Kamis, 11 Juli 2013

AS TIME GOES BY LANJUTAN 1

Assalamualaikum ..

Balik lagi sama saya Alma ,, hari ini saya mau nge share Novel AS TIME GOES BY ni .. semoga readers suka yaa ,, oh yaaa tolong Comment and like nya ya agar saya lebih baik lagi dalam hal menulis !! :)

HAPPY READING

A MEANINGFUL POSTS


MUSIM DINGIN
PARAN HIGH SENIOR HIGH SCHOL

“Jun Hyun-a” Sapa Yeorin pada Jun Hyun sedang duduk dibangku halaman sekolah sambil menedengarkan music memakai headseat ditelinganya.

“Yeorin-a kau sudah selesai ?” Tanya Jun Hyun sembari melepas headseat yang ada ditelinganya.

“Ne, kau ingin memberiku apa ?”.

“Nanti akan aku beritahu sekarang ikut aku ke sungai Han eo ?” Tanpa persetujuan dari Yeorin Jun Hyun langsung menarik tangan Yeorin menuju sungai Han.

SUNGAI HAN
16.30 K.S.T

“Kau tahu disinilah aku bertemu dengan cinta pertamaku ” Cerita Jun Hyun sambil mengangkat kepalanya keatas untuk melihat suasana awan sore yang indah.

“Mwo ? cinta pertama?” Tanya Yeorin denga menatap wajah Jun Hyun yang sedang melihat pemandangan awan sore yang indah saat ini mereka berada disungai Han ia kadang mereka sering berkunjung ke sungai Han yang indah dan bersih itu hanya untuk sekedar ngobrol maupun mengerjakan tugas bersama-sama. Mereka berdua duduk bangku di pinggiran sungai Han.

“Ne, dia bernama Min Su Jin saat pertama kali aku melihatnya sedang membaca novel disungai Han ini aku tertarik dengannya aku mulai mencari tahu tentangnya setelah aku mengetahui tentang dirinya aku mulai mendekatinya. Dia sangat manis ketika tersenyum ketika aku sudah berhasil mendekatinya menjadi temannya aku ingin dia menjadi yeoja chinguku (Kekasihku) tetapi saat aku ingin mengungkapkan perasaanku dia .................” Jelas Jun Hyun panjang lebar pada Yeorin.

“Dia kenapa?” Yeorin pun penasaran dengan cerita cinta pertama Jun Hyun sebenarnya ada kejanggalan dihati Yeorin saat Jun Hyun menceritakan cinta pertamanya entah kenapa membuat hati Yeorin sakit.

“Dia ... dia pergi keluar negeri mengikut ayahnya” Jawab Jun Hyun setelah itu dia menghela nafas.

“Lalu ?”.

“Ku dengar dia pergi ke Inggris, kebetulan ayahku menawarku untuk bersekolah di Inggris aku menerima tawaran ayahku tetapi saat aku sudah di Inggris aku mendengar kabar jika dia sudah dijodohkan oleh keluarganya dan sejak itu aku berusaha untuk melupakan sosoknya” Lirih Jun Hyun sekelebat ia memutar memori yang sangat menyakitkan baginya.

“Maaf aku jadi curhat seperti ini padamu” Jun Hyun minta maaf pada Yeorin.

Anni gwaenchana (Tidak apa-apa), apa kau sudah melupakannya ?” Tanya Yeorin lagi dan kali ini wajah Yeorin agak serius.

Molla (Entahlah) Oh ya Yeorin-a aku ingin memberi sesuatu”.

“Kau ingin memberiku apa?”.

“Aku ingin memberi mu ini” Jun Hyun mebuka tasnya lalu mengambil sebuah bungkus kado lalu menyerahkan sebuah jam tangan berwarna biru cantik yang dihiasi berlian-berlian putih dan bagian belakang jam tangan Yeorin ada sebuah tulisan As Time Goes By pada Yeorin.

“Aku kan tidak berulang tahun hari ini kenapa kau memberikanku kado ?” Yeorin mengangkat sebelah alisnya, dia merasa bingung pada Jun Hyun padahal dia tidak berulang tahun hari ini kenapa Jun Hyun memberinya kado.

“Hari ini memang bukan ulang tahunmu, aku yang mendisain jam ini sendiri aku sengaja memberikan ini padamu karena aku tidak ingin kau lupa waktu kau ini kan selalu lupa waktu kadang terlambat sekolah, lupa sarapan pagi karena mengurus ini dan itu, dan juga sering melupakan waktu jika kau sudah asyik menari. Apa Kau suka?” Jelas Jun Hyun.

“Ohhhhh ... Ne, aku sangat suka. Gomawo nae chingu (terimakasih temanku)” Yeorin mengambil hadiah yang diberi oleh Jun Hyun kemudian mengucapkan terimakasih disertai senyuman.

As time goes by?” Tanya Yeorin.

“Ahh ku lupa kau ini kan sangat lemah dalam bahasa inggris. Tapi apa kau benar-benar tidak tahu apa artinya? Tanya Jun Hyun sedikit mengejek gadis manis dan cantik yang ada disampingnya karena sangat lemah dengan mata pelajaran bahasa inggris.

“Kau mengejekku eo? Aku memang tidak tahu artinya dan aku tidak mau tahu itu!” Ucap Yeorin sedikit ketus dan memasang raut wajah yang jutek.

“aku tidak bermaksud begitu, as time goes by itu artinya seiring berjalan waktu” Jelas Jun Hyun.


“seiring berjalannya waktu?” Tanya Yeorin lagi, seiring berjalannya waktu batin Yeorin apa maksud dari kata ini.

“Aku akan membertahu saat kelulusan nanti, kau akan tahu itu jadi aku mohon kau mau menunggunya. Yeorin-a biar aku pakaikan” Ujar Jun Hyun kemudian mengambil alih jam yang ditangan Yeorin lalu memakaikan jam cantik itu ke tangan indah Yeorin.

“Aku akan menunggu itu, aku jadi tidak sabar menunggu kelulusan nanti” Kata Yeorin tersenyum dan menatap jam tangan cantik yang baru saja diberikan teman baiknya itu.

“Jun Hyun-a Kau mau coba bimbimbab bikinanku?” Yeorin sengaja membuatkan bimbimbab pada Jun Hyun ia membuat bekal makanan sebagai ucapan terimakasih karena mau menjadi teman baik Yeorin.

“Ne, mana kebetulan aku belum makan”.

“Kau belum makan siang?”.

“Ne, apa kau sengaja membuat bekal ii padaku?”.

“Ne, kau ini benar-benar namja yang sangat cerewet. Yasudah makan saja Ini” Yeorin memberikan kotak makannya yang berwarna biru pada Jun Hyun, Jun Hyun pun menerima kotak makan Yeorin kemudian  memakannya bimbimbab buatan Yeorin.

“Bagaimana rasanya ?” Tanya Yeorin khawatir takut masakan buatannya tidak enak.

“Ummm ... Neo ... mu mash ... ita (Sangat enak)” Kata Jun Hyun dengan mulut yang penuh dengan makanan sehingga berbicaranya terbata-bata, Yeorin oun tersenyum karena makanan buatannya enak.

“Jun Hyun-a jangan makan cepat-cepat kau bisa tersedak”.

“Annio ak.. u tidak akan .. ter.. sedak ukhhh..eokkk, Yeorin-a aku ... ukhh minta air” Ucap Jun Hyun meyakikankan Yeorin bahwa dirinya tidak akan tersedak tapi tidak lama kemudian ia malah tersedak dan itu membuat Yeorin tertawa lucu.

“Hahahaha ... Jun Hyun-a muka merah padam, kau lucu” Kata Yeorin tertawa senang.

“Yeorin-a .. uhhkkkk ... uhkkkhh ... tolong ambilkan aku air”.

“Eo ? Ini Jun Hyun-a neo gwaenchana (Jun Hyun kau baik-baik saja)?” Yeorin memberi minum pada Jun Hyun juga mengelus punggung Jun Hyun agar meredakan sakit karena tersedak.

“Teman macam apa kau, temanmu tersedak bukannya menolong kau malah tertawa bahagia!” Kata Jun Hyun berpura-pura marah pada Yeorin dengan raut wajah dibuat-buat kesal.

“Jun Hyun-a mianhae (Maafkan aku)” Saut Yeorin memelas dia takut jika Jun Hyun benaran marah padanya.

“Kau ini, bagaimana jika aku mati karena kau terlambat menolongku eo?” Jun Hyun mulai meninggikan suaranya sambil tersenyum.

“Jun Hyun-a kau marah? Mianhae(Maafkan aku). Sebagai balasannya kau boleh meminta apa saja padaku”.

“Benarkah? Boleh meminta apa saja?” Tanya Jun Hyun dan langsung dijawab dengan anggukan kepala oleh Yeorin.

“Benarkah?” Tanya Jun Hyun lagi.

“Ne, memang kau ingin minta apa?”.

“Aku ingin kau setiap 2 minggu ini membuatkanku makanan apapun asalkan itu yang kau buat” Kata Jun Hyun disertai senyumannya.

“Hanya 2 minggu ya tak lebih”.

“Ne Ahn Yeorin, ngomong-ngomong saat aku marah padamu eksperesi sangat lucu. Untung saja aktingku bagus jika tidak mungkin aku sudah tertawa dari setadi melihat ekspresi wajahmu yang melas itu”.

“Kau? Kau, tadi hanya berpura-pura marah? Aigoo (Astaga) aku tidak mau membuatmu makanan!” Yeorin kesal karena Jun Hyun tadi hanya menipu Yeorin dengan aktingnya yang bagus.

“Tidak bisa seperti itu kau harus menepati janjimu yang akan mengambulkan permintaanku Yeorin-a” Sahut Jun Hyun tidak terima.

“Baiklah, karena aku sudah terlanjur janji padamu aku akan membuatkanmu makanan selama 2 minggu. Kau puas?” Kata Yeorin.

Ne gomawo (Terimakasih)”.

“Yeorin-a boleh aku memanggil namamu dengan sebutan Yeo?”.

Yeo? Kenapa kau ingin memanggilku dengan kata itu?” Tanya balik Yeorin.

“Tidak apa-apa Aku  hanya suka sebutan itu, jadi apa boleh?”.

“Ne gwaenchana” Sahut Yeorin tersenyum senang dia juga sangat suka dengan sebutan itu walaupun terasa aneh jika didengar.

Jeongmal (Benarkah)?” Tanya Jun Hyun tidak percaya karena tadi dia kira Yeorin tidak mau jika ia dipanggil dengan Yeo tenyata ia setuju jika mulai sekarang Jun Hyun memanggilnya Yeo.

“Sudah sore, Kajja  (Ayo) pulang” Ajak Yeorin kemudian menarik tangan Jun Hyun meninggalkan sungi Han yang indah.


“Ya ! itu dia putri dari Ahn Jae Wook menurutku kalau kita menculik dia. Kita bisa saja jadikan dia sebagai pekerja dibar. Dan aku bisa juga membalas dendamku pada Ahn Jae Wook karena dialah yang menipuku” Ucap seorang pria dengan tersenyum licik.
“Baik bos, aku yang akan menculiknya bos tunggu disini arra” Kata sang anak buah.


~o0o~




“Jun Hyun-a terimakasih untuk sweaternya, kau mengantarku sampai disini saja” Kata Yeorin pada Jun Hyun, ia meminta agar Jun Hyun mengantarnya sampai depan gang saja. Tapi Jun Hyun menolak ia ingin mengantar Yeorin sampai depan ruma Yeorin

“Ne Cheonma (Iya sama-sama), anni aku akan mengantarmu sampai rumah”.

“Annio tidak usah itu akan merepotkanmu” Tolak Yeorin halus.

“Jinjja?”.

 “Ne, kau pulanglah”.

“Anni kau pulanglah dulu”.

“Annio kau saja dulu”.

“Baiklah, Yeorin-a nae chingu jaljayo (Yeorin, temanku selamat malam) ”.

“Ne”

                Yeorin berjalan sambil tersenyum karena di senang mempunyai teman sebaik Jun Hyun dan menurut Yeorin Jun Hyun sangatlah baik, perhatian, dan jaga tampan. Saat Yeorin sedang asyik berjalan sambil membayangkan Jun Hyun tiba-tiba dari belakang ada yang membekap mulut Yeorin.

“Tolongg .... Tolong ... Jun Hyun-a ...”.

“Ya kau bisa diam tidak, jika kau tidak bisa diam mau pisau ini kugoreskan kewajah cantikmu ini gadis manis” ancam si penculik dengan menggunakan pisau agar Yeorin tidak berteriak, ancaman itu tak membuat Yeorin takut ia malah berteriak lebih keras.


Setelah mengantarkan Yeorin pulang Jun Hyun berjalan santai sambil tersenyum karena ia bahagia bisa mempunyai teman sebaik dan secantik Yeorin, tapi saat baru 10 dia melangkah Jun Hyun mendengar suara minta tolong.

“Tolongg .... Tolong ... Jun Hyun-a ...”.

“Yeorin-a” (Jun Hyun yang mendengar suara Yeorin, Jun Hyun langsung berlari mencari Yeorin).

“Ya !!!! ahjussi apa yang kau lakukan pada temanku eo ??”.

“Jangan mendekat jika kau mendekat temanmu yang cantik ini akan ku bunuh eo ?”.

“Jun Hyun-a hiksss ... hiksss” (Yeorin menyebut nama Jun Hyun dia amat sangat takut sehingga dia sampai menangis).

“Ahn Yeorin aku akan menyelamatkanmu”.

“Ahjussi aku mohon lepaskan temanku !”.

“Aku tidak akan melepaskan temanmu” (Ucap penculik yang bernama Ju Kwon dengan nada sinis).

“Ya Ju Kwon bawa dia masuk”.

“ANDWE !!! AHJUSSI LEPASKAN YEORIN” Teriak Jun Hyun sambil menarik-narik baju penculik itu.

“YA BOCAH TENGIK LEPASKAN !!!”

“Annio aku tidak akan melepaskan jika kau tidak melepaskan Yeorin”.

“Dasar keras kepala”.

Bukk ... Bukk ... Plakk ...

Berkali-kali Ju Kwon si penculik berkaki pincang melayangkan tinjuan kewajah Jun Hyun, tinjuan Ju Kwon membuat Jun Hyun memar dan tidak berdaya. Jun Hyun pun terjatuh, Yeorin hanya bisa melihat dan menangisi Jun Hyun yang sudah penuh memar diwajahnya. Yeorin ingin menolong temannya namun dia tidak bisa karena tangannya diikat oleh sang penculik

“Ahjussi jangan sakiti dia!!!” Teriak Yeorin kencang berharap si ahjussi penculik berhenti memukuli temannya. Teriakan Yeorin dijiraukan oleh si Ju Kwon dia masih memukuli Jun Hyun yang padahal keadaannya sudah sangat lemah. Namun Yeorin tidak patah semangat ia terus berteriak agar ahjussi itu berhenti menyakiti Jun Hyun. Setelah Yeorin berteriak kencang akhirnya si ahjussi itu berhenti memukuli Jun Hyun.

“Sudah cukup, biarkan dia hidup. Masuklah” Sahut si bosnya Ju Kwon.

“Baik bos”.

“ANDWE LEPASKAN AKU, JUN HYUN-A ... JUN HYUN-A”.
               
                Yeorin berontak dan terus berteriak memanggil Jun Hyun. Jun Hyun sendiri ingin sekali menolong Yeorin yang sudah dibawa pergi oleh penculik biadab itu namun karena tidak ada lagi tenaga Jun Hyun hanya pasrah kepada Tuhan ia juga berharap agar Yeorin baik-baik saja. Saat beberapa detik kemudian Jun Hyun berteriak memanggil nama Yeorin.


“YEORIN ... AHN YEORIN ...!!”

“AHN YEORINNNNNNNN ......!!”

                Jun Hyun berteriak kencang karena tidk dapat menyelamatkan Yeoorin ditepi jalan kota Seoul yang begitu dingin Jun Hyun menangis dan terus menyebutkan nama Yeorin, Jun Hyun menghapus air matanya kemudian dia berlari kerumah Yeorin untuk memberi tahu kepada orang tua Yeorin kalau Yeorin telah diculik.
“Permisi ...” (Jun Hyun mengetuk pintu rumah Yeorin berulang kali).

“Maaf kau siapa ?”.

“Ahjumma (Bibi) aku Jun Hyun teman Yeorin, hosshh ... hosshh ahjumma Yeorin ... yeorin dia”.

“Yeorin ? ada apa dengannya eo ?”.

“Ahjumma Yeorin di diculik oleh seeorang”.

“MWO ? YEORIN DICULIK ?”.

“Ahjumma kita harus bagaimana ?” (Tanya Jun Hyun sambil mengeluarkan air matanya).

“Bagaimana kalu kita melaporkannya kepolisi ?”.

“Ne ahjumma, ayo cepat kita lapor kepolisi”.

“Jun Hyun-a kau baik-baik saja ? wajahmu penuh denga lebam, sebaiknya diobati dulu eo ?”.

“Annio, nan gwaenchana (Aku baik-baik saja)”.

“Kalau begitu ahjumma ganti baju dulu, Jun Hyun-a silahkan masuk”.

“Ne”

“Oh ahjumma ya jangan berisik ya, suamiku sebenarnya tidak megizinkanku pergi kalau malam-malam. Dan maa rumahku sangat berantakan”.

“Ne ahjumma, gwaenchana”.

DIKEDIAMAN KIM JEONG SUK
22.00 PM K.S.T

“kau kan kusuruh untuk menjaga Jun Hyun kenapa sampai jam  segini dia belum pulang eo ?”.

“Maaf presdir, tadi Tuan Muda Jun Hyun tidak ingin dijemput. Saya juga tidak tahu sekarang dia dimana”.

“Cepat kau temukan Jun Hyun. JIKA KAU TIDAK MENEMUKANNYA KAU KUPECAT !!!”.

“Baik Presdir”

                Sejak insiden penculikan yang barusan terjadi Kim Jun Hyun memberi tahu ibu Yeorin kemudian mereka berdua menuju kantor Polisi.

DIKANTOR POLISI
22.30 PM K.S.T

“Pak polisi teman saya dia diculik, tolong cepat temukan dia pak”.

“Betul pak, putri saya diculik”.

“Bisa kau ceritakan bagaimana kronologinya ?” (Jun Hyun menceritakan kronologinya dari pertama hingga akhir).

“Apa kau ingat sesuatu misalkan flat mobilnya atau ciri-ciri orang yang menculik Ahn Yeorin”.

“Nomor flat mobilnya” .

“B6653 TTL ”

“Ne”.

“Apa kau ingat ciri-ciri penculik itu”.

“Penculik itu bernama Ju Kwon dia berjalan agak pincang dan dia memakai topi berwarna hitam bertulis I AM STRONG”.

“Berapa orang yang menculik Yeorin ?”.

“2 orang tapi yang satu lagi dia berada didalam mobil aku tidak begitu jelas melihatnya”.

“Baiklah kami akan menyelidikinya, kau boleh pulang”.

“Tapi pak polisi saya mohon temukan putri saya hikss ..hikss”.

“Ne kami akan berusaha menemukan putri anda”.

“Bibi tenang saja aku juga akan berusaha menemukan Yeorin”.

“Ne kau anak yang sangat baik”.

As time goes by
nan guge duryoungol
ni aneso naui modunge obdon iri doelkabwa woo~

“Sebentar bi”.

“Yeobseo ? (hallo)”.

“Ya ANAK NAKAL KAU DIMANA EO ? CEPAT PULANG SEKARANG JUGA !!”.

“Aku habis dari kantor polisi aboeji”.

“Mwo ? kantor polisi ? apa yang kau lakukan disana ?”.

“Aku hanya melaporkan kekantor polisi jika temanku diculik”.

“Cepat pulang sekarang juga, jika kau tidak aboeji akan mengirimmu ke Inggris lagi”.

“Jangan aboeji, aku akan pulang sekarang juga”.

“Ahjumma aku harus pulang, ahjumma tidak apa-apa kan pulang sendiri ?”.

“Tentu, kau hati-hati dijalan ya”.

“Ne, ahjumma hati-hati juga ya. Anyeong”.

BAR, ILSAN KOREA SELATAN

“Kenapa kau menculikku eo ?”.

“Kau masih tanya kenapa ? kau masih ingat aku ?”.

“Siapa kau ? aku tidak mengenalmu”.

“Cisshhh ! kau tidak mengenalku ? kau yang membuat kepalaku berdarah, kau juga yang hampir memasukkanku kepenjara. Bagaimana apa kau ingat sekarang ?”.

“Kau ahjussi itu kan Tuan Jang Min Woo ?”.

“Betul sekali” “Bagaimana bisa kau disini bukannya kau sudah dipenjara ?”.

“Aku Jang Min Woo tidak akan segampang itu masuk penjara”.

“Lalu kau mau apa kau menculikku eo ?”.

“Kau harus membayar perbuatanmu juga ayahmu pun juga sudh menipuku, sebagai balasannya kau akanku jadikan wanita penghibur seperti ibumu. Menurutku wajahmu dan badanmu cukup bagus pasti makin banyak pelanggan yang akan beerkunjung ke barku”.

Neo michyeosseo? (Kau gila) aku tidak mau”.

“Kalau kau tidak mau mau keluargamu ku hancurkan eo?”.

“Andwe jangan lakukan itu”.

“Bagus, heh Ju Kwon urus dia”.

“Baik bos, kau ikut aku”.

                Yeorin dibawa paksa keruang untuk mengganti bajunya karena mulai sekarang dia menjadi seorang pelayanan bar atau juga disebut wanita penghibur.
“Kau pakai ini, jika sudah selesai kau bawakan minuman ini ok”.

“Ne”

“Hikksss ... hikss ... hikss Eomma Jun Hyun aku tidak mau seperti ini”.

“Ya ! kau sudah mengganti baju belum ? lama sekali”.

“Wahh bagus, cepat antarkn minuman ini”.

                Yeorin mengantarkan minuman kepada seorang ahjussi dia sedikit agak risih dengan pakaiannya karena pakaiannya bahunya sedikit terbuka.

“Ahjussi .. ini minuman yang anda pesan” (Ujar Yeorin dengan nada pelan dia takut kejadian yang waktu itu menimpanya terulang kembali).

“Terimakasih”.

“Kalau begitu saya permisi”.

“Eitss kau mau kemana eo ?” Tanya si ahjussi menahan tangan Yeorin yang hendak mau pergi.

“Ak.. aku ingin kebelakang”.

Aigoo (Astaga) temanilah ahjussi minum”.

“Annio ahjussi”

“Ayolah” Si ahjussi itu mulai lancang dia memegang bahu Yeorin, Yeorin yang melihat itupun langsung menampar ahjussi kurang ajar itu.

PLAK

“Ya kurang ajar sekali kau menamparku ?!”.

“Ada apa ini eo ?” Min Woo tiba-tiba datang dan menanyakan apa yang telah terjadi.

“Ahjussi itu telah kurang ajar padaku”.

“Hey Ju Kwon bilang padanya berani-beraninya dia menamparku. Aku tidak akan kebar ini lagi, kau segera kembalika uangku”Kata si ahjussi kurang ajar itu kemudian pergi.

“Sini kau ikut aku!” Min Woo menyeret paksa Yeorin menuju gudang bar.

PLAK

Suara tamparan yang cukup keras disebuah gudang dibar. Ternyata Yeorin sedang ditampar dan dibentak oleh Min Woo atas kesalajhan Yeorin yang membuat pelanggan bar pergi tanpa membayar dan itu sangat membuat Min Woo marah.

“Ya !!! yeoja pabo (Hey, gadis bodoh) apa yang kau lakukan eo? kau menampar tamu special. Gara-gara kau menamparnya dia tidak mau datang lagi ke Bar ku eo?? Aku jadi rugi !!!”.

“ .... ” Yeorin bungkam, dia hanya mengeluarkan air mata. Dia sangat takut ditempat asing ini apalagi tidak ada yang menemaninya dia hanya sendiri.

“Ckk menyusahkan, sebagai hukumannya kau ku kurung disini”.

“Aku harus kabur dari sini” Ucap Yeorin meyakinkan dirinya.

                Yeorin pun mencari akal untuk keluar dari gudang gelap dan kotor itu, Yeorin melihat sebuah jendela dia pun menghampiri jendela itu apakah terkunci atau tidak, dan ternyata jendela itu tidak terkunci itu waktu luan Yeorin untuk melarikan diri.


KE ESOKAN HARINYA.
09.35 AM K.S.T

“Pak polisi apa sudah ada kabar dari Yeorin ?”

“Kami masih dalam penyelidikan, tapi dugaan kami Nona Yeorin diculik dan dibawa kedaerah Ilsan”.

“Mwo Ilsan ?”.

As time goes by
nan guge duryoungol
ni aneso naui modunge obdon iri doelkabwa woo~

“Yeobseo ?”.

“Jun Hyun-a”.

“Yeorin ? Ahn Yeorin ?”.

“Jun Hyun-a to .. long ak ... ak ... ku”.

“Kau ada dimana sekarang ?”.

“Aku ada didaerah Ilsan hikss...hikss...hikss tepatnya disalah satu tempat perbelanjaan terbesar dikota ini”.

“Baiklah aku akan segera kesan, aku jangan kemana-mana eo ? Yeorin-a gwaenchana ?”

“Nan gwaenchana”.

“Kalau begitu kau tunggu disana aku akan segera kesana”.

“Apa Yeorin sudah ditemukan ?”.

“Ne Yeorin bilang dia ada di Ilsan, ahjussi terimakasih aku pergi dulu. Anyeong”.
“Yeobseo ?”

“ ... “

“Ahjussi sekarang jemput aku”.

                Jun Hyun pergi ke Ilsan untuk menjemput Yeorin.

“YEORIN-A, EODDISEO ? (Yeorin, kau dimana)”. (Jun Hyun berteriak mencari Yeorin).

“YEORIN-A, EODDISEO ? (Yeorin, kau dimana)”.

“Jun Hyun-a aku disini hikkss ... hikkss ...”.

“Yeorin-a gwaenchana ? (Yeorin-a, gwaenchana)(Jun Hyun berlari menghampiri Yeorin dan memeluknya. Yeorin saat itu dalam keadaan yang sangat berantakan juga penuh dengan luka dipipi dan disudut bibirnya).

“Hikkss ... hikkss ... hikks Jun Hyun-a aku takut”. (Yeorin terisak didalam pelukan Jun Hyun).

“Gwaenchana ada aku disini”.

“Jun Hyun-a aku takut hikss ... hikss L” Yeorin masih saja menangis dan terisak dipelukan Jun Hyun dan Jun Hyun juga berusaha menenangkan Yeorin, akhirnya beberapa menit kemudian isakan tangis Yeorin mereda.

“Yeorin-a kau sudh tenang sekarang ?” Tanya Jun Hyun dengan hati-hati dan dibalas anggukan oleh Yeorin.

“Yeorin-a kajja kita pulang”.

                Jun Hyun menuntun Yeorin untuk masuk kemobilnya dan kembali pulang ke Seoul.

~o0o~

Tok ... Tok ... Tok

“Masuk”.

“Presdir Kim saya sudah berhasil menemukan alamat Ahn Jae Wook itiu”.

“Benarkah ?”

“Ne presdir, ini alamatnya” (Anak buah Presdir Kim alias ayah dari Jun Hyun menyerahkan alamat).

“Kerja bagus kau boleh keluar, sekian lama aku mencarimu Ahn Jae Wook akhirnya kaukutemukan juga. Lihat saja apa yang akan aku lakukan padamu nanti”.


SEOUL HOSPITAL
12.18 AM K.S.T

“Apa Yeorin baik-baik saja dok ?”.

“Ne, dia hanya luka kecil dan trouma jadi nona Yeorin harus istirahat” (Ucap sang dokter).

Kamshamnida uisanim (Terimakasih dokter)”.


“Kalau begitu saya permisi dulu” Sang dokter pun keluar dari ruang pasien, setelah kepergian sang dokter Jun Hyun menghampiri Yeorin yang sedang terbaring lemah dikasur, Jun Hyun duduk disebelah Yeori kemudian ia memegang tangan Yeorin seperti memberi kekuatan.


“Yeorin-a maafkan aku” Ujar Jun Hyun mengegenggam erat tangan Yeorin dengan linangan air mata, ia marah kepada dirinya sendiri kenapa ia bisa sebodoh dan selemah itu jika saja ia tidak seperti itu mungkin saja Yeorin sekarang baik-baik saja.

“Yeorin-a mulai sekarang aku akan selalu melindungimu”.




“YEORIN ! YEORIN ! AHN YEORIN ! , Ahn Min Yeon kau lihat anak tak berguna itu eo ?” sementara dirumah sederhana milik keluarga Ahn itu sang suami yang sedang berteriak-teriak memanggil putrinya ia mungkin tidak tahu jika sebenarnya putrinya sedang diculik.

“Yeorin putrimu dia ... dia”Min Yeon mencoba menjelaskan pada suaminya jika piutrinya telah diculik.

“Dia apa ? kalau bicara itu yang jelas”.

“Putrimu dia diculik”.

“Aisshh jinjja dasar bocah menyusahkan”.

“Kenapa kau bicara seperti itu eo ? dia putrimu sendiri”.

“DIAM KAU ! YEORIN BUKAN PUTRIKU”.
               
                “KAU GILA !! Kau dulu yang sendiri menculik Yeorin dari ibu kandungnya ! seharusnya aku tidak menurutimu untuk menculik Yeorin dari Tuan Han dulu jika seperti ini !” Min Yeon berteriak membentak suaminya.

                “Jika saja kau tidak mandul, mungkin tidak akan terjadi dasar wanita tidak berguna kau !”.

                “Apa ???” Terdengar suara seorag wanita yang enegahi perdebatan kedua orang tersebut, yang ternyata Ahn Yeorin ditemani dengan Kim Jun Hyun. Ereka berdua baru keluar dari ruah sakit karena Yeorin sendiri yang memaksanya, ia sangat tidak menyukai rumah sakit.

                “Kenapa diam ? eomma (Ibu) apa yang dikatakan appa (ayah) benar?” Tanya Yeorin dengan suara serak sambil berjalan tertatih menghampiri kedua orang tuanya.

                “Wae? (Kenapa) kalian tidak mau menjawab eo? KENAPA?” Kesabaran Yeorin habis sehingga ia membentak kedua orang tuanya.

                “Yeorin-a eomma (Ibu) bisa jelaskan” Min Yeon menghampiri Yeorin kemudian mengenggam tangannya mencoba menjelaskan apa yang telah terjadi.

                “Memang kenapa eo? Kau memang bukan anakku, kau hanyalah anak yang kami culik 18 tahun yang lalu” Sambung Jae Wook ayah Yeorin dengan nada lantang.

                “Apa? Kenapa ... kenapa kalian tega berbuat seperti itu padaku?” Yeorin bertanya dengan suara serak sambil memukul-mukul pelan dadanya sendiri agar bmenghilangkan rasa sakit dihatinya.

                “Mianhae (Maafkan aku) eomma benar-benar minta maaf Yeorin” Min Yeon memohon pada Yeorin untuk diberikan maaf ia rela melakukan apa saja agar Yeorin bisa memaafkannya walaupun dengan bersujud sekalipun.

                “AKU MEMBENCI KALIAN!!!” Yeorin berteriak keras ia sangat kacau, kecewa, marah bagaimana tidak ia dibohongi selama bertahun-tahun dipisahkan dari kedua orang tua kandungnya, dibenci oleh appanya yang dianggap appa kandungnya sendiri tapi ternya Ahn Jae Wook hanyalah appa tirinya yang tega memanfaatkannya. Yeorin terus berlari dia tidak peduli dengan semuanya walaupun Jun Hyun berteriak-teriak memanggil namanya dia tidak perduli yang ia butuhkan saat ini mencari tempat yang tenang, dibelakang Yeorin Jun Hyun tetap mengejarnya ia sangat khawatir dengan keadaanYeorin apalagi saat ini hujan turun dengan deras dalam waktu yang tidak tetap seolah-olah hujan juga ikut sedih apa yang telah dialami oleh Yeorin.

                “YEORIN!! AHN YEORIN BERHENTI” Jun Hyun berteriak keras sambil berlari kencang berusaha mengejar Yeorin. Kini Jun Hyun mempercepat gerakannya dan ia puny berhasil mengamit tangan Yeorin.

                “Yeorin-a jangan seperti ini” Lirih Jun Hyun menatap punggung Yeorin yang bergetar mungkin karena Yeorin menagis dan kedinginan. Jun Hyun yang melihat itupun merasa khawatir dan iba ia pun melepaskan jaketnya dan dipasangkan dibahu Yeorin.



                “Dunia ini tidak adil, kenapa aku dilahirkan didunia jika kehidupanku sangat miris seperti ini!” Yeorin berteriak saking frustasinya ia mersa sangatlah dibohongi oleh orang yang sangat ia anggap orang tua kandungnya tetapi kedua orang itu malah membohonginya jika sebenarnya ia bukanlah anak dari keluarga Ahn itu. Lalu jika dia bukan anak kandung mereka, lalu kemana orang tua kandung aslinya ?.

                “Yeorin-a jangan berbicara seperti itu, bagaimanapun juga dia orang tuamu yang telah  membesarkanmu. Sekarang ayo kita pulang” Bujuk Jun Hyun pada Yeorin temannya.

                “Shirreo (Tidak mau) aku tidak mau pulang” Ucap Yeorin menggelenkan kepalanya ia tidak mau pulang saat ini. Hujan pun masih belum reda Jun Hyun sangat khawatir jika Yeorin sampai jatuh sakit apalagi ia tahu kalau Yeorin belum sempat makan malam.

                “Jangan bodoh Yeorin-a apa kau tidak khawatir dengan orang tuamu?” Jun Hyun mulai meninggikan suaranya. Yeorin tidak menjawab pertanyaan dari Jun Hyun dia hanya diam membisu dan menatap kosong kearah depan. Jun Hyun melihat bibir Yeorin yang membiru, wajahnya yang pucat pasi, badannya gemetar ia sangat tidak tahan melihat kondisi temannya yang sangat menyedihkan. Akhirnya Jun Hyun mengambil keputusan lalu menarik tangan Yeorin untuk membawanya pulang kerumah Yeorin.

                “Aku tidak mau pulang” Tolak Yeorin dengan nada lirihnya.
“Tidak kau harus pulang, apa kau tidak berfikir bagaiman jika ayahmu menyakiti ibumu, apa kau mau itu terjadi?” Ujar Jun Hyun tegas memegang bahu Yeorin menatap tajam wajah seorang gadis yang sebenarnya manis dan cantik tetapi karena menangis dan kedinginan akibat kehujanan wajah manis dan cantiknya hilang menjadi wajah pucat pasi Yeorin hanya menunduk dan menagis saat ditanya oleh Jun Hyun teman satu-satunya yang ia punya. Didalam hati kecilnya ia sangat khawatir dengan ibunya akhirnya iapun memutuskan untuk pulang kerumahnya yang sangat sederhana. Jun Hyun menunggu jawaban dari Yeorin dan setelah menunggu 5 menit akhirnya Yeorin menjawab dengan menganggukan kepalanya bertanda jika ia ingin pulang kerumah. Jun Hyun pun tersenyum mendapat reaksi dari Yeorin.

                “Akhirnya .. baiklah ayo pulang” Jun Hyun menarik tangan Yeorin membawanya pulang. Saat mereka sudah sampai ketemat tujuan betapa terkejutnya mereka saat dirumahnya banyak segerombolan orang dan polisi yang ramai mengerumuni rumahnya, pikiran Yeorin pun sudah melayang kemana-mana ia sangat takut apa yang ia pikirkan ternyata benar. Saat Yeorin dan Jun Hyun masuk kedalam rumah keluarga Ahn yang sagat sederhan ia melihat Ahn Jung Min yang tidak lain ayahnya Yeorin sendiri ditangkap polisi. Yeorin pun berlari melepaskan genggaman Jun Hyun menghampiri sang ayah tirinya.

                “Appa, ada apa ini?” Tanya Yeorin.

                “Ada apa ? Eommamu pasti sudah ada disurga. hahaha” Jawab Ahn Jung Min sesaat kemudia ia tertawa. Yeorin yang mendengarkan jawaban dari ayah tirinya pun kaget disurga ? apa eommanya sudah meninggal, Yeorin sangat menyesal meninggalkan eommanya tadi ia pun menangis cairan bening seperti krystal membasahi kedua pipinya yang chubby.

                “Maksud appa apa?” Tanya masih belum terlalu mengerti.

                “Maaf adik, appamu harus kami tangkap karena telah membunuh istrinya sendiri dan juga pengederan narkoba. Ayo bawa dia” Jelas salah satu anggota polisi pada Yeorin, saking kagetnya Yeorin tidak dapat lagi menahan berat tubuhnya tubuhnya sangat lemah saat ini ia pun menangis terisak. Ini semua karena dirinya yang bodoh meninggal eommanya sendiri. Jun Hyun yang menyaksikan itu hanya bisa mengeluarkan air mata beningnya dan terdiam membeku dibelakang Yeorin. Beberapa saat kemudian Yeorin bangkit lalu berlari masuk kedalam rumah sederhananya.

                “Eomma ... eomma ... hikss ... hikss jangan tinggalkan aku, mianhae (Maafkan aku)” Isak Yeorin sambil memeluk tubuh ibunya yang sudah tidak bernyawa lagi, ia menagis kencang hatinya sangat sakit sekarang ia sudah tidak punya siappa-siapa lagi didunia ini. Apalagi ayahnya sekarang sudah dipenjara, bahkan ia tidak tahu dimana keberadaan kedua orang tuanya.

               
“Yeorin-a aku turut berduka cita” Jun Hyun pun membuka suaranya, menyentuh bahu Yeorin seperti memberi kekuatan bagi Yeorin agar temannya bisa menerima apa yang telah terjadi dengan sabar.





















~o0o~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar