNNN ......!!”
Jun
Hyun berteriak kencang karena tidk dapat menyelamatkan Yeoorin ditepi jalan
kota Seoul yang begitu dingin Jun Hyun menangis dan terus menyebutkan nama
Yeorin, Jun Hyun menghapus air matanya kemudian dia berlari kerumah Yeorin
untuk memberi tahu kepada orang tua Yeorin kalau Yeorin telah diculik.
“Permisi
...” (Jun Hyun mengetuk pintu rumah
Yeorin berulang kali).
“Maaf
kau siapa ?”.
“Ahjumma
(Bibi) aku Jun Hyun teman Yeorin,
hosshh ... hosshh ahjumma Yeorin ... yeorin dia”.
“Yeorin
? ada apa dengannya eo ?”.
“Ahjumma
Yeorin di diculik oleh seeorang”.
“MWO
? YEORIN DICULIK ?”.
“Ahjumma
kita harus bagaimana ?” (Tanya Jun Hyun
sambil mengeluarkan air matanya).
“Bagaimana
kalu kita melaporkannya kepolisi ?”.
“Ne
ahjumma, ayo cepat kita lapor kepolisi”.
“Jun
Hyun-a kau baik-baik saja ? wajahmu penuh denga lebam, sebaiknya diobati dulu
eo ?”.
“Annio,
nan gwaenchana (Aku baik-baik saja)”.
“Kalau
begitu ahjumma ganti baju dulu, Jun Hyun-a silahkan masuk”.
“Ne”
“Oh ahjumma
ya jangan berisik ya, suamiku sebenarnya tidak megizinkanku pergi kalau
malam-malam. Dan maa rumahku sangat berantakan”.
“Ne
ahjumma, gwaenchana”.
DIKEDIAMAN KIM JEONG SUK
22.00 PM K.S.T
“kau
kan kusuruh untuk menjaga Jun Hyun kenapa sampai jam segini dia belum pulang eo ?”.
“Maaf
presdir, tadi Tuan Muda Jun Hyun tidak ingin dijemput. Saya juga tidak tahu
sekarang dia dimana”.
“Cepat
kau temukan Jun Hyun. JIKA KAU TIDAK MENEMUKANNYA KAU KUPECAT !!!”.
“Baik
Presdir”
Sejak insiden penculikan yang barusan
terjadi Kim Jun Hyun memberi tahu ibu Yeorin kemudian mereka berdua menuju
kantor Polisi.
DIKANTOR POLISI
22.30 PM K.S.T
“Pak
polisi teman saya dia diculik, tolong cepat temukan dia pak”.
“Betul
pak, putri saya diculik”.
“Bisa
kau ceritakan bagaimana kronologinya ?” (Jun
Hyun menceritakan kronologinya dari pertama hingga akhir).
“Apa
kau ingat sesuatu misalkan flat mobilnya atau ciri-ciri orang yang menculik Ahn
Yeorin”.
“Nomor
flat mobilnya” .
“B6653
TTL ”
“Ne”.
“Apa
kau ingat ciri-ciri penculik itu”.
“Penculik
itu bernama Ju Kwon dia berjalan agak pincang dan dia memakai topi berwarna
hitam bertulis I AM STRONG”.
“Berapa
orang yang menculik Yeorin ?”.
“2
orang tapi yang satu lagi dia berada didalam mobil aku tidak begitu jelas
melihatnya”.
“Baiklah
kami akan menyelidikinya, kau boleh pulang”.
“Tapi
pak polisi saya mohon temukan putri saya hikss ..hikss”.
“Ne
kami akan berusaha menemukan putri anda”.
“Bibi
tenang saja aku juga akan berusaha menemukan Yeorin”.
“Ne
kau anak yang sangat baik”.
As time goes by
nan guge duryoungol
ni aneso naui modunge obdon iri doelkabwa woo~
“Sebentar bi”.
“Yeobseo
? (hallo)”.
“Ya
ANAK NAKAL KAU DIMANA EO ? CEPAT PULANG SEKARANG JUGA !!”.
“Aku
habis dari kantor polisi aboeji”.
“Mwo
? kantor polisi ? apa yang kau lakukan disana ?”.
“Aku
hanya melaporkan kekantor polisi jika temanku diculik”.
“Cepat
pulang sekarang juga, jika kau tidak aboeji akan mengirimmu ke Inggris lagi”.
“Jangan
aboeji, aku akan pulang sekarang juga”.
“Ahjumma aku harus pulang, ahjumma tidak apa-apa kan
pulang sendiri ?”.
“Tentu, kau hati-hati dijalan ya”.
“Ne, ahjumma hati-hati juga ya. Anyeong”.
BAR, ILSAN
KOREA SELATAN
“Kenapa kau menculikku eo ?”.
“Kau masih tanya kenapa ? kau masih ingat aku
?”.
“Siapa kau ? aku tidak mengenalmu”.
“Cisshhh ! kau tidak mengenalku ? kau yang
membuat kepalaku berdarah, kau juga yang hampir memasukkanku kepenjara.
Bagaimana apa kau ingat sekarang ?”.
“Kau ahjussi itu kan Tuan Jang Min Woo ?”.
“Betul sekali” “Bagaimana bisa kau disini
bukannya kau sudah dipenjara ?”.
“Aku Jang Min Woo tidak akan segampang itu
masuk penjara”.
“Lalu kau mau apa kau menculikku eo ?”.
“Kau harus membayar perbuatanmu juga ayahmu
pun juga sudh menipuku, sebagai balasannya kau akanku jadikan wanita penghibur
seperti ibumu. Menurutku wajahmu dan badanmu cukup bagus pasti makin banyak
pelanggan yang akan beerkunjung ke barku”.
“Neo michyeosseo?
(Kau gila) aku tidak mau”.
“Kalau
kau tidak mau mau keluargamu ku hancurkan eo?”.
“Andwe
jangan lakukan itu”.
“Bagus,
heh Ju Kwon urus dia”.
“Baik
bos, kau ikut aku”.
Yeorin
dibawa paksa keruang untuk mengganti bajunya karena mulai sekarang dia menjadi
seorang pelayanan bar atau juga disebut wanita penghibur.
“Kau
pakai ini, jika sudah selesai kau bawakan minuman ini ok”.
“Ne”
“Hikksss
... hikss ... hikss Eomma Jun Hyun aku tidak mau seperti ini”.
“Ya !
kau sudah mengganti baju belum ? lama sekali”.
“Wahh
bagus, cepat antarkn minuman ini”.
Yeorin mengantarkan minuman kepada seorang
ahjussi dia sedikit agak risih dengan pakaiannya karena pakaiannya bahunya
sedikit terbuka.
“Ahjussi
.. ini minuman yang anda pesan” (Ujar
Yeorin dengan nada pelan dia takut kejadian yang waktu itu menimpanya terulang
kembali).
“Terimakasih”.
“Kalau
begitu saya permisi”.
“Eitss
kau mau kemana eo ?” Tanya si ahjussi menahan tangan Yeorin yang hendak mau
pergi.
“Ak..
aku ingin kebelakang”.
“Aigoo (Astaga) temanilah ahjussi minum”.
“Annio
ahjussi”
“Ayolah”
Si ahjussi itu mulai lancang dia memegang bahu Yeorin, Yeorin yang melihat
itupun langsung menampar ahjussi kurang ajar itu.
PLAK
“Ya
kurang ajar sekali kau menamparku ?!”.
“Ada
apa ini eo ?” Min Woo tiba-tiba datang dan menanyakan apa yang telah terjadi.
“Ahjussi
itu telah kurang ajar padaku”.
“Hey
Ju Kwon bilang padanya berani-beraninya dia menamparku. Aku tidak akan kebar
ini lagi, kau segera kembalika uangku”Kata si ahjussi kurang ajar itu kemudian
pergi.
“Sini
kau ikut aku!” Min Woo menyeret paksa Yeorin menuju gudang bar.
PLAK
Suara
tamparan yang cukup keras disebuah gudang dibar. Ternyata Yeorin sedang
ditampar dan dibentak oleh Min Woo atas kesalajhan Yeorin yang membuat
pelanggan bar pergi tanpa membayar dan itu sangat membuat Min Woo marah.
“Ya
!!! yeoja pabo (Hey, gadis bodoh) apa yang kau lakukan eo? kau menampar
tamu special. Gara-gara kau menamparnya dia tidak mau datang lagi ke Bar ku eo??
Aku jadi rugi !!!”.
“
.... ” Yeorin bungkam, dia hanya mengeluarkan air mata. Dia sangat takut
ditempat asing ini apalagi tidak ada yang menemaninya dia hanya sendiri.
“Ckk
menyusahkan, sebagai hukumannya kau ku kurung disini”.
“Aku
harus kabur dari sini” Ucap Yeorin meyakinkan dirinya.
Yeorin
pun mencari akal untuk keluar dari gudang gelap dan kotor itu, Yeorin melihat
sebuah jendela dia pun menghampiri jendela itu apakah terkunci atau tidak, dan
ternyata jendela itu tidak terkunci itu waktu luan Yeorin untuk melarikan diri.
KE ESOKAN HARINYA.
09.35 AM K.S.T
“Pak
polisi apa sudah ada kabar dari Yeorin ?”
“Kami
masih dalam penyelidikan, tapi dugaan kami Nona Yeorin diculik dan dibawa
kedaerah Ilsan”.
“Mwo
Ilsan ?”.
As time goes by
nan guge duryoungol
ni aneso naui modunge obdon iri doelkabwa woo~
“Yeobseo ?”.
“Jun Hyun-a”.
“Yeorin ? Ahn Yeorin ?”.
“Jun Hyun-a to .. long ak ... ak ... ku”.
“Kau ada dimana sekarang ?”.
“Aku ada didaerah Ilsan hikss...hikss...hikss
tepatnya disalah satu tempat perbelanjaan terbesar dikota ini”.
“Baiklah aku akan segera kesan, aku jangan
kemana-mana eo ? Yeorin-a gwaenchana ?”
“Nan gwaenchana”.
“Kalau begitu kau tunggu disana aku akan
segera kesana”.
“Apa
Yeorin sudah ditemukan ?”.
“Ne
Yeorin bilang dia ada di Ilsan, ahjussi terimakasih aku pergi dulu. Anyeong”.
“Yeobseo ?”
“ ... “
“Ahjussi sekarang jemput aku”.
Jun Hyun pergi ke Ilsan untuk menjemput
Yeorin.
“YEORIN-A,
EODDISEO ? (Yeorin, kau dimana)”. (Jun Hyun berteriak mencari Yeorin).
“YEORIN-A,
EODDISEO ? (Yeorin, kau dimana)”.
“Jun
Hyun-a aku disini hikkss ... hikkss ...”.
“Yeorin-a
gwaenchana ? (Yeorin-a, gwaenchana)” (Jun Hyun berlari menghampiri Yeorin dan
memeluknya. Yeorin saat itu dalam keadaan yang sangat berantakan juga penuh
dengan luka dipipi dan disudut bibirnya).
“Hikkss
... hikkss ... hikks Jun Hyun-a aku takut”. (Yeorin
terisak didalam pelukan Jun Hyun).
“Gwaenchana
ada aku disini”.
“Jun
Hyun-a aku takut hikss ... hikss L”
Yeorin masih saja menangis dan terisak dipelukan Jun Hyun dan Jun Hyun juga
berusaha menenangkan Yeorin, akhirnya beberapa menit kemudian isakan tangis
Yeorin mereda.
“Yeorin-a
kau sudh tenang sekarang ?” Tanya Jun Hyun dengan hati-hati dan dibalas
anggukan oleh Yeorin.
“Yeorin-a
kajja kita pulang”.
Jun Hyun menuntun Yeorin untuk masuk
kemobilnya dan kembali pulang ke Seoul.
~o0o~
Tok ... Tok ... Tok
“Masuk”.
“Presdir
Kim saya sudah berhasil menemukan alamat Ahn Jae Wook itiu”.
“Benarkah
?”
“Ne
presdir, ini alamatnya” (Anak buah
Presdir Kim alias ayah dari Jun Hyun menyerahkan alamat).
“Kerja
bagus kau boleh keluar, sekian lama aku mencarimu Ahn Jae Wook akhirnya
kaukutemukan juga. Lihat saja apa yang akan aku lakukan padamu nanti”.
SEOUL HOSPITAL
12.18 AM K.S.T
“Apa
Yeorin baik-baik saja dok ?”.
“Ne,
dia hanya luka kecil dan trouma jadi nona Yeorin harus istirahat” (Ucap sang dokter).
“Kamshamnida uisanim (Terimakasih dokter)”.
“Kalau
begitu saya permisi dulu” Sang dokter pun keluar dari ruang pasien, setelah
kepergian sang dokter Jun Hyun menghampiri Yeorin yang sedang terbaring lemah
dikasur, Jun Hyun duduk disebelah Yeori kemudian ia memegang tangan Yeorin
seperti memberi kekuatan.
“Yeorin-a
maafkan aku” Ujar Jun Hyun mengegenggam erat tangan Yeorin dengan linangan air
mata, ia marah kepada dirinya sendiri kenapa ia bisa sebodoh dan selemah itu
jika saja ia tidak seperti itu mungkin saja Yeorin sekarang baik-baik saja.
“Yeorin-a mulai sekarang aku akan
selalu melindungimu”.
“YEORIN
! YEORIN ! AHN YEORIN ! , Ahn Min Yeon kau lihat anak tak berguna itu eo ?”
sementara dirumah sederhana milik keluarga Ahn itu sang suami yang sedang
berteriak-teriak memanggil putrinya ia mungkin tidak tahu jika sebenarnya
putrinya sedang diculik.
“Yeorin
putrimu dia ... dia”Min Yeon mencoba menjelaskan pada suaminya jika piutrinya
telah diculik.
“Dia
apa ? kalau bicara itu yang jelas”.
“Putrimu
dia diculik”.
“Aisshh
jinjja dasar bocah menyusahkan”.
“Kenapa
kau bicara seperti itu eo ? dia putrimu sendiri”.
“DIAM
KAU ! YEORIN BUKAN PUTRIKU”.
“KAU
GILA !! Kau dulu yang sendiri menculik Yeorin dari ibu kandungnya ! seharusnya
aku tidak menurutimu untuk menculik Yeorin dari Tuan Han dulu jika seperti ini
!” Min Yeon berteriak membentak suaminya.
“Jika
saja kau tidak mandul, mungkin tidak akan terjadi dasar wanita tidak berguna
kau !”.
“Apa
???” Terdengar suara seorag wanita yang enegahi perdebatan kedua orang
tersebut, yang ternyata Ahn Yeorin ditemani dengan Kim Jun Hyun. Ereka berdua
baru keluar dari ruah sakit karena Yeorin sendiri yang memaksanya, ia sangat
tidak menyukai rumah sakit.
“Kenapa
diam ? eomma (Ibu) apa yang dikatakan
appa (ayah) benar?” Tanya Yeorin
dengan suara serak sambil berjalan tertatih menghampiri kedua orang tuanya.
“Wae? (Kenapa) kalian tidak mau menjawab
eo? KENAPA?” Kesabaran Yeorin habis sehingga ia membentak kedua orang tuanya.
“Yeorin-a
eomma (Ibu) bisa jelaskan” Min Yeon
menghampiri Yeorin kemudian mengenggam tangannya mencoba menjelaskan apa yang
telah terjadi.
“Memang
kenapa eo? Kau memang bukan anakku, kau hanyalah anak yang kami culik 18 tahun
yang lalu” Sambung Jae Wook ayah Yeorin dengan nada lantang.
“Apa?
Kenapa ... kenapa kalian tega berbuat seperti itu padaku?” Yeorin bertanya
dengan suara serak sambil memukul-mukul pelan dadanya sendiri agar bmenghilangkan
rasa sakit dihatinya.
“Mianhae (Maafkan aku) eomma benar-benar
minta maaf Yeorin” Min Yeon memohon pada Yeorin untuk diberikan maaf ia rela
melakukan apa saja agar Yeorin bisa memaafkannya walaupun dengan bersujud
sekalipun.
“AKU
MEMBENCI KALIAN!!!” Yeorin berteriak keras ia sangat kacau, kecewa, marah
bagaimana tidak ia dibohongi selama bertahun-tahun dipisahkan dari kedua orang
tua kandungnya, dibenci oleh appanya yang dianggap appa kandungnya sendiri tapi
ternya Ahn Jae Wook hanyalah appa tirinya yang tega memanfaatkannya. Yeorin
terus berlari dia tidak peduli dengan semuanya walaupun Jun Hyun
berteriak-teriak memanggil namanya dia tidak perduli yang ia butuhkan saat ini
mencari tempat yang tenang, dibelakang Yeorin Jun Hyun tetap mengejarnya ia
sangat khawatir dengan keadaanYeorin apalagi saat ini hujan turun dengan deras
dalam waktu yang tidak tetap seolah-olah hujan juga ikut sedih apa yang telah
dialami oleh Yeorin.
“YEORIN!!
AHN YEORIN BERHENTI” Jun Hyun berteriak keras sambil berlari kencang berusaha
mengejar Yeorin. Kini Jun Hyun mempercepat gerakannya dan ia puny berhasil mengamit
tangan Yeorin.
“Yeorin-a
jangan seperti ini” Lirih Jun Hyun menatap punggung Yeorin yang bergetar
mungkin karena Yeorin menagis dan kedinginan. Jun Hyun yang melihat itupun
merasa khawatir dan iba ia pun melepaskan jaketnya dan dipasangkan dibahu
Yeorin.
“Dunia
ini tidak adil, kenapa aku dilahirkan didunia jika kehidupanku sangat miris
seperti ini!” Yeorin berteriak saking frustasinya ia mersa sangatlah dibohongi
oleh orang yang sangat ia anggap orang tua kandungnya tetapi kedua orang itu
malah membohonginya jika sebenarnya ia bukanlah anak dari keluarga Ahn itu.
Lalu jika dia bukan anak kandung mereka, lalu kemana orang tua kandung aslinya
?.
“Yeorin-a
jangan berbicara seperti itu, bagaimanapun juga dia orang tuamu yang telah membesarkanmu. Sekarang ayo kita pulang”
Bujuk Jun Hyun pada Yeorin temannya.
“Shirreo (Tidak mau) aku tidak mau
pulang” Ucap Yeorin menggelenkan kepalanya ia tidak mau pulang saat ini. Hujan
pun masih belum reda Jun Hyun sangat khawatir jika Yeorin sampai jatuh sakit
apalagi ia tahu kalau Yeorin belum sempat makan malam.
“Jangan
bodoh Yeorin-a apa kau tidak khawatir dengan orang tuamu?” Jun Hyun mulai
meninggikan suaranya. Yeorin tidak menjawab pertanyaan dari Jun Hyun dia hanya
diam membisu dan menatap kosong kearah depan. Jun Hyun melihat bibir Yeorin
yang membiru, wajahnya yang pucat pasi, badannya gemetar ia sangat tidak tahan
melihat kondisi temannya yang sangat menyedihkan. Akhirnya Jun Hyun mengambil
keputusan lalu menarik tangan Yeorin untuk membawanya pulang kerumah Yeorin.
“Aku
tidak mau pulang” Tolak Yeorin dengan nada lirihnya.
“Tidak
kau harus pulang, apa kau tidak berfikir bagaiman jika ayahmu menyakiti ibumu,
apa kau mau itu terjadi?” Ujar Jun Hyun tegas memegang bahu Yeorin menatap
tajam wajah seorang gadis yang sebenarnya manis dan cantik tetapi karena
menangis dan kedinginan akibat kehujanan wajah manis dan cantiknya hilang
menjadi wajah pucat pasi Yeorin hanya menunduk dan menagis saat ditanya oleh
Jun Hyun teman satu-satunya yang ia punya. Didalam hati kecilnya ia sangat
khawatir dengan ibunya akhirnya iapun memutuskan untuk pulang kerumahnya yang
sangat sederhana. Jun Hyun menunggu jawaban dari Yeorin dan setelah menunggu 5
menit akhirnya Yeorin menjawab dengan menganggukan kepalanya bertanda jika ia
ingin pulang kerumah. Jun Hyun pun tersenyum mendapat reaksi dari Yeorin.
“Akhirnya
.. baiklah ayo pulang” Jun Hyun menarik tangan Yeorin membawanya pulang. Saat
mereka sudah sampai ketemat tujuan betapa terkejutnya mereka saat dirumahnya
banyak segerombolan orang dan polisi yang ramai mengerumuni rumahnya, pikiran
Yeorin pun sudah melayang kemana-mana ia sangat takut apa yang ia pikirkan
ternyata benar. Saat Yeorin dan Jun Hyun masuk kedalam rumah keluarga Ahn yang
sagat sederhan ia melihat Ahn Jung Min yang tidak lain ayahnya Yeorin sendiri
ditangkap polisi. Yeorin pun berlari melepaskan genggaman Jun Hyun menghampiri
sang ayah tirinya.
“Appa,
ada apa ini?” Tanya Yeorin.
“Ada
apa ? Eommamu pasti sudah ada disurga. hahaha” Jawab Ahn Jung Min sesaat
kemudia ia tertawa. Yeorin yang mendengarkan jawaban dari ayah tirinya pun
kaget disurga ? apa eommanya sudah meninggal, Yeorin sangat menyesal
meninggalkan eommanya tadi ia pun menangis cairan bening seperti krystal
membasahi kedua pipinya yang chubby.
“Maksud
appa apa?” Tanya masih belum terlalu mengerti.
“Maaf
adik, appamu harus kami tangkap karena telah membunuh istrinya sendiri dan juga
pengederan narkoba. Ayo bawa dia” Jelas salah satu anggota polisi pada Yeorin,
saking kagetnya Yeorin tidak dapat lagi menahan berat tubuhnya tubuhnya sangat
lemah saat ini ia pun menangis terisak. Ini semua karena dirinya yang bodoh
meninggal eommanya sendiri. Jun Hyun yang menyaksikan itu hanya bisa mengeluarkan
air mata beningnya dan terdiam membeku dibelakang Yeorin. Beberapa saat
kemudian Yeorin bangkit lalu berlari masuk kedalam rumah sederhananya.
“Eomma
... eomma ... hikss ... hikss jangan tinggalkan aku, mianhae (Maafkan aku)” Isak Yeorin sambil memeluk tubuh ibunya yang
sudah tidak bernyawa lagi, ia menagis kencang hatinya sangat sakit sekarang ia
sudah tidak punya siappa-siapa lagi didunia ini. Apalagi ayahnya sekarang sudah
dipenjara, bahkan ia tidak tahu dimana keberadaan kedua orang tuanya.
“Yeorin-a aku turut berduka cita”
Jun Hyun pun membuka suaranya, menyentuh bahu Yeorin seperti memberi kekuatan
bagi Yeorin agar temannya bisa menerima apa yang telah terjadi dengan sabar.
~o0o~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar